Miner dan platt dalam jurnal penemuannya yang diterbitkan pada tanggal 31 Januari 2018 di Science Translational Medicine mengungkapkan bahwa virus West Nile memiliki tingkat menginfeksi 23 sampai 1500 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan virus Powassan, Chikungunya dan Mayaro di plasenta tikus dan 3000-16.000 kali lipat lebih tinggi di kepala janin tikus. Virus West Nile juga mengakibatkan kerusakan otak yang parah pada janin tikus saat dilihat di bawah mikroskop dibandingkan dengan ketiga virus lainnya.
Miner yang merupakan asisten profesor mikrobiologi molekular patologi dan imunologi juga mengungkan bahwa flavivirus memiliki kapasistas yang sama seperti Zika, setidaknya pada tikus yang diteliti, karena penilitian ini masih sampai tahap ujicoba pada tikus Miner belum dapat memastikan dengan pasti apa yang terjadi pada saat wanita hamil terinfeksi.
Setidaknya dengan uji coba pada tikus hamil menunujukkan bahwa virus West Nile menimbulkan resiko yang sama seperti dengan virus Zika.