ilustrasi CGI ledakan supernova (commons.wikimedia.org/YouTube MTV International)
Para ilmuwan tidak menduga fosfor ditemukan di pinggiran galaksi Bima Sakti, tepatnya 74.000 tahun cahaya dari “jantung” galaksi. Menurut Lucy Ziurys, astronom dan ahli kimia dari Arizona State University dan Steward Observatory, diperkirakan fosfor tercipta dalam ledakan supernova. Dan dibutuhkan bintang yang massanya 20 kali lebih besar dari matahari agar supernova bisa terjadi.
Sementara, lokasi penemuan fosfor tersebut jauh dari bintang yang ukurannya masif atau sisa-sisa supernova. Sehingga, para ilmuwan menduga ada cara lain untuk menciptakan fosfor.
Salah satu teori mereka adalah neutron capture, di mana isotop silikon menjerat neutron ekstra untuk membentuk fosfor, dilansir Science Alert. Ini bisa terjadi di sekitar inti bintang (tidak harus yang berukuran masif).