TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Ilmiah Kenapa Bersikap Ramah Itu Baik untuk Otakmu

Biasakan sedari sekarang

unsplash.com/Bill

Semua orang secara alami sebenarnya bisa menghargai tindakan yang baik. Namun memang tergantung cara dan niatnya. Kalau niatnya murni demi kebaikan orang lain atau kebaikan bersama apalagi dilakukan dengan cara yang baik juga, banyak bentuk kebaikan lain yang bisa terlahir. Dilansir dari berbagai sumber, inilah lima alasan ilmiah bersikap ramah itu baik untuk kondisi otakmu!

1. Gak cuma menguap yang menular, senyum itu juga

unsplash.com/Eye for Ebony

Berbuat baik itu pada dasarnya membuat seseorang tersenyum dan jika kamu melihat senyum itu secara langsung, pasti akan membekas dalam dirimu. Sebuah teori dasar tentang cara kita memahami orang lain dalam ilmu syaraf, menunjukkan bahwa melihat orang lain menunjukkan emosi, secara otomatis mengaktifkan area otak yang sama. Seolah kita mengalami emosi itu untuk diri kita sendiri.

Sewaktu-waktu kamu bisa jadi sadar bahwa kamu tertawa ramah karena orang lain. Jadi, mengapa tidak memicu rantai perasaan baik itu dengan kejutan yang menyenangkan bagi seseorang? Gak ada salahnya kan?

Baca juga: Pertemanan Bisa Lebih Penting daripada Keluarga Seiring Kita Menua

2. Mengembalikan segala sesuatu menjadi lebih baik, atau minimal seperti sedia kala

unsplash.com/Dylan Hooper

Dilansir dari Science Alert, mekanisme yang sama juga membuat kita berempati dengan orang lain ketika mereka merasa negatif, yang bisa membuat kita merasa down. Ini makin terasa dalam hubungan dekat seperti sahabat atau keluarga, karena representasi mereka di otak secara fisik bersinggungan degan representasi kita terhadap diri kita sendiri.

Melakukan tindakan baik kepada seseorang yang sedang sedih sampai mereka merasa baikan juga akan membuat kita merasa lebih baik. Sebagian karena kita merasakan “penyembuhan” perasaan yang sama dengan mereka dan sebagian lainnya karena kita melakukan hal yang benar.

Walaupun efek ini paling kuat terasa ketika dilakukan pada orang dekat, ini juga bisa berfungsi pada masalah kemanusiaan seperti kemiskinan atau musibah bencana alam. Terlibat dalam kegiatan sosial yang menyelesaikan berbagai isu, memberikan kita banyak dampak positif, yang bisa meningkatkan kondisi mood.

3. Membangun koneksi sosial yang baik

unsplash.com/Raghu Nayyar

Bersikap baik membuka banyak kesempatan bagus atau bisa mengembangkan hubungan sosial dengan seseorang. Tingkah laku yang baik seperti membelikan seseorang hadiah yang bermakna atau bahkan hanya kopi, dapat memperkuat persahabatan. Itu juga berpengaruh untuk suasana hati yang lebih baik.

Sama halnya dengan berbagai badan amal menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang di bagian dunia lain melalui donasi, untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Menjadi sukarelawan juga membuka lingkaran baru dengan orang-orang terkait, baik dengan sukarelawan lain maupun orang-orang yang kamu bantu.

4. Identitas dirimu yang baik dan ramah

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Kebanyakan orang ingin menganggap diri mereka sebagai orang yang baik, jadi tindakan baik dapat membantu kita menunjukkan identitas positif itu dan membuat kita merasa bangga dengan diri kita sendiri. Dalam sebuah penelitian terbaru, dilansir dari The Conversation, bahkan anak-anak di tahun pertama sekolah menengah menyadari bahwa bersikap baik dapat membuatmu merasa sebagai insan yang lebih baik. Hal tersebut melahirkan perasaan bahagia.

Sebagai contoh, seorang pencinta hewan dapat menyelamatkan seekor burung yang terluka, seorang pencinta seni dapat menyumbang ke galeri atau seorang pensiunan guru dapat menjadi sukarelawan di sebuah komunitas setelah sekolah. Penelitian menunjukkan bahwa semakin seseorang mengidentifikasi diri melalui komunitas dengan menjadi sukarelawan, semakin mereka lebih puas.

Baca juga: Menurut Penelitian, Orang Populer Belum Tentu Punya Banyak Teman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya