7 Tokoh Bersejarah Dunia Ini Hilang secara Misterius Tanpa Jejak

Selama abad ke-19, Freemason Society—sebuah organisasi persaudaraan populer pada tahun 1800-an—memiliki banyak pengaruh atas berbagai badan pemerintahan di New York dan di seluruh Amerika Serikat. Namun, tentu saja mereka masih mendapatkan beberapa kritik. Salah satu yang paling diingat adalah dari William Morgan.

Pada saat itu, Morgan adalah seorang tukang batu dan pembuat bir yang mengklaim bahwa ia telah menyusup ke Freemason Society. Ia mengklaim telah menyaksikan banyak ritual rahasia yang mereka lakukan, yang semuanya akan terungkap melalui buku barunya. Namun, seiring tersebarnya berita tentang buku ini, Morgan dan penerbitnya menjadi sasaran dari berbagai ancaman.

Dikutip The Washington Post, akhirnya, pada 1826, Morgan ditangkap atas tuduhan palsu yang melibatkan utang sebesar 269 dolar atau setara Rp3,8 juta. Ia kemudian dibebaskan dari penjara, tetapi hanya untuk diculik oleh sekelompok pria di kereta kuda dan tidak pernah terlihat lagi. Hilangnya Morgan menyebabkan kegemparan besar terhadap Freemason Society yang menyebabkan penurunan pengaruh politik mereka di negara tersebut.

Pada 1944, Raoul Wallenberg dikirim sebagai diplomat ke Hungaria yang diduduki Nazi untuk membantu menyelamatkan sebanyak mungkin orang Yahudi di sana. Menggunakan penyamaran diplomatiknya, ia mendirikan toko di Jewish Quarter di Budapest, Hungaria, dan mulai membagikan surat-surat kewarganegaraan Swedia.

Pada 1945, Wallenberg telah menerbitkan ribuan surat semacam itu kepada orang-orang Yahudi setempat. Ia juga memperoleh bangunan yang ditetapkan sebagai wilayah Swedia untuk menampung sebanyak mungkin orang jauh dari Nazi.

Namun, Hungaria kemudian jatuh ke tangan Uni Soviet. Ketidakpercayaan yang tumbuh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, serta permusuhannya terhadap Swedia, menyebabkan Wallenberg ditangkap. Dilansir Smithsonian Magazine, ia kemudian dikirim ke penjara di Moskow dan dinyatakan meninggal pada 17 Juli 1947.

Tetapi, catatan Swedia menunjukkan bahwa Wallenberg masih hidup pada saat itu, terlepas dari sikap resmi dari Uni Soviet. Pada 2016, Swedia secara resmi menyatakan Wallenberg meninggal, tetapi masih belum jelas apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Setelah pembunuhan Presiden Abraham Lincoln pada 1865, Thomas "Boston" Corbett menjadi terkenal sebagai Lincoln's Avenger. Dikutip The Washington Post, julukan tersebut berawal dari klaim yang menyebut dirinya telah menembak jatuh John Wilkes Booth, pembunuh Presiden Lincoln.

Booth, setelah menembak Presiden, berhasil melarikan diri dari teater dan bersembunyi di rawa-rawa. Tetapi, para pejabat segera mengetahui keberadaannya dan mengepungnya di gudang tembakau di sebelah barat Port Royal, Virginia. Saat Booth menolak untuk menyerah, gudang itu kemudian dibakar, tetapi tiba-tiba tembakan terdengar setelah itu.

Sampai saat ini, tidak jelas apakah Booth ditembak atau bunuh diri. Sebagian besar catatan mengklaim bahwa Booth bunuh diri, tetapi Corbett, yang merupakan anggota Angkatan Darat Amerika Serikat yang mengepung gudang, mengaku telah menembak Booth dan dengan cepat menjadi terkenal.

Tidak lama setelah kejadian itu, Corbett memutuskan meninggalkan tentara, tetapi sayangnya kehidupannya sebagai warga sipil tidak berjalan mulus. Kesehatan mentalnya yang memburuk akhirnya membawanya ke rumah sakit jiwa pada 1887. Namun, setahun kemudian, ia melarikan diri menuju ke Meksiko, hanya untuk menghilang tanpa jejak.

Selama awal 1880-an, William Cantelo adalah seorang insinyur dan pembuat senjata Inggris yang sedang mengerjakan prototipe senapan mesin. Suatu hari, Cantelo mengumumkan kepada putra-putranya bahwa ia telah menyelesaikan penemuan barunya dan memasukkannya ke dalam kotak. Ia kemudian meninggalkan rumah, tetapi tidak pernah kembali.

Dikutip BBC, beberapa tahun kemudian, seorang penemu bernama Sir Hiram Maxim, muncul dengan senapan mesin resmi pertama yang ia sebut Maxim Gun. Namun, saat putra Cantelo melihat foto tersebut di koran, mereka terkejut dengan kemiripannya yang luar biasa dengan ayah mereka yang hilang.

Keluarga Cantelo sebelumnya juga melacaknya pergi ke Amerika Serikat. Karena Sir Hiram telah bermigrasi ke Inggris dari Amerika Serikat, kecurigaan mereka terus tumbuh. Namun, dengan kematian Sir Hiram pada 1916, kasus tersebut menjadi tidak terselesaikan, dan masih belum jelas apa yang terjadi pada William Cantelo.

Joseph Force Crater adalah hakim Mahkamah Agung New York yang ditunjuk oleh Franklin D. Roosevelt, gubernur negara bagian pada saat itu. Namun, pada 6 Agustus 1930, sang hakim menghilang secara misterius.

Sebelum menghilang, Crater telah mencairkan dua cek dengan total sekitar 5 ribu dolar dan mengambil tambahan 20 ribu dolar dalam bentuk uang kampanye, yang berjumlah 250 ribu dolar atau setara dengan Rp3,5 miliar saat ini.

Crater terakhir terlihat pada 6 Agustus malam, saat sedang makan malam dengan seorang teman pengacara dan seorang gadis. Tetapi, setelah makan malam, ia memanggil taksi dan menghilang selamanya. Setelah kepergiannya, perburuan besar-besaran dimulai yang mengakibatkan dewan juri memanggil 95 saksi.

Dilansir New York Post, sayangnya tak satu pun dari mereka bisa mengungkapkan bukti konklusif, sehingga hakim menyebut Crater sebagai The Missingest di New York. Pada 2005, kasus ini sekali lagi menjadi berita utama saat seorang perempuan bernama Stella Ferrucci-Good di New York meninggal dunia dan meninggalkan catatan yang mengatakan bahwa mendiang suaminya telah membunuh hakim.

Selama ini, Lumiere bersaudara dan Thomas Alva Edison sering disebut-sebut sebagai pelopor perfilman. Namun, seorang penemu Prancis bernama Louis Le Prince sebenarnya dikatakan telah merekam film untuk pertama kali di Leeds, Inggris.

Pada 14 Oktober 1888, Le Prince mengumpulkan keluarganya di taman di Roundhay, Leeds dan merekam mereka berjalan-jalan dengan kamera lensa tunggalnya. Tetapi, sebelum ia bisa memamerkannya ke khalayak luas di Amerika Serikat, ia menghilang.

Pada September 1890, dua tahun setelah penemuannya yang luar biasa, Le Prince mengunjungi saudaranya di Prancis dengan dua orang temannya. Di sana, ia dikatakan telah naik kereta api di Dijon, Prancis ke Paris tetapi tidak pernah terlihat lagi.

Dilansir BBC, banyak teori muncul tentang kepergiannya yang mengatakan bahwa Le Prince dibunuh oleh saingannya, Edison, sampai spekulasi bahwa ia telah melakukan bunuh diri karena kebangkrutan. Namun, itu semua tidak ada yang terbukti, dan Le Prince dihapus dari sejarah.

Pada 1945, saat Uni Soviet menyerang Berlin, banyak tokoh Nazi yang menjadi khawatir tentang nasib mereka. Beberapa dari mereka, seperti Adolf Hitler, akhirnya bunuh diri. Sementara beberapa lainnya, berhasil melarikan diri dari Führerbunker. Tetapi, ada beberapa, seperti Heinrich Müller, yang hilang begitu saja.

Müller adalah kepala Gestapo yang memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan Holocaust. Ia terakhir terlihat di dalam Führerbunker sehari setelah Hitler dan istrinya, Eva Braun, bunuh diri. Mengingat posisinya di partai Nazi, ia segera menjadi target profil tinggi Sekutu tetapi sayangnya tidak pernah ditemukan.

Dikutip Sky History UK, pada 2013, Johannes Tuchel, kepala Memorial untuk Perlawanan Jerman, mengklaim bahwa tubuh Müller telah dimakamkan di kuburan massal di pemakaman Yahudi Berlin. Tetapi, karena hukum agama Yahudi melarang penggalian, klaim ini tidak dapat didukung. Akibatnya, nasib Müller terus tidak bisa  dipastikan.

Meski jasa atau perbuatan para tokoh bersejarah telah mengungkap suatu kebenaran pada zaman itu, tetapi sayangnya ketenaran tidak selalu membawa keberuntungan bagi mereka. Bahkan Louis Le Prince yang dikatakan telah merekam film untuk pertama kali di Leeds, Inggris tiba-tiba menghilang begitu saja dan tidak pernah ditemukan sampai saat ini.