Waduh, Para Ilmuwan Temukan Sejumlah Massa Panas di Bawah Es Arktik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laut Arktik ternyata tidak hanya terancam oleh mencairnya es yang terjadi di sekitar pinggirannya. Penelitian oleh Yale University menemukan fakta baru bahwa sejumlah massa panas telah "diarsipkan" ke dalam interior es Arktik.
Panas yang terjebak di bawah es Arktik tersebut berpotensi untuk mencairkan seluruh paket es jika panas mencapai ke permukaan.
1. Meningkatnya panas
Panas di samudra bagian atas di Cekungan Kanada telah meningkat dua kali lipat selama 30 tahun terakhir. Kandungan panas dari lapisan panas yang asin meningkat dari 200 juta joule menjadi 400 juta joule setiap meter persegi.
Dilansir dari EcoWatch, John Toole dari Woods Hole Oceanographic Institution menyebut lapisan panas tersebut sebagai bom waktu dan mengatakan bahwa panas itu tidak akan menghilang.
"Pada akhirnya,... itu akan naik ke atas permukaan dan itu mempengaruhi es," katanya.
2. Panas itu bersumber ratusan mil jauhnya
Editor’s picks
Para peneliti menelusuri sumbernya hingga perairan ratusan mil di selatan, di mana berkurangnya es laut telah meninggalkan permukaan samudra yang lebih terkena pemanasan matahari musim panas. Pada gilirannya, angin Arktik mendorong air hangat ke utara, tetapi di bawah permukaan air.
Dikutip dari YaleNews, seorang profesor geologi dan geofisika di Yale University mengatakan bahwa ini berarti efek dari hilangnya es laut tidak terbatas pada daerah bebas es itu sendiri, tetapi juga menyebabkan peningkatan akumulasi panas di bagian dalam Samudera Arktik yang dapat memiliki efek iklim jauh melampaui musim panas.
3. Es yang mencair meningkat dua kali lipat
Penyebab mencairnya yang dengan kecepatan dua kali lipat juga dikarenakan perubahan iklim. Pada bulan Agustus The Guardian telah melaporkan bahwa lapisan es yang paling tua dan tebal yang disebut "area es terakhir" telah pecah untuk yang pertama kalinya dalam rekor.
Hampir semua es di sebelah utara Greenland telah rusak dan hancur. Para peneliti sebelumnya memprediksi bahwa "area es terakhir" menjadi es laut abadi terakhir di Arktik. Pecahnya es di "area es terakhir" ini menyebabkan mencairnya es di bagian utara Greenland yang sebelumnya membeku, bahkan pada musim panas.
Baca Juga: Makin Hari Makin Banyak Es yang Mencair di Antartika, Bagaimana Bisa?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.