Dilansir dari National Interest, serangan pertama dari pesawat pengebom Jepang pada awalnya cukup sukses dengan berhasil menghancurkan 7 pesawat tempur Grumman F4F Wildcat yang sedang terparkir di landasan. Selain itu, 4 pilot juga tewas ketika sedang berlari menuju pesawat mereka.
Serangan pertama sukses memberikan kerugian bagi pihak Amerika Serikat karena pada saat itu pasukan Amerika belum siap ketika pesawat pengebom Jepang tiba di lokasi. Selain itu, 7 pesawat Wildcat hancur karena Pulau Wake tidak memiliki bangunan pelindung serangan udara untuk pesawat sehingga Wildcat menjadi sasaran empuk bagi pengebom Jepang.
Kesuksesan serangan pertama ini justru menjadi petaka bagi serangan Jepang berikutnya. Di antaranya yakni serangan kedua dari pesawat pengebom yang justru tidak mengenai sasaran. Pasukan Pulau Wake juga sudah memindahkan posisi meriam anti pesawat mereka sehingga pesawat Jepang tidak menyangka akan mendapat tembakan dari arah lain.
Begitu pula pada saat Jepang akan mendaratkan pasukannya. Jepang mengira pertahanan di Pulau Wake sudah berhasil dihancurkan sepenuhnya berdasarkan laporan dari pesawat pengebom sehingga armada laut Jepang merasa aman untuk mendekati Pulau Wake.
Ternyata pertahanan Pulau Wake masih beroperasi secara optimal dan menunggu agar kapal Jepang lebih mendekat ke arah meriam anti kapal Pulau Wake. Pasukan Amerika mampu memberikan perlawanan yang sengit hingga berhasil menenggelamkan kapal milik Jepang.