50 Tahun Setelah Apollo 11 Mendarat di Bulan, Berikutnya Planet Mars?
NASA gak punya cukup dana, tapi...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Umat manusia harus pergi jauh untuk meraih prestasi luar angkasa sekeren misi Apollo 11. Pendaratan epik di bulan pertama, yang terjadi pada 20 Juli 1969, menginspirasi generasi berikutnya, mendorong anak-anak di seluruh dunia untuk peduli dengan sains dan eksplorasi ruang angkasa.
“Banyak dari kita merayakan peringatan 50 tahun misi Apollo 11, tapi kehebohan serupa akan diperlihatkan pada hari peringatan pendaratan awak Mars yang pertama, yang akan dilakukan NASA pada tahun 2030-an,” kata kepala Badan Luar Angkasa AS (NASA), Jim Bridenstine, seperti dikutip Space.com (16/9).
Nah, apa sih ambisi umat manusia untuk ke Mars? Baca selengkapnya di sini!
Baca Juga: Reunian 8 Astronaut yang Pernah Ke Bulan, Begini Cerita Serunya!
1. Kata Presiden Donald J. Trump, tujuan utama misi kali ini adalah menanam bendera Amerika di Mars
"Presiden Trump telah mengatakan bahwa kita perlu pergi ke Mars," kata Bridenstine, dalam telekonferensi dengan wartawan.
"Kita perlu mengirim manusia ke Mars. Kita perlu meletakkan bendera Amerika di Mars - itulah tujuannya," tambahnya. Bridenstine juga mengatakan, "Saya pikir ketika pencapaian menakjubkan itu terjadi, itu akan menginspirasi generasi baru, sama seperti Apollo telah mengilhami generasi kita."
Menurut The Atlantic, NASA tidak punya dana cukup untuk mewujudkan hal ini. Pada bulan Mei lalu, Gedung Putih meminta Kongres untuk tambahan US$1,6 miliar dolar (Rp22 triliun) dalam anggaran NASA berikutnya agar mulai mendanai upaya ini. Misi ke Mars akan menelan biaya US$20 miliar dolar (Rp278 triliun) sampai US$30 miliar dolar (Rp417 triliun). Wow, itu memang banyak banget ya?
Berbeda dengan program Apollo, ini akan sangat bergantung pada teknologi yang dibeli dari perusahaan swasta.
Baca Juga: Artemis, Misi Ambisius NASA untuk Mengirim Wanita Pertama ke Bulan