Cara Didik Anak Seperti Ini Terbukti Berpotensi Menjadikannya Psikopat
Jangan melakukan yang sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang sebenarnya membentuk seorang psikopat? Beberapa karakter mengerikan yang kita lihat di film maupun berita membuat kita mempertanyakan asal muasal perilaku mereka. Karakter tersebut biasanya diceritakan mengalami hidup yang seakan normal, sampai akhirnya bisa menjadi psikopat yang gak punya perasaan.
Psikopati merupakan bentuk gangguan perkembangan mental. Gangguan mental ini tidak tiba-tiba muncul di masa dewasa. Semua orang dewasa yang diketahui psikopat menunjukkan tanda-tanda selama masa remaja atau masa anak-anak.
Tidak berarti kita harus memberi label seorang anak sebagai psikopat. Etika dalam penelitian pun tidak menganjurkan demikian. Meskipun setiap psikopat dewasa dimulai sebagai anak psikopat, ini tidak berlaku kebalikannya.
Banyak juga anak dengan skor psikopati tinggi tidak lantas menjadi psikopat dewasa. Perubahan dapat terjadi di lingkungan yang dihadapi oleh anak tersebut, atau sebagai hasil dari proses perkembangan bawaan. Namun fakta bahwa anak-anak bisa dengan kuat mengekspresikan sifat-sifat psikopat tidak boleh diabaikan.
Seperti apa fakta ilmiah di balik karakter membahayakan ini? Seberapa besar pengaruh pola asuh terhadap kepribadian psikopat seseorang? Kamu bisa tahu lebih lengkap di sini!
1. Sebuah penelitian menantang banyak asumsi tentang psikopat yang sudah beredar sebelumnya
Hasil penelitian Aina Gullhaugen dan timnya dari Norwegian University of Science and Technology, yang dipublikasi di International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology pada tahun 2011, menguraikan 2 definisi dasar pembentukan psikopat yang menyangkut orangtua mereka dan pola asuhnya. Penelitiannya dilakukan pada kriminal psikopat di penjara Norwegia.
“Tanpa kecuali, orang-orang ini telah terluka dalam pola asuh yang mereka terima. Dan banyak dari hasil riset menjelaskan bahwa kekejaman mereka di kemudian hari adalah upaya untuk mengatasi kerusakan ini, tetapi dengan cara yang tidak pantas atau buruk. " ucap Dr AinaGullhaugen.
Melansir theguardian.com, keterlibatan seseorang dalam perilaku psikopat tampaknya didorong oleh faktor-faktor bawaan. Studi-studi ini menunjukkan bahwa pola asuh dan faktor lingkungan lainnya hanya menggambarkan sebagian kecil dari agresi anak-anak psikopat. Jadi, pola asuh berpengaruh, tapi tidak sepenuhnya.
Baca Juga: Kenapa Kepribadian Psikopat Cenderung Tampak Menarik? Ini 7 Alasannya