Alasan Mengapa Coklat Kemasan Dibungkus Alumunium Foil Berlapis Kertas

Pada tingkat dasar, foil atau plastik dibutuhkan untuk mencegah mentega cokelat yang berminyak, berpindah tempat dari dalam kemasan kemudian bocor ke luar. Namun, sebelum digunakan, aluminium foil telah dilaminasi dengan lilin pada substrat kertas. Hal ini bertujuan untuk memudahkannya dalam penggunaan dan mengurangi jumlah serta biaya dari logam yang dibutuhkan untuk memproduksi kemasan yang gak akan sobek dalam proses pembungkusan batangan cokelatnya.

Pemilihan bungkus cokelat dalam kemasan juga menjadi penanda tipe cokelatnya. Jika cokelat itu dibungkus dengan aluminium foil, maka jenis produk tersebut cukup mudah meleleh. Sementara jika cokelat itu langsung dibungkus plastik, atau dibungkus kertas, cokelat tersebut cukup susah meleleh.

Semua gaya pembungkusannya dilakukan dilakukan oleh mesin yang didesain spesial untuk tujuan ini dan desain mesinnya gak banyak berubah dalam 40-50 tahun terakhir. Sebagian besar mesin memiliki kecepatan pembungkusan maksimal 100-200 batang cokelat per menit, tergantung dari ukuran batangan cokelatnya. Untuk membungkus banyak batangan Kit-Kat, dibutuhkan banyak mesin pembungkus dan banyak operator untuk mengganti gulungan foil dan kertas yang habis. Hampir semua perusahaan manufaktur cokelat menggunakan pembungkusan horizontal dalam prosesnya.

Keuntungan dan alasan di balik penggunaan aluminium foil sebagai pembungkus coklat batangan, adalah sebagai berikut:

• Bagian dalam dari aluminium foil pembungkus cokelat itu bisa didaur ulang, walaupun harus dipisahkan dari bagian luarnya.
• Material pembungkusnya lebih murah untuk diproduksi dalam skala besar.
• Mesinnya bisa beroperasi lebih cepat daripada mesin pembungkus kertas atau amplop.
• Lebih rapat, kedap, tahan cuaca dan mudah dibentuk dengan material mesin pembungkus yang dilengkapi panas serta tekanan, yang akan merekatkannya otomatis.
• struktur film terekayasa yang bisa mencegah migrasi minyak, kelembapan dan oksigen.
• peralatan yang dibutuhkan gak ribet seperti jika harus menggunakan pembungkus dari bahan lain.
• Kamu akan lebih mudah memproses ulang cokelat yang masih dalam pembungkus foil, baik itu dihangatkan maupun didinginkan.

Kamu akan menemukan bahwa manufaktur cokelat yang mengutamakan gaya, elegan dan tingkat luks dengan volume produksi lebih kecil cenderung menggunakan pembungkus dari kertas, sebagaimana kertas lebih terlihat "luks" dan "mahal" bagi beberapa pembeli. Namun, tentu saja penyimpanannya gak bisa dilakukan di suhu ruangan apalagi jika temperatur ruangan iklim tropis seperti Indonesia ini. 

Kamu sendiri, lebih suka cokelat dengan pembungkus yang mana? Sedang banyak dijual cokelat nih di mana-mana!