Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Samurai Jepang di zaman kesyogunan. (goodfon.com)

Secara sederhana, samurai atau bushi bisa diartikan sebagai orang yang memilih jalan hidup menjadi kesatria untuk mengabdi di dunia militer pada era kesyogunan Jepang. Biasanya, para samurai dituntut untuk setia atau loyal terhadap tugas yang ia jalankan, termasuk mengabdi dan melayani bangsawan, jenderal perang, syogun, hingga kaisar.

Itu sebabnya, dalam kehidupan bermasyarakat di Jepang zaman dulu, kedudukan samurai dipandang tinggi dan terhormat. Selain dituntut untuk sanggup menguasai seni berpedang, seorang samurai juga wajib mematuhi kode etik yang bernama Bushido. Mau tahu tentang samurai lebih lanjut? Yuk, disimak fakta-fakta berikut ini.

1. Awal kebangkitan samurai

Awal kebangkitan samurai di Jepang. (goodfon.com)

Dicatat dalam laman History, era awal kebangkitan samurai ada sejak 794 Masehi dan kala itu samurai dianggap sebagai orang dengan keterampilan berpedang untuk menjaga para tuan tanah. Samurai sendiri dalam bahasa Jepang bisa diartikan melayani atau mengabdi. Namun, seiring berjalannya waktu, seorang samurai bisa bertransformasi menjadi prajurit tangguh.

Pada masa ini, banyak para samurai yang awalnya menjadi pengawal istana kekaisaran, beralih profesi menjadi pengabdi tuan tanah. Mereka terpaksa mencari peruntungan sendiri karena hak dan kewajiban mereka dicabut oleh klan Fujiwara, sebuah klan kuat di zaman Jepang kuno yang sering menerbitkan samurai-samurai tangguh. Kedudukan seorang samurai di zaman ini belum dianggap terhormat layaknya samurai di era kesyogunan.

2. Ada enam senjata yang digunakan oleh samurai

Editorial Team

Tonton lebih seru di