Mengenal Cincalok, Rebon Fermentasi khas Melayu yang Umami

Menyedapkan makanan serta bikin makanan jadi umami!

Makanan fermentasi di Indonesia banyak rupanya. Umumnya, bahan makanan difermentasi agar tahan lama sehingga bahan makanan tidak mubazir. Makanan ini khas di Tanah Melayu seperti Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat hingga Malaysia. Rasanya yang umami cocok disantap dengan berbagai makanan, bahkan dimakan bersama nasi saja sudah sedap dan mantap.

Kalian baru tahu tentang cincalok? Nah, kulik lagi makanan tradisional Nusantara ini dengan menyimak artikel ini, yuk!

1. Pasta rebon fermentasi yang terkenal di berbagai provinsi

Mengenal Cincalok, Rebon Fermentasi khas Melayu yang Umamiilustrasi udang rebon (commons.wikimedia.org/Judgefloro)

Cincalok merupakan makanan yang terbuat dari udang rebon yang difermentasikan. Cincalok ini populer di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan barat, bahkan cincalok juga terkenal di negeri jiran Malaysia. Tekstur cincalok ini lunak seperti pasta dengan warna merah muda. Rasanya manis, asin, gurih dan punya aroma agak asam yang khas makanan fermentasi.

2. Didominasi rasa manis yang sedap dan khas

Mengenal Cincalok, Rebon Fermentasi khas Melayu yang Umamiilustrasi sambal cincalok (commons.wikimedia.org/Alpha)

Melansir dari buku berjudul Makanan Tradisional Masyarakat Bangka Belitung, pembuatan cincalok diawali dengan memeras udang rebon agar airnya keluar yaitu dengan menempatkan udang rebon di dalam kain saring yang tipis lalu diperas hingga airnya habis. Setelah itu udang rebon ditaburi garam lalu dicampurkan dengan gula aren kemudian disimpan dalam wadah tertutup rapat. Proses ini adalah proses fermentasi udang rebon menjadi cincalok. Proses fermentasi ini berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu.

Fermentasi dinyatakan berhasil jika tekstur udang sudah hancur dan berwarna merah muda, serta terdapat rasa dan aroma asam yang khas. Masa simpan cincalok kurang lebih adalah sekitar satu bulan, pastikan wadah tertutup rapat ketika menyimpan cincalok, ya!

Baca Juga: Apa Itu Kombucha? Kenali Teh Fermentasi yang Kaya Manfaat Ini!

3. Kaya protein dan baik untuk pencernaan

Mengenal Cincalok, Rebon Fermentasi khas Melayu yang Umamiilustrasi cincalok (vecteezy.com/topntp26)

Selain rasanya yang gurih dan punya ciri khas sendiri, cincalok mengandung protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 18-19 persen. Cincalok juga mengandung bakteri baik yang baik untuk kesehatan pncernaan dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Lebih lanjut, cincalok juga mengandung antioksidan yang bernama astaksantin. Astaksantin ini banyak ditemukan di kulit udang dan tentunya dapat berperan sebagai pengkal radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit kronis.

4. Bisa langsung dimakan atau digunakan sebagai bumbu penyedap

Mengenal Cincalok, Rebon Fermentasi khas Melayu yang Umamiilustrasi cincalok (vecteezy.com/Seksan Wangjaisuk)

Cincalok dapat dimanfaatkan sebagai lauk pendamping nasi ataupun menjadi cocolan. Pasta rebon fermentasi ini dapat digunakan sebagai penyedap makanan atau bisa juga dijadikan sambal agar sambal menjadi lebih umami. Apabila pasta cincalok dipadatkan maka akan terciptalah terasi.

Biasanya, sebotol cincalok dibanderol dengan harga Rp15-30 ribu dan bisa ditemukan di pasar maupun di e-commerce. Kalian tertarik untuk mencoba cincalok?

Baca Juga: Resep Kue Kamir, Manis Wanginya dari Fermentasi Tape

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya