10 Tokoh Masa Lampau yang Dikira Penyihir dan Dibunuh

Pada 415 Masehi, hiduplah seorang perempuan bernama Hypatia di Aleksandria, Mesir. Memeluk paganisme dan "menenggelamkan" dirinya ilmu pengetahuan, masyarakat Aleksandria menganggap Hypatia aneh. Oleh karena itu, Hypatia dianggap sebagai pelajar ilmu matematika perempuan pertama di dunia!

Melihat kesuksesan Hypatia, seorang lektor Nasrani bernama Petrus memikirkan cara untuk membunuhnya. Tetapi, Hypatia disukai oleh semua orang karena tidak pelit ilmu. Eh, tetapi dia tidak memeluk agama Nasrani, agama mayoritas saat itu. Petrus kemudian menyebarkan desas-desus kalau Hypatia adalah penyihir! 

Petrus dan rombongannya menyeret Hypatia dan menelanjanginya di gereja terdekat. Lalu, mereka memukuli Hypatia hingga wafat. Tak puas, tubuh Hypatia dikuliti dengan genting gereja lalu mereka membakar jasadnya.

Di Britania Raya, Agnes Waterhouse atau Mother Waterhouse adalah perempuan pertama yang dieksekusi karena dituduh penyihir. Saat itu, Agnes tidak sendiri karena ia bersama dengan dua perempuan lain yang dituduh penyihir, yaitu Elizabeth Francis dan putrinya, Joan Waterhouse.

Konon, Agnes sudah menguasai ilmu hitam sejak berusia 12 tahun dan memiliki seekor kucing yang bernama "Satan". Sebenarnya, kucing tersebut milik Elizabeth. Menurut pengakuan Elizabeth, Satan menyuruhnya melakukan berbagai hal jahat! Naasnya, Elizabeth memberikan Satan pada Agnes.

Pada 1566, Elizabeth, Agnes, dan Joan diadili. Hasilnya, semua bukti memberatkan Agnes, hingga ia dinyatakan bersalah dan dihukum gantung. Joan lolos dari hukuman, sementara Elizabeth bebas hingga 13 tahun kemudian saat ia dihukum mati juga karena dituduh penyihir!

Gilles Garnier adalah seorang eremit yang tinggal di Dole, Prancis hingga 1573. Konon, ia mendapatkan kekuatan untuk berubah jadi serigala atau werewolf. Garnier menggunakan kekuatannya untuk membunuh anak-anak. Bahkan, Garnier memberikan daging anak-anak kepada istrinya. Sebelum ditangkap, Garnier mengaku telah menghabisi 4 anak! 

Beberapa saksi mata mengaku pernah melihat Garnier melahap daging anak-anak di ladang, dan bahkan ada yang mengaku pernah melihat perubahan Garnier. Oleh karena itu, Garnier dihukum mati dengan dibakar pada 1573. Sejak saat itu, Garnier dijuluki "Manusia Serigala dari Dole".

Pada akhir abad ke-14, seorang laki-laki asal Swiss, Stedelen, dihukum mati karena dianggap memakai ilmu hitam untuk menggagalkan panen. Hal inilah yang diyakini oleh Peter von Greyerz, hakim Swiss di daerah Stedelen tinggal.

Peter percaya bahwa seluruh musibah di negerinya dikaitkan dengan ilmu hitam. Secara spesifik, Peter menuduh Stedelen sebagai seorang murid ilmu hitam. Bahkan, ia mengklaim bahwa Stedelen telah mempersembahkan ayam di hari Sabat dan meletakkan kadal di pintu gereja setempat agar panen gagal.

Setelah tak tahan disiksa, Stedelen mengakuinya (dengan terpaksa) bahwa ia memiliki perjanjian dengan ilmu gelap. Langsung saja, Stedelen dihukum mati. Kematian Stedelen memulai perburuan penyihir di Swiss oleh Peter von Greyerz dan banyak orang yang disiksa hingga dibunuh oleh karenanya!

Thomas Doughty adalah seorang bangsawan dan penjelajah Inggris. Doughty terkenal berlayar dengan Sir Francis Drake. Namun, siapa sangka temannya tersebut akan menusuknya dari belakang? Semua dimulai pada musim panas 1578.

Saat itu, Drake terpisah dengan Doughty karena sebuah badai besar, Drake marah dan menuduh Doughty mempraktikkan ilmu sihir! Keduanya berdebat, dan karena posisi Drake lebih tinggi dari Doughty, ia memerintahkan penangkapan Doughty. Sesampainya di Argentina, Doughty langsung diadili.

Selain sihir, Drake menjerat Doughty dengan tuduhan dahagi dan makar. Ternyata, seluruh tuduhan tersebut tak memiliki bukti. Namun, Doughty tetap dihukum penggal pada Juli 1578.

Leatherlips adalah seorang Indian Wyandot yang hidup pada abad ke-19 di Ohio. Ia terkenal sebagai figur yang menandatangani Perjanjian Greenville agar kaum Indian dan pemukim Eropa bisa hidup berdampingan satu sama lain. Keputusan tersebut dikecam oleh kaum Indian yang mulai menyebarkan desas-desus aneh.

Pada 1810, saudara Leatherlips, Roundhead, memvonis Leatherlips hukuman mati dengan tuduhan sihir! Seluruh pengikut Leatherlips memohon agar ia dibebaskan. Bahkan, ada yang sampai menyogok agar ia dibebaskan. Tetapi, tidak didengarkan dan Leatherlips sendiri pasrah menerima vonis.

Sesampainya di Dublin, Ohio, Leatherlips berdoa, makan, dan minum bersama para pengikutnya. Setelah mengenakan pakaian kebesarannya, Leatherlips menyerukan nyanyian kematian. Ia lalu dieksekusi dengan tomahawk. Patung Leatherlips didirikan di Dublin, Ohio.

Tren memburu penyihir aktif di Jerman pada abad ke-16. Pada 1590an, daerah Nördlingen, Jerman, menghukum 32 perempuan karena tuduhan sihir. Salah satunya adalah Rebecca Lemp.

Ibu dari 6 anak, Rebecca ditangkap dan disiksa hingga 5 kali sampai akhirnya pasrah. Bahkan, ia meminta suaminya, Peter Lemp, mengirimkan alat bunuh diri. Surat tersebut dicegat oleh para petinggi dan Rebecca dikenakan pasal bunuh diri berencana! Mereka memaksa Rebecca menulis surat untuk mengakui bahwa ia adalah penyihir.

Percaya pada istrinya, Peter membela Rebecca mati-matian. Namun, pada September 1590, Rebecca dihukum mati dengan dibakar di tiang.

Pada April 1895, seorang pria di Ballyvadlea, Irlandia, Michael Cleary diadili karena telah membunuh istrinya, Bridget. Mencoba membela dirinya, Michael mengatakan bahwa Bridget diculik oleh peri, dan yang ia bunuh adalah manusia jadi-jadian!

Sebelumnya, Bridget memang menghilang pada Maret 1895. Saat Michael diinterogasi, ia mengklaim bahwa istrinya diculik oleh peri, dan perempuan yang ada di rumahnya adalah makhluk jadi-jadian. Jadi, Michael merasa sah-sah saja untuk membunuh dan membakar istrinya sampai mati.

Namun, buktinya tidak cukup. Oleh karena itu, Michael dijerat pasal pembunuhan dan divonis 20 tahun penjara. Ia bebas pada 1910. Namun, kejadian tersebut membuat anak-anak Irlandia menyanyikan lagu,

"Apakah kamu penyihir,
Apakah kamu peri,
Apakah kamu istri Michael Cleary?"

Pada 1692-1693, terjadi perburuan penyihir besar-besaran di Salem, AS. Sekitar 72 orang dituduh penyihir dan 20 eksekusi mati. Bridget Bishop adalah tokoh perempuan pertama yang dieksekusi mati karena dianggap penyihir saat itu! Persidangan Bridget berlangsung selama 8 hari. Hasilnya, ia dihukum gantung pada Juni 1692.

Saat itu, beberapa tuduhan memberatkan Bishop. Beberapa mengklaim bahwa Bishop menghantui dan mengancam banyak orang. Ia dituduh mengguna-guna lima wanita. Tidak jarang, persidangan ricuh karena beberapa orang "kerasukan" roh yang konon dikirim oleh Bishop. Bahkan, suaminya sendiri menuduh Bridget memuja iblis!

Penyihir akrab dengan "ramuan ajaib". Pada 1788, seorang pengemis bernama Giovanna Bonanno diadili di Palermo. Tuduhannya? Ia adalah seorang penyihir!

Saat persidangan, barulah diketahui bahwa Bonanno adalah seorang peramu racun profesional. Bonanno dijuluki sebagai La Vecchia Dell'aceto atau "Nyonya Penjual Cuka Tua". Hal ini dikarenakan racun Bonanno disebut aceto atau "cuka" yang adalah campuran anggur putih, arsenik, dan cuka untuk kutu.

Bonanno menawarkan jasanya pada perempuan yang ingin membunuh suaminya. Banyak perempuan dan peramu obat yang bersaksi memberatkan Bonanno. Konon, Bonanno bisa saja meramu obat yang mujarab. Namun, kebiasaannya meramu racun jadi akhir hidupnya. Ia dihukum gantung pada Juli 1789.

Itulah beberapa tokoh bersejarah di masa lampau yang dituduh penyihir. Parahnya, mereka wafat dengan membawa stigma tersebut ke liang lahad. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk membersihkan namanya!

Apakah benar mereka penyihir? Sebagian besar sebenarnya adalah orang biasa. Hanya saja, mereka dituduh dengan kesaksian yang lebay, disiksa, dan diancam sampai akhirnya mau-mau saja dituduh penyihir. Untungnya, konsep ini sekarang sudah tidak ada! Iya, kan...?