Theodore Roosevelt Jr terlahir pada 27 Oktober 1858 di New York City, Mahattan. Ia adalah presiden Amerika Serikat ke-26 yang sukses menjabat dua periode pada tahun 1901 hingga 1909.
Berkat berbagai prestasinya, ia dianggap sebagai salah satu dari empat presiden terbaik Amerika Serikat yang patungnya diabadikan di gunung Rushmore bersama George Washington, Thomas Jefferson dan Abraham Lincoln.
Berikut ini beberapa fakta menarik kehidupan sang presiden yang menjabat di usia 42 tahun.
Pada Hari Valentine tahun 1884, ibu Roosevelt meninggal karena demam tifoid. Satu lantai di atas di rumah yang sama, istri pertamanya, Alice, meninggal kurang dari 12 jam kemudian karena penyakit Bright dan komplikasi karena melahirkan anak pertama pasangan itu hanya dua hari sebelumnya.
"Cahaya telah padam dalam hidupku," tulis Roosevelt dalam buku hariannya malam itu.
Setelah pengangkatannya pada tahun 1895, Roosevelt berusaha untuk mereformasi salah satu departemen kepolisian paling korup di Amerika. Ia secara teratur selalu bekerja hingga tengah malam untuk mengawasi dan memastikan para petugas bekerja dengan benar.
Keputusannya untuk menegakkan hukum yang melarang penjualan alkohol di salon pada hari Minggu membuatnya menjadi sosok yang sangat tidak populer di New York, tetapi ia tetap bertahan dalam upayanya memberantas tindakan korup di kepolisian, bahkan setelah menerima dua bom surat melalui pos.
Theodore Roosevelt terkenal karena perannya sebagai kolonel di San Juan Hill selama Perang Spanyol-Amerika. Ia kemudian merebut Hadiah Nobel Perdamaian 1906 karena perannya dalam mediasi Perjanjian Portsmouth, yang mengakhiri Perang Rusia-Jepang.
Roosevelt adalah orang Amerika pertama yang meraih penghargaan tersebut dan penerima nobel perdamaian termuda. Hebatnya lagi, ia menggunakan hadiah uang untuk mendanai kepercayaan untuk mempromosikan perdamaian industri.
Hal yang unik dari kehidupan Roosevelt adalah ia juga merupakan seorang petinju ketika masa mudahnya. Ia kerap berpartisipasi dalam kejuaraan ringan intramural Universitas Harvard dan terus bertanding selama karir politiknya.
Selama hari-harinya di Gedung Putih, ia secara teratur menempatkan diri bertarung melawan mantan petinju profesional dan mitra sparring lainnya hingga pukulan dari seorang perwira artileri muda menghancurkan pembuluh darah dan membuatnya hampir buta di mata kirinya.
Dari hari-hari pertamanya, Roosevelt memiliki hasrat untuk membaca dan menulis. Dia menulis buku pertamanya berjudul "The Naval War of 1812," pada usia 23 dan mendapatkan reputasi baik sebagai sejarawan.
Selama masa hidupnya, Roosevelt menulis 38 buku, yang meliputi otobiografi, biografi Oliver Cromwell, sejarah New York City dan seri empat jilid “The Winning of the West.” Ia juga menulis banyak buku dan artikel majalah tentang berburu dan eksploitasi perbatasan.
Pada November 1906, Roosevelt membuat sejarah kepresidenan dengan menjadi kepala eksekutif pertama yang meninggalkan Amerika Serikat. Dia berlayar naik USS Louisiana untuk secara pribadi memeriksa pembangunan Terusan Panama, sebuah proyek yang dia jagokan sebagai presiden
Saat pecahnya Perang Dunia I, mantan presiden berusia 58 tahun itu ingin sekali kembali ke garis depan. Roosevelt dengan keras melobi Presiden Woodrow Wilson untuk mengirimnya ke Prancis sebagai kepala pasukan ekspedisi yang beranggotakan 200.000 orang.
Di seluruh negeri, para pendukung pahlawan San Juan Hill mengadakan demonstrasi dukungan, tetapi Roosevelt tidak akan dipanggil untuk berperang dalam perang yang akhirnya mengklaim putranya Quentin, yang terbunuh dalam aksi ketika pesawatnya ditembak jatuh di atas Prancis pada tahun 1918.
Itulah beberapa fakta menarik yang menegaskan jika Theodre Roosevelt adalah sosok presiden luar biasa yang pernah dimiliki Amerika Serikat.