ilustrasi riset di laboratorium kimia (unsplash.com/Louis Reed)
Menurut laman Chemistry Learner, reaksi pembatas bisa diartikan sebagai zat atau enzim yang sudah habis seluruhnya dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain, pereaksi pembatas menjadi faktor yang membatasi reaksi kimia tertentu. Anggap saja ada zat A dan B menjadi satu dan bereaksi secara kimia, jika salah satu zat tersebut sudah habis terlebih dahulu, maka reaksi kimia juga akan berakhir.
Nah, zat yang habis tersebut dianggap sebagai faktor pembatas alias unsur pereaksi pembatas dalam kimia. Kenapa bisa begini? Karena dengan habisnya zat A, misalnya, maka akan menimbulkan zat sisa bernama B yang tidak lagi dapat melakukan reaksi secara utuh. Dalam hal ini, zat A disebut pereaksi pembatas dan zat B disebut sebagai zat sisa.
Contoh sederhananya, jika kita berikan 1 mol hidrogen dan 1 mol oksigen dalam reaksi: 2 H2 + O2 --> 2 H2O, maka yang menjadi pereaksi atau reaktan pembatasnya adalah hidrogen karena reaksi memakai hidrogen dua kali lebih cepat dibandingkan dengan oksigen. Adapun, zat sisanya adalah oksigen.