Tsunami Maluku terjadi jauh sebelum era modern, yaitu pada 1674 dan menjadi salah satu tsunami terdahsyat di Indonesia. Kejadian ini terjadi bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di wilayah Maluku sehingga banyak warga berada di luar rumah dan tidak siap menghadapinya.
Gelombang laut yang menghantam daratan diperkirakan mencapai 100 meter. Kondisi itu menjadikannya salah satu tsunami tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia.
Sekitar 2.243 hingga 2.500 orang dilaporkan menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini. Meski belum banyak dokumentasi visual, catatan sejarah menunjukkan betapa dahsyatnya dampak tsunami ini terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Tragedi dari tsunami terbesar di Indonesia tak hanya menyisakan luka, tapi juga pelajaran penting soal kesiapsiagaan. Di tengah potensi ancaman serupa yang masih nyata, sudah saatnya lebih waspada dan memahami langkah mitigasi sejak dini.
Apa tsunami terbesar yang pernah terjadi di Indonesia? | Tsunami terbesar di Indonesia terjadi pada 26 Desember 2004 di Aceh, setelah gempa berkekuatan 9,1–9,3 magnitudo di Samudra Hindia. T |
Seberapa tinggi gelombang tsunami Aceh 2004? | Ketinggian gelombang mencapai 30 meter di beberapa wilayah pantai barat Aceh, seperti Banda Aceh dan Aceh Besar. |
Berapa lama waktu antara gempa dan datangnya tsunami di Aceh? | Gelombang tsunami tiba di pantai kurang dari 15 menit setelah gempa besar terjadi sehingga banyak penduduk tidak sempat menyelamatkan diri. |
Bagaimana cara mengenali tanda-tanda akan terjadinya tsunami? | Beberapa tanda awal berupa gempa kuat dan lama di daerah pesisir, air laut surut secara tiba-tiba, hingga suara gemuruh dari arah laut. |
Referensi
"Tsunamis On Indonesia's Coasts". World Data. Diakses Juli 2025.
"Indian Ocean Tsunami of 2004". Britannica. Diakses Juli 2025.