Pakaian samurai yang dipakai di zaman dulu. (kated.com)
Tidak selamanya samurai memiliki tuan atau istana yang ia jaga dan layani. Beberapa dari mereka menanggung beban jalan samurai tanpa tuan dan bahkan tanpa pimpinan. Samurai-samurai tersebut dinamakan Ronin. Dalam laman Nakasendo Way dijelaskan bahwa pada saat Pertempuran Sekigahara pada 1600, ada sekitar 400 ribu samurai yang hidup sebagai ronin.
Ronin tetap menjalankan prinsip-prinsip samurai, namun mereka tidak lagi melayani. Hal tersebut membuat mereka kehilangan gaji atau pendapatan sehingga mereka beralih pada pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak bertentangan dengan bushido. Kisah mengenai 47 Ronin dan Shinsengumi adalah sedikit fakta sejarah yang menceritakan bagaimana tangguhnya para ronin tersebut.
Khusus untuk Shinsengumi Jepang, setelah kesyogunan Tokugawa runtuh, para samurai bekas syogun tersebut tetap bertugas menjaga dan membangun Jepang dengan cara mereka masing-masing. Ada yang menjadi guru, polisi, tentara, dan bahkan penjabat pemerintahan di zaman Jepang modern.
Era samurai sendiri berakhir pada saat terjadinya Restorasi Meiji 1868, di mana Kaisar Meiji kala itu menetapkan bahwa Jepang bukan lagi negara dengan pedang, melainkan negara dengan kekuatan baru yang lebih modern. Mereka yang mantan samurai, diizinkan untuk tetap menjadi prajurit dan diajarkan bagaimana menggunakan senjata mesin. Sedangkan sisanya, diizinkan untuk berkontribusi bagi kemajuan Jepang dalam bidang lain.
Nah, itu tadi beberapa fakta menarik tentang samurai, bangsawan militer Jepang yang disegani pada zamannya. Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasanmu di bidang sejarah Jepang, ya!