6 Fakta Sword-billed Hummingbird, Bentuk Paruhnya Unik!

Sword-billed hummingbird juga dikenal sebagai paruh pedang dan berada dalam famili Trochilidae dengan nama ilmiah Ensifera ensifera. Mereka adalah spesies burung kolibri yang menghuni wilayah Andes bagian Amerika Selatan. Panjang tubuhnya mencapai 13-14 sentimeter dengan berat 10-15 gram. Lalu, berapa panjang paruhnya yang ikonik itu? Itu mencapai 8-12 sentimeter!
Menariknya, paruh jantan ternyata lebih pendek daripada betina tapi sayap dan ekornya lebih panjang. Bagian tubuh atas jantan berwarna hijau perunggu dengan kepala perunggu, terdapat bintik putih halus di bagian mata dan tenggorokannya kehitaman. Sementara itu, betina mempunyai tubuh bagian bawah berwarna putih dan tenggorokan serta perutnya berwarna keabu-abuan dengan bintik hijau. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini!
1. Wilayah penyebaran sword-billed hummingbird
Burung berparuh panjang ini bisa kamu temui di Andes dari bagian barat Venezuela melalui Kolombia, Ekuador, Peru hingga Bolivia. Mereka menghuni hutan pegunungan basah dan lembap, pinggiran hutan, semak belukar, taman dan bagian paramo di ketinggian 1.700-3.500 meter, tapi bisa ditemui di ketinggian 2.400-3.100 meter. Animalia menginformasikan bahwa mereka tidak bermigasi, tapi bergerak secara lokal di wilayah penyebarannya saat musim hujan.
2. Bisa menangkap 2,000 serangga per harinya!
Menariknya, spesies burung kolibri ini sering mengunjungi bunga yang sama setiap harinya, sangat konsisten, bukan? Berdasarkan informasi dari Critter Facts, mereka sangat tertarik pada bunga cerah berbentuk tabung dengan kadar gula yang tinggi. Sementara saat musim kawin, sword-billed hummingbird cenderung memangsa serangga kecil untuk sumber protein anak-anaknya. Betina bisa menangkap sekitar 2,000 serangga per harinya.
3. Bunga Passiflora mixta bergantung pada sword-billed hummingbird
Sumber yang sama menjelaskan bahwa bunga yang dikenal sebagai Passiflora mixta sangat bergantung pada kehadiran burung kolibri berparuh pedang ini. Tabung mahkota bunganya sangat panjang sehingga lebah dan kupu-kupu tidak bisa mencapai nektarnya, tapi burung ini bisa menjangkaunya karena paruh mereka panjang. Karenanya, bunga ini bergantung pada sword-billed hummingbird untuk melakukan penyerbukan. Sementara itu, burung paruh panjang ini bisa mendapatkan sumber makanan berkualitas tinggi.
4. Si penyendiri yang sangat teritorial
Burung kolibri jantan membangun wilayah perkembangbiakannya di area yang banyak bunganya. Mereka juga mempertahankan itu dari para pengganggu dengan sangat agresif, bahkan pada burung kolibri yang lebih besar darinya. Melansir Hummingbirds Plus, paruh panjangnya bisa sangat berguna untuk menghadapi serangan agresif sebab jantan sering kali terlibat dalam pertarungan.
5. Bisa memperlambat detak jantung dan metabolismenya
Sebagai burung yang hidup di ketinggian, mereka memiliki beberapa adaptasi untuk bertahan hidup dengan baik. Mereka mempunyai toleransi terhadap udara dingin dan bahkan bisa memperlambat detak jantung serta metabolismenya hingga 50-70 persen saat malam hari untuk menghemat energi. Burung kolibri paruh pedang juga memasuki fase torpor di malam hari yang sangat dingin.
6. Sistem perkawinan sword-billed hummingbird
Musim kawin burung kolibri paruh pedang bertepatan dengan puncak ketersediaan bunga, biasanya antara bulan Oktober hingga Maret. Jantan tidak membantu membangun sarang, hanya betina yang melakukannya sendiri di tepian tebing atau singkapan batu tinggi menggunakan bulu, lumut dan bahkan jaring laba-laba. Betina menghasilkan dua butir telur yang dieraminya selama 16-19 hari.
Sekarang kamu tahu bahwa burung kolibri paruh pedang hidup menyendiri dan sangat teritorial. Selain berguna untuk mencari makan, paruh panjang sword-billed hummingbird juga bermanfaat untuk bertarung satu sama lain. Sebagai informasi tambahan, jantan melakukan pertunjukan udara dengan penerbangan berbentuk U di ketinggian 100 meter untuk mengesankan betina. Burung yang sangat unik, bukan?