Satelit Buatan Indonesia Sukses Terbang ke ISS dengan Roket Elon Musk

Momen membanggakan tersebut diunggah di medsos @lapan_ri

Kabar baik diumumkan oleh akun media sosial Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (@lapan_ri). Satelit nano tanah air Surya Satellite-1 (SS-1) buatan Indonesia berhasil terbang ke International Space Station atau Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). SS-1 buatan Indonesia berhasil terbang ke ISS pada Minggu dini hari (27/11/2022) dengan bantuan roket Falcon 9 CRS-26 dari Space-X milik Elon Musk.

Hal tersebut tentu merupakan salah satu pencapaian yang membanggakan. Satelit SS-1 merupakan satelit pertama buatan anak muda Indonesia.

Diunggah di Reels akun @lapan_ri

Momen membanggakan tersebut diunggah di Reels akun Instagram @lapan_ri dan telah mendapatkan 3.700-an likes. Dalam video Reels tersebut terlihat detik-detik peluncuran satelit nano SS-1 serta footage perjalanan roket Falcon-9 dari SpaceX yang membawa satelit nano SS-1.

Tak cuma mendapat banyak likes, unggahan Reels @lapan_ri tersebut juga mendapat beragam respons positif dari warganet. Banyak pula yang mendoakan agar suatu saat nanti Indonesia bisa membuat roketnya sendiri. 

Baca Juga: 5 Filosofi Penting dari Keberadaan Roket, Penuh Hikmah Berharga

Mengenal satelit nano SS-1

Satelit Buatan Indonesia Sukses Terbang ke ISS dengan Roket Elon MuskSatelit SS-1 (dok. BRIN)

Satelit nano Surya Satellite-1 ini merupakan satelit yang dibuat oleh tim mahasiswa dari Universitas Surya. Tim tersebut melakukan pengembangan satelit SS-1 selama 6 tahun dan dikawal oleh Pusat Riset Teknologi Satelit (PR Teksat) pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN.

Melansir laman resmi Lapan, Satelit SS-1 merupakan pionir satelit nano di Indonesia. Kepala ORPA, Dr. Robertus Heru, menyebut bahwa SS-1 ini menjadi titik awal untuk membangun kepercayaan diri bahwa Indonesia mampu untuk membuat satelit. Ia juga berharap semoga ke depannya akan muncul satelit-satelit lainnya buatan Indonesia.

Berdasarkan informasi di laman Surya University, satelit SS-1 ini memang memiliki ukuran yang kecil, namun ia memiliki fungsi yang penting. Fungsi tersebut mulai dari transfer data, repeater untuk komunikasi data sistem pelaporan paket otomatis (APRS), dan pengumpulan data untuk bencana alam.

Selain itu, satelit SS-1 dapat digunakan sebagai wadah komunikasi bagi seluruh laboratorium universitas, perusahaan, dan radio amatir di seluruh Indonesia. Kegunaan praktis lainnya dari satelit ini termasuk melacak posisi mobil, pejalan kaki, perahu nelayan, dan bahkan hotspot di hutan. 

Momen peluncuran ini merupakan momen yang membanggakan bagi warga Indonesia. Hal tersebut jadi bukti bahwa Indonesia punya kemampuan dan bisa membuat satelit sendiri. Semoga momen ini bisa menginspirasi anak muda lain di Indonesia agar bisa membuat satelit-satelit (dan roket!) sendiri di tanah air!

Baca Juga: 9 Juli Hari Satelit Palapa: Sejarah dan Perkembangan Teknologi Satelit

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya