5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satu

Pernahkah kamu ragu akan hal-hal di bawah ini?

Ada banyak hal yang telah dibuktikan oleh sains, contohnya bentuk bumi yang bulat menyerupai sebuah bola. Namun, ada cukup banyak orang yang percaya bahwa fakta yang selama ini kita ketahui itu sebenarnya merupakan sebuah konspirasi.
 
Ada juga hal-hal yang dikategorikan sebagai science fiction, contohnya seperti keberadaan multisemesta (parallel universe). Namun, beberapa ilmuan percaya bahwa hal tersebut tidaklah mustahil dan banyak dari mereka yang sampai sekarang masih giat meneliti dan berharap agar teori kuantum fisika suatu saat dapat dipraktek-kan. Mari kita simak cerita konspirasi dan misteri sains di bawah ini!

1. Flat Earthers

5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satuilustrasi astronot dan bumi (pexels.com/pixabay)

Flat Earthers adalah sebuah perkumpulan dimana para anggotanya percaya bahwa bentuk bumi yang sebenarnya adalah datar. Dilansir National Geographic, salah satu ketua dari organisasi tersebut yang bernama Mark Sargent berkata bahwa kutub utara berada di pusat bumi dan kutub selatan berada di ujung permukaan. Mereka percaya kalau di atas bumi yang memiliki permukaan datar namun oval tersebut (seperti sebuah pizza), adanya langit yang bebentuk kubah yang berisi awan, bintang, bulan, dan matahari.
 
Tim dari National Geographic pernah mengadakan sebuah eksperimen dengan melayarkan sebuah perahu dan mengajak para tim Flat Earthers untuk menyaksikan ‘lenyap’-nya perahu tersebut secara perhalan ketika berlayar semakin jauh dari tepi pantai (dikarenakan oleh bentuk bumi yang bulat). Namun, para Flat Earthers mengatakan 'lenyap'-nya perahu tersebut bukan dikarenakan oleh bentuk bumi yang bulat, namun, disebabkan oleh panasnya udara yang menyebabkan fenomena Fata Morgana.
 
Fata Morgana adalah sebuah imej yang dihasilkan karena sebuah refraksi (pembengkokan) gelombang cahaya ketika cahaya tersebut berpancar dalam media yang memiliki kepadatan yang berbeda (contohnya seperti media udara yang cukup luas, namun memiliki suhu yang berbeda).

2. Penampakan UFO

5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satuilustrasi ufo dan alien (pexels.com/Rodrigo Arrosquipa)

Di tahun 1940-an, banyak orang yang menyaksikan dan melaporkan benda aneh yang berbentuk seperti piring terbang tersebut. Pada tanggal 5 april 1949, ada seorang saksi di New Mexico yang berkata bahwa beliau melihat sosok alien ketika sebuah UFO mendarat secara darurat. Dilansir The Guardian, ribuan laporan mengenai UFO telah dihapus dari archives milik FBI karena laporan-laporan tersebut dikaterogikan sebagai hal yang bukan merupakan minat FBI. Oleh karena itu, banyak orang yang menjadi curiga karena selain banyaknya dokumen arsip FBI yang tercoret dengan tinta hitam, tidak lama setelah itu, kemampuan manusia di bidang sains dan teknologi secara mendadak mengalami kemajuan secara pesat.
 

3. Pria misterius dari Taured

5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satuilustrasi laki-laki misterius (pexels.com/Johannes Plenio)

Dilansir Yahoo!news, pada bulan Juli 1954, ada seorang pebisnis pria yang tiba di bandar udara Haneda, Jepang. Pria tersebut berasal dari sebuah negara tak dikenal bernama Taured. Pria itu terlihat seperti memiliki paspor yang sah dimana adanya stampel dari negara-negara yang pernah ia kunjungi sebelumnya, termasuk negara Jepang itu sendiri. Setelah diadakan interogasi yang tidak menghasilkan kesimpulan, pihak pemerintah Jepang sementara menempatkan pria tersebut di sebuah kamar hotel lokal yang dikawal secara ketat. Namun pada pagi harinya, pria tersebut telah menghilang tanpa jejak.
 
Kejadian ini dipercaya sebagai sebuah tindakan penipuan yang dilakukan oleh pria bernama John Allen Kuchar Zegrus. Namun, banyak juga orang yang percaya bahwa kejadian tersebut sebenarnya adalah bagian dari sebuah konspirasi. Bahkan, ada juga orang yang percaya kalau pria tersebut sebenarnya berasal dari dunia paralel (teori dimana adanya dunia lain yang menyerupai dunia kita).
 
Dr. Derek Muller (seorang phD di bidang fisika dan pendiri chanel Veritasium) mengatakan bahwa berdasarkan teori kuantum fisika, ketika sebuah fenomena terjadi (unsur X), selalu ada peluang di mana hasil dari fenomena tersebut (unsur Y) akan terus melipat ganda. Inilah yang menjadi dasar dari teori parallel universe. Namun, ketika kita sedang mengamati akhir dari sebuah fenomena, kita akan hanya melihat 1 hasil dari fenomena tersebut (1 unsur Y saja) dan unsur Y yang lainnya akan terlihat ketika diamati di dunia paralel yang lain.

Teori ini dapat dijelaskan oleh eksperimen 'kucing Schrödinger'. Schrödinger adalah seorang ahli fiska yang berasal dari Austria. Di dalam eksperimen ini, seekor kucing ditaruh di dalam sebuah kotak tertutup bersama atom radioaktif dan sebuah detektor radiasi yang merangsang pelepasan gas sianida. Jika atom radioaktif tersebut decayed/breakdown, maka gas sianida akan dileburkan dan kucing tersebut akan meninggal. Jika atom radioaktif tersebut tetap utuh, maka gas sianida tidak akan dileburkan dan kucing tersebut akan tetap hidup.

Jadi, menurut Schrödinger, sebenarnya ketika kotak itu masih tertutup, kucing itu dapat dikatakan berada dalam keadaan hidup dan mati secara bersamaan. Jika kita membuka tutup kotak tersebut, bisa saja kita melihat kucing itu hidup. Namun, di dunia paralel, ketika tutup kotak tersebut dibuka, kucing itu bisa saja sudah meninggal.

4. Eksperimen Philadelphia

5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satuilustrasi angkatan laut (pexels.com/Maël BALLAND)

Dilansir DiscoveryUK, pada tanggal 28 Oktober 1943, sebuah kapal bernama USS Eldridge yang berlabuh di galangan kapal angkatan laut Philadelphia menghilang dengan sekejap. Namun, kapal tersebut tiba-tiba muncul di galangan kapal angkatan laut Virginia yang berjarak sekitar 321 km dari Philadelphia. Kapal tersebut-pun dikabarkan menghilang lagi sebelum keberadaannya ditemukan kembali di Philadelphia. Berdasarkan dokumen militer rahasia, ketika kapal tersebut muncul kembali, penumpang yang berada di dalam kapal tersebut mengalami gangguan mental dan gangguan fisik seperti luka bakar.

Bahkan ada juga laporan janggal yang mengatakan adanya beberapa awak kapal yang tubuhnya tergabung dengan bagian kapal. Maka dari itu, banyak yang percaya bahwa kejadian ini hanyalah merupakan sebuah hoax. Namun, ada juga yang percaya kalau ini merupakan sebuah konspirasi yang melibatkan Albert Einstein dengan eksperimen teknologi mesin tembus pandang yang keberadaan-nya ditutupi sampai sekarang atau bahkan sebuah fenomena time travel
 
Dilansir Science ABC, teori relativitas Einstein menjelaskan bahwa kita dapat menghasilkan dilasi waktu ketika tubuh kita bergerak dengan sangat cepat, terutama di ruang dengan gravitasi yang lebih rendah. Namun, Sean Carroll (seorang PhD dalam bidang fisika dan juga peniliti dari California Institue of Technology), dalam wawancaranya bersama Natioanal Geographic, ia berkata bahwa akan sangat sulit bagi manusia untuk dapat bergerak mengalahkan kecepatan cahaya untuk menembus ruang dan waktu (walau dengan menggunakan mesin). Akan tetapi, secara teori, jika kita dapat menemukan portal menuju lubang hitam (black hole), kita dapat memanfaatkan jalan pintas tersebut untuk pergi ke ruang dan waktu yang berbeda.

5. Keberadaan Illuminati

5 Fenomena Ketika Sains dan Konspirasi Menjadi Satuilustrasi top secret (pexels.com/Caleb Oquendo)

Salah satu alasan mengapa banyak orang percaya akan teori konspirasi adalah karena dipercaya adanya sebuah organisasi rahasia yang bernama illuminati. Dilansir BBC Ideas, illuminati pada awalnya dikenal sebagai organisasi yang berasal dari sebuah daerah di Eropa yang bernama Bavaria, yang dibentuk pada abad ke-18. Illuminati memiliki simbol bergambar sebuah mata di dalam segitiga piramid yang memancarkan cahaya.
 
Pada zaman sekarang, Iluminati dikenal dengan sebuah organisasi yang berkaitan dengan New World Order dimana dipercaya adanya sebuah perkumpulan orang-orang yang sangat berkuasa yang mengatur dan merencanakan hal-hal penting yang terjadi di dunia ini. Dilansir Independent, hal-hal tersebut dipercaya seperti kejadian 9/11 yang terjadi di New York pada tanggal 11 september 2001, pemilihan presiden Amerika Serikat (Donald Trump), bahkan sampai wabah COVID-19 yang terjadi di beberapa tahun yang lalu.

Apakah hal-hal yang dipercaya sebagai fantasi atau sebuah konspirasi suatu saat akan dapat dijawab sepenuhnya oleh sains atau bahkan dijelaskan oleh seorang whistleblower? Sepertinya hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Baca Juga: Pengertian Konspirasi dari Jenis hingga Contohnya

Ayumi Ri Photo Writer Ayumi Ri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya