Takut Keluar Rumah, 6 Tokoh Dunia Memiliki Phobia yang Aneh

Founding father sekaligus presiden pertama Amerika Serikat, George Washington boleh jadi berani menghadapi ratusan tentara Inggris. Tapi sama seperti kebanyakan orang lain, George Washington juga memiliki rasa takut berlebihan alias phobia. George Washington diketahui takut dikubur hidup-hidup alias Taphophobia.

Awalnya tidak ada yang tahu tentang phobia-nya ini, hingga George Washington tua dan mulai sakit-sakitan. Menyadari waktunya tidak akan lama, sang presiden meminta para pelayannya berjanji untuk tetap membiarkan tubuhnya selama dua hari setelah dokter mengumumkan kematiannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dia benar-benar sudah meninggal ketika dikuburkan.

Untuk orang sekelas George Washington, Taphophobia mungkin terdengar konyol. Tapi sebenarnya Taphophobia adalah hal yang wajar di abad 18, mengingat saat itu belum ada peralatan medis yang dapat mengecek denyut jantung, orang kadang salah mengenali koma sebagai kematian.

George Washington bukan satu-satunya presiden Amerika Serikat yang memiliki phobia. Penggantinya yang ke 34, Richard Nixon memiliki Nosocomephobia alias sangat takut pada rumah sakit. Secara pribadi, Nixon percaya orang yang masuk ke rumah sakit, tidak akan pernah keluar dalam keadaan hidup.

Malangnya, setelah masa jabatannya berakhir, Nixon mengalami pembekuan darah pada 1974 dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun karena Nixon terus menolak, dokter Gedung Putih pun turun tangan. Akhirnya setelah berbagai bujukan, dan sedikit peringatan, sang presiden pun mau memeriksakan diri ke rumah sakit dan menjalani perawatan.

Sebagai seorang penemu hebat, Nikola Tesla jelas sangat pintar dan selalu berfikir logis. Meski begitu, Nikola Tesla nyatanya tidak akan bisa berfikir logis jika berurusan dengan kuman. Yup, penemu kelahiran Austria ini nyatanya memiliki Germaphobia atau ketakutan berlebihan terhadap kuman.

Sebagai seorang Germaphobia, Nikola Tesla sebisa mungkin menghindari menyentuh orang lain atau aktivitas apa pun yang dapat menularkan kuman. Dia juga dikenal suka mencuci tangannya berulang kali, hanya untuk memastikan tangannya bebas dari kuman.

Selain cuci tangan, Tesla juga tidak suka menggunakan serbet yang sama berulang kali. Karena ketidaksukaannya itu, tidak heran jika dia membutuhkan 18 serbet dalam sehari hanya untuk mengeringkan tangan setelah dicuci.

Bagi banyak orang, anjing merupakan hewan yang baik, bahkan tidak sedikit dari mereka menganggap hewan peliharaan satu ini menggemaskan. Tapi hal yang berbeda justru pernah dirasakan oleh pendiri Kekaisaran Mongol, Genghis Khan. Dikenal sebagai raja yang pemberani sekaligus kejam, Genghis Khan nyatanya memiliki ketakutan berlebihan pada anjing atau yang dikenal dengan istilah Cynophpbia.

Dalam setiap penaklukkannya, Genghis Khan bukan hanya memerintahkan anak buahnya untuk membunuh banyak orang, tapi juga anjing yang berkeliaran di wilayah tersebut. Dan meski kedengarannya tidak masuk akal, ketakutan Genghis Khan sebenarnya sangat wajar mengingat ras anjing asli Mongolia seperti Tibetan Mastiff memiliki tubuh yang sangat besar, lengkap dengan penampilan yang menakutkan.

Kabar baiknya, sang kaisar dapat mengatasi phobia-nya terhadap anjing, bahkan menggunakan anjing sebagai hewan penjaga.

Jika ada award untuk kategori presiden yang paling jarang bicara di depan umum, maka Thomas Jefferson pasti akan memenangkannya. Sepanjang masa jabatannya dari tahun 1801 hingga 1809, Jefferson diketahui hanya pernah bicara di depan umum sebanyak dua kali, itu pun dengan suara rendah yang sulit didengar.

Usut punya usut, presiden ketiga Amerika Serikat ini memiliki Glossophobia atau takut berbicara di depan umum. Selain takut berbicara di depan umum, Jefferson juga tidak terlalu suka menulis tentang dirinya sendiri karena khawatir akan mengungkapkan terlalu banyak hal yang seharusnya tidak diungkapkan.

Sebagai seorang naturalis, Charles Darwin seringkali harus bepergian ke banyak tempat untuk melakukan penelitian. Yang membuat perjalanan ini jadi luar biasa adalah, Darwin melakukannya di bawah rasa takut. Tidak banyak orang tahu jika, Charles Darwin sebenarnya takut pada ruang terbuka alias Agoraphobia.

Sejak usianya 30 tahun, Charles Darwin mulai takut untuk keluar rumah sendirin. Semakin lama, ketakutan itu semakin parah. Bukan hanya takut keluar rumah, dia juga takut berhadapan dengan banyak orang, takut jika hasil pekerjaannya kurang memuaskan, bahkan untuk pergi ke pusat kota pun dia membutuhkan banyak dukungan dari orang sekitarnya.

Namun sama seperti Genghis Khan, Charles Darwin berusaha mengatasi ketakutannya dengan berpergian ke banyak tempat untuk penelitian.

Terlepas dari titel mereka, enam tokoh di atas tetaplah manusia biasa yang bisa merasa takut. Lagipula, phobia adalah hal yang bisa dirasakan oleh siapa saja, termasuk orang-orang paling pemberani sekalipun.