Lembaga Antariksa AS atau yang biasa dikenal sebagai NASA, kembali meneliti Planet Mars dengan mengirimkan robot penjelajah M2020.
Robot ini akan diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada Juli 2020 dan diperkirakan sampai di Kawah Jezero, Planet Mars pada 18 Februari 2021.
Berikut fakta menariknya!
Robot penjelajah M2020 tak hanya sekedar robot biasa. Ia memiliki beberapa misi selama menjelajah di Planet Mars. Misi penting tersebut tak lepas dari program NASA, NASA's Mars Exploration Program (MEP) yaitu meneliti apakah di masa lalu ada kehidupan di Mars, meneliti kondisi iklim, kondisi geologi serta menyiapkan penjelajahan manusia.
Keseluruhan misi tersebut bukanlah tanpa maksud. Para ilmuan meyakini bahwasanya Mars adalah planet yang dapat ditinggali selain bumi. Dilansir dari situs mars.nas.gov, penelitian ini berkaitan dengan misi luar angkasa untuk mengirim manusia ke Mars sekitar tahun 2030. Selama ini belum ada manusia yang pernah menginjakkan kaki di Planet Merah ini karena kondisi planet yang jauh berbeda dengan Bumi.
NASA akan menggunakan Mars 2020 untuk misi lainnya, termasuk misi ke Bulan. Badan tersebut berencana untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di dan sekitar Bulan pada tahun 2028 melalui NASA's Artemis lunar exploration plans.
Berbagai inovasi telah dilakukan oleh para ilmuan untuk membuat robot ini jauh lebih baik. Salah satunya adalah SuperCam Mast Unit yang dipasang di tubuh robot penjelajah M2020. Dilansir dari situs mars.nasa.gov, Ilmuwan Mars 2020 akan menggunakan SuperCam untuk meneliti batuan dan tanah Mars, mencari senyawa organik yang mungkin terkait dengan kehidupan masa lalu di Mars.
Kamera, laser, dan spektrometer pada SuperCam dapat mengidentifikasi susunan kimiawi dan mineral target sekecil titik pensil dari jarak lebih dari 6 meter! Keren!
Mars 2020 Rover memiliki 4 tujuan utama yaitu mencari tahu lingkungan Mars di masa lalu, mencari tanda-tanda kehidupan mikroba di masa lalu, terutama di batuan khusus di Mars, mengumpulkan sample batuan inti dan tanah, serta menguji produksi oksigen dari atmosfer Mars.
NASA membuka kesempatan kepada masyarakat dunia untuk berpartisipasi dalam misi ini dengan cara mendaftarkan nama mereka di situs NASA.gov/Mars2020Pass
Nama-nama yang terdaftar akan dimasukkan ke microchip M2020. Sebagai bukti, NASA memberikan souvenir berupa boarding pass.
"Ketika kami bersiap meluncurkan misi Mars yang bersejarah ini, kami ingin semua orang berbagi dalam perjalanan eksplorasi," kata Thomas Zurbuchen, Associate Administrator Science Mission Directorate (SMD) NASA.
NASA juga menjamin keamanan data partisipan yang mengirimkan namanya.
Robot penjelajah M2020 rupanya belum mempunyai nama. Menariknya, NASA membuka kompetisi bagi siswa-siswi di Amerika Serikat untuk memberi nama robot yang satu ini. Warga Amerika Serikat juga diberi kesempatan untuk memilih nama dan menjadi juri.
Untuk menyukseskan kompetisi ini, NASA berkolaborasi dengan organisasi Battelle Education dari Columbus, Ohio dan Future Engineers dari Burbank, California. Kompetisi ini akan dibuka pada Agustus 2019. Pengiriman nama dan penilaian akan dilakukan pada situs Future Engineers.
Masyarakat dunia nampaknya sangat antusias dengan program "Send Your Name To Mars" yang diberikan NASA. Hingga artikel ini ditulis, dilansir dari halaman resmi NASA, terdapat 7.541.199 partisipan yang telah mendaftar. Indonesia menempati urutan ke-7 dengan total 174.585 patrisipan setelah Korea Selatan. NASA hanya membuka kesempatan ini sampai 30 September 2019.
Wah, kamu udah daftar belum nih?