Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
catster.com

Pernahkah kamu mengamati kumis kucing? Bukan tumbuhan, ya, melainkan bulu panjang yang ada di sekitar hidung kucing. Jika dilihat-lihat, bulu tersebut cukup berbeda dengan lainnya, lho. Mereka tampak lebih tegak, kaku, panjang, dan biasanya berwarna putih.

Bukan sekadar pemanis, ternyata kumis termasuk salah satu bagian tubuh paling penting bagi hewan tersebut. Kita bahkan dilarang keras untuk memotong atau mencukurnya. Namun apa alasannya, ya?

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai hal ini, IDN Times menghubungi drh. M. Ar Raniri P. atau yang akrab disapa sebagai dokter Arran di media sosial. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Mengenal anatomi kumis kucing

onecms.io

Ada alasan tersendiri kenapa kumis kucing memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda dari bulu di area lainnya. Ini dikarenakan oleh anatominya yang unik. Dokter Arran menyebutkan bahwa tak seperti bulu yang menutupi tubuhnya, kumis tertanam lebih jauh di dalam lapisan kulit kucing.

"Perbedaannya sama bulu lain, kumis tempat tertanamnya di tubuh jauh lebih dalam. Kalau rambut biasa di ujungnya gak ada apa-apa. Sedangkan kumis, di ujung folikelnya itu nempel saraf. Folikel adalah tempat rambut tertanam. Saraf itu fungsi utamanya untuk memberikan visualisasi pada si kucing terhadap dunia luar," kata dokter Arran. 

felinewellness.com

Hal lain yang harus kamu tahu adalah kumis bukanlah satu-satunya bulu kucing yang tumbuh lebih dalam dan memiliki saraf di ujungnya. Bulu yang memiliki fungsi sama seperti kumis juga bisa ditemukan di atas mata, telinga, dan telapak kaki kucing. 

Coba lihat buktinya dari gambar di atas. Bulu yang berada di lokasi yang disebutkan tampak berbeda dari lainnya, kan? Mereka memiliki anatomi dan fungsi yang kurang lebih sama seperti kumis kucing di sekitar hidung. 

2. Kumis bisa disebut sebagai indra tambahan untuk kucing

Editorial Team

Tonton lebih seru di