5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misterius

Pulau misterius di Samudera Pasifik

Pulau Paskah atau Easter Island adalah sebuah pulau yang terletak di Samudra Pasifik, sekitar 3.515 km sebelah barat Chili Daratan. Pulau ini memiliki luas sekitar 163 km persegi dan berbentuk seperti segitiga. Pulau ini terkenal karena memiliki ratusan patung batu raksasa yang disebut moai, yang merupakan warisan budaya dari suku asli Rapa Nui.

Pulau ini juga memiliki sejarah, budaya, agama, geografi, dan keanekaragaman hayati yang unik dan beragam. Berikut adalah lima fakta unik tentang Pulau Paskah yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Nama Pulau Paskah berasal dari penjelajah Belanda

5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misteriusilustrasi pulau paskah (pixabay.com/Marlene Hanssen)

Pulau Paskah tidak selalu bernama demikian. Nama asli pulau ini adalah Rapa Nui, yang berarti Pulau Besar dalam bahasa Polinesia. Nama ini masih digunakan oleh penduduk setempat hingga sekarang. Nama Pulau Paskah diberikan oleh seorang penjelajah Belanda bernama Jacob Roggeveen, yang menjadi orang Eropa pertama yang mendarat di pulau ini pada tanggal 5 April 1722, yang kebetulan adalah Hari Paskah.

Nama ini kemudian dipakai oleh orang-orang Barat dan menjadi nama resmi pulau ini dalam bahasa Spanyol, yaitu Isla de Pascua.

2. Patung-patung moai dibuat untuk menghormati leluhur

5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misteriusilustrasi patung moai (pixabay.com/LuisValiente)

Patung-patung moai adalah salah satu daya tarik utama Pulau Paskah. Patung-patung ini dibuat oleh penduduk asli Rapa Nui antara abad ke-10 dan ke-16 Masehi. Patung-patung ini memiliki bentuk yang mirip dengan manusia, dengan kepala yang besar, hidung yang mancung, mulut yang kecil, dan telinga yang panjang. Patung-patung ini memiliki tinggi antara 1,5 meter hingga 10 meter, dan berat antara 10 ton hingga 80 ton. Patung-patung ini dibuat dari batu vulkanik yang berasal dari gunung berapi di pulau ini, terutama dari Gunung Terevaka.

Patung-patung moai dibuat untuk menghormati leluhur Rapa Nui, yang diyakini memiliki kekuatan spiritual yang bisa melindungi dan memberkati masyarakat. Patung-patung ini ditempatkan di atas platform batu yang disebut ahu, yang biasanya menghadap ke pedalaman pulau, bukan ke laut. Patung-patung ini juga diberi mata yang terbuat dari batu putih dan koral, yang melambangkan kehidupan dan kearifan. Patung-patung ini juga diberi topi atau mahkota yang disebut pukao, yang terbuat dari batu merah dan melambangkan status sosial atau kekuasaan.

3. Pembuatan dan pengangkutan patung-patung moai masih menjadi misteri

5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misteriusilustrasi patung moai (pixabay.com/Lilithy)

Salah satu misteri yang mengelilingi patung-patung moai adalah bagaimana cara pembuatan dan pengangkutan patung-patung ini dari tempat asalnya ke lokasi ahu. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan hal ini, tetapi tidak ada yang bisa dipastikan kebenarannya. Beberapa teori yang populer antara lain:

  • Teori kayu, yang menyatakan bahwa patung-patung moai dibawa dengan menggunakan kayu sebagai pengungkit, penggelinding, atau kereta luncur. Teori ini didukung oleh bukti adanya bekas jalur kayu di sekitar patung-patung moai, dan adanya cerita rakyat yang menyebutkan bahwa patung-patung moai berjalan dengan bantuan kayu.
  • Teori tali, yang menyatakan bahwa patung-patung moai dibawa dengan menggunakan tali yang diikatkan di sekitar patung-patung moai, dan kemudian ditarik oleh sekelompok orang. Teori ini didukung oleh bukti adanya bekas tali di leher patung-patung moai, dan adanya eksperimen yang berhasil menggerakkan patung-patung moai dengan cara ini.
  • Teori alien, yang menyatakan bahwa patung-patung moai dibuat dan dibawa oleh makhluk luar angkasa yang mengunjungi Pulau Paskah di masa lalu. Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa patung-patung moai terlalu besar dan berat untuk dibuat dan dibawa oleh manusia biasa, dan bahwa patung-patung moai memiliki kemiripan dengan wajah alien.

4. Pulau Paskah pernah mengalami krisis ekologi dan sosial

5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misteriusilustrasi krisis ekologi (pixabay.com/Anja)

Pulau Paskah pernah menjadi tempat yang subur dan hijau, dengan hutan yang lebat dan berbagai macam flora dan fauna. Namun, seiring dengan berkembangnya peradaban Rapa Nui, pulau ini mengalami krisis ekologi dan sosial yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakatnya. Beberapa faktor yang menyebabkan krisis ini antara lain:

  • Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan sumber daya alam, yang menyebabkan kelangkaan makanan, air, dan bahan bakar.
  • Penebangan hutan yang berlebihan untuk keperluan pembuatan dan pengangkutan patung-patung moai, yang menyebabkan erosi tanah, hilangnya habitat, dan kepunahan spesies.
  • Perang antar suku yang dipicu oleh persaingan sumber daya, kepercayaan, dan status sosial, yang menyebabkan kerusakan patung-patung moai, kekerasan, dan kanibalisme.

5. Pulau Paskah memiliki keanekaragaman hayati yang endemik

5 Fakta Unik Pulau Paskah, Memiliki Patung-Patung Misteriusilustrasi keanekaragaman hayati (pixabay.com/SOFCOR)

Meskipun mengalami krisis ekologi dan sosial, Pulau Paskah masih memiliki keanekaragaman hayati endemik, yaitu hanya ditemukan di pulau ini dan tidak ada di tempat lain di dunia. Beberapa contoh flora dan fauna endemik Pulau Paskah antara lain:

  • Toromiro, yaitu pohon kecil yang memiliki bunga kuning dan buah merah. Pohon ini pernah menjadi sumber kayu untuk membuat peralatan, perhiasan, dan patung-patung kecil. Pohon ini punah di alam liar pada tahun 1960, tetapi masih ada di kebun botani dan koleksi pribadi.
  • Tangata manu, yaitu burung yang mirip dengan burung camar. Burung ini pernah menjadi objek ritual tahunan yang disebut Pere, di mana para peserta harus mengambil telur pertama burung ini dari pulau kecil di dekat Pulau Paskah. Pemenang ritual ini akan mendapatkan gelar dan kehormatan sebagai manusia burung. Burung ini punah pada akhir abad ke-19 karena perburuan dan penyakit.
  • Kura kura raksasa, yaitu kura kura yang memiliki ukuran yang besar, sekitar 1 meter dan 200 kg. Kura kura ini pernah menjadi sumber makanan bagi penduduk asli Rapa Nui, tetapi juga dihargai sebagai hewan suci. Kura kura ini punah pada abad ke-18 karena perburuan dan pengenalan hewan-hewan lain seperti tikus, babi, dan anjing.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hewan Aneh yang Hidup di Laut Dalam

Usamah Photo Verified Writer Usamah

Mas-mas biasa.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya