5 Suara Burung Hantu saat Malam Hari, Punya Tujuan Tertentu

Burung hantu merupakan salah satu hewan nokturnal yang paling mudah kita kenali. Nokturnal, artinya burung hantu ini aktif di malam hari, dan di siang harinya adalah waktu untuk tidur. Meskipun demikian, tidak semua jenis burung hantu aktif di malam hari.
Selain itu, burung hantu bisa mengeluarkan suara yang berbeda-beda untuk tujuan tertentu. Seperti untuk mengklaim dan mempertahankan wilayahnya, menarik perhatian pasangan, maupun untuk saling berinteraksi satu sama lain. Meski suaranya digunakan untuk tujuan khusus, namun tetap saja bagi kita yang mendengarnya tetaplah menyeramkan. Berikut beberapa jenis suara burung hantu saat malam hari.
1. Teriakan (hoots)
Panggilan burung hantu yang paling dikenal adalah the hoot, atau disebut sebagai The Sound of Owls. Julukan ini biasanya untuk sebutan burung hantu bertanduk besar, karena kekhasan suara teriakannya dan paling sering terdengar oleh manusia. Suara teriakan burung hantu ini melibatkan dua suara "hoo" pendek dan diikuti dengan suara "hoooooo" panjang.
Biasanya, suara teriakan atau "hoo" pada burung hantu ini bersifat teritorial dan bisa kita dengar hingga beberapa mil jauhnya. Suara burung hantu jantan dan betina memiliki kesamaan, namun suara teriakan jantan lebih dalam dibandingkan betina.
Selain itu juga, suara burung hantu ini akan mulai bersuara ketika waktu senja tiba dan akan berlanjut hingga tengah malam. Ketika bunyi suara burung hantu saat malam hari berhenti, ia akan kembali bersuara sebelum waktu fajar tiba.
2. Pekikan (screeches)
Suara pekikan pada burung hantu disebut sebagai 'wanita yang berteriak' karena memiliki kemiripan dengan seorang wanita yang berteriak. Burung hantu biasa mengeluarkan bunyi pekikan setelah waktu senja dan sebelum fajar.
Suara pekikan burung hantu memiliki dua tujuan utama, yaitu rengekan yang turun seperti suara kuda, digunakan untuk mempertahankan wilayah. Sedangkan satu suara lagi, yaitu bunyi 'getar' digunakan untuk menarik perhatian pasangan dan mempertahankan interaksi dengan anggota keluarganya.
3. Gonggongan (barks)
Suara gonggongan rendah digunakan oleh beberapa jenis burung hantu saat terkejut atau ketakutan. Suara gonggongan dibunyikan dalam interval yang tajam dan mendadak untuk menakut-nakuti ancamannya. Burung hantu akan mengeluarkan gonggongan ketakutannya itu kapan saja tergantung kapan ia merasa terancam. Kita bisa mendengar suara gonggongan burung hantu, baik siang atau pun malam jika ia merasa ketakutan dan terancam.
Beberapa jenis burung hantu, termasuk burung hantu Australian barking owl akan mengeluarkan suara"wuf wuf" dengan keras, sesuai dengan namanya. Suara ini sering dibunyikan secara lempar-melempar satu sama lain antara jantan dan betina, yang merupakan bagian dari ritual kawin. Lempar-melempar suara ini mungkin hanya berlangsung selama beberapa menit saja dan tidak berlanjut sepanjang malam.
4. Geraman (growls)
Burung hantu juga diketahui akan mengeluarkan suara geraman saat merasa terancam dan untuk mencegah pemangsa. Burung hantu bertanduk besar yang menggeram akan terdengar seperti klakson pendek bernada rendah yang dibunyikan melalui tenggorokan.
Selain itu, burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan bunyi geraman seperti anjing yang berusaha mempertahankan sarangnya. Tetapi suara ini tidak akan bisa kita dengar dari jarak jauh, dan hanya bisa terdengar dari jarak dekat.
5. Jeritan bayi (infant shrieks)
Terkadang bayi burung hantu terdengar sedang menjerit di malam hari. Anak burung hantu juga beroperasi di malam hari bersamaan dengan induknya. Saat anak burung hantu mulai terbangun, induknya sudah pergi untuk berburu dengan meninggalkan bayinya di sarang.
Suara burung hantu saat malam hari dengan menjerit dapat menandakan rasa lapar atau berkeinginan untuk memanggil induknya kembali. Suara jeritan bayi burung hantu sering berbeda-beda tergantung spesiesnya, termasuk burung hantu gudang, burung hantu scops, dan burung hantu jelaga.
Banyak jenis burung lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, meskipun mereka adalah spesies yang berbeda. Misalnya burung merpati yang juga bisa mengeluarkan suara teriakan seperti yang dilakukan oleh suara burung hantu saat malam hari. Cara terbaik untuk membedakan suara burung hantu dan burung lain adalah dengan mempelajari suaranya secara spesifik.