TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Logis Kenapa NASA Berhenti Mengirim Manusia ke Bulan

Pendaratan manusia di Bulan terakhir terjadi pada 1972

hq.nasa.gov

Pada tahun 1969, NASA membuat gebrakan dalam dunia sains dan teknologi karena telah berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa berawak manusia untuk pertama kalinya di atas permukaan Bulan.

Sejak pertama kali diluncurkan, NASA telah berhasil mengirimkan total 12 awaknya ke Bulan, dengan misi terakhir yaitu Apollo 17 pada tahun 1972. Sayangnya hingga saat ini, Amerika dan NASA sudah tidak lagi melakukan misi perjalanan luar angkasa.

Tapi kira-kira kenapa ya misi penjelajahan manusia ke luar angkasa ini tidak dilanjutkan? Biar gak makin penasaran, langsung aja simak ulasan berikut ini.

1. Misi penjelajahan ke luar angkasa membutuhkan biaya yang luar biasa besar

pexels.com/pixabay

Selain sulit, melakukan eksplorasi luar angkasa dengan membawa manusia juga membutuhkan biaya yang sangat banyak. Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan oleh NASA pada tahun 2005, mereka telah membuat perkiraan biaya yang diperlukan untuk kembali ke Bulan dan menjalankan misi Apollo, yaitu sebesar 120 milliar dollar Amerika.

Sedangkan menurut undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada Maret 2017, dirinya telah menetapkan bahwa anggaran yang akan diberikan untuk mendukung proyek NASA adalah sebesar 19,5 hingga 19,9 dollar per tahun.

Jumlah ini tentunya jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan, terlebih melakukan eksplorasi ke Bulan bukanlah satu-satunya proyek yang dimiliki NASA, mereka juga mempunyai misi besar lain yang tak kalah penting seperti mendaratkan roket ke planet Mars, Jupiter, dan serangkaian misi luar angkasa lainnya.

2. Presiden Amerika juga turut campur tangan dalam misi NASA yang satu ini

politico.com

Pada tahun 2004 atau pada masa kepemimpinan Presiden George W. Bush, dirinya memerintahkan NASA untuk menjalankan sebuah misi ke Bulan yang ia beri nama Constellation dengan meluncurkan pesawat luar angkasa Orion.

Selama 5 tahun NASA terus melakukan penelitian, merancang, dan melakukan uji coba terhadap tools yang mereka buat dan tentunya telah menghabiskan dana yang tidak sedikit. Hingga akhirnya masa kepemimpinan Presiden George W.

Bush berakhir dan Amerika dipimpin oleh Barack Obama sebagai presiden terpilih saat itu, Obama memerintahkan NASA untuk membatalkan program Constellation dan meluncurkan roket SLS sebagai penggantinya.

Hingga akhirnya saat ini Amerika diperintah oleh Presiden Donald Trump, dirinya kembali mengubah misi yang telah ditetapkan oleh presiden sebelumnya dengan memerintahkan NASA melakukan misi luar angkasa dengan daerah tujuan Bulan dan Mars.

Trump berkeinginan proyek pendaratan manusia ke Bulan dan Mars ini dapat terlaksana di tahun 2023, tahun terakhir kepemimpinannya jika dirinya kembali terpilih. Pembatalan demi pembatalan ini tentunya membuat NASA kehilangan banyak uang, waktu, serta tenaga. Terlebih misi luar angkasa membutuhkan waktu lebih dari 2 masa kepemimpinan presiden.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Bulan, Satelit Alami Bumi Satu-satunya

3. Kondisi Bulan yang sangat ekstrem menjadi salah satu tantangan yang berat

solarsystem.nasa.gov

Pada misi pendaratan Bulan yang pertama di tahun 1969, NASA telah menghabiskan dana hingga miliaran dollar Amerika untuk menyusun strategi, merancang pesawat, hingga memetakan lokasi pendaratan. Kendati demikian, hal ini tidak lantas membuat pendaratan para awak berjalan mulus tanpa hambatan.

Permukaan Bulan dipenuhi oleh batuan, kawah, dan debu halus yang sangat tebal yang dapat merusak pakaian para astronot dan kendaraan mereka dengan singkat. Ditambah, Bulan tidak memiliki atmosfer yang dapat melindungi permukaan Bulan seperti Bumi.

Alhasil, saat terpapar matahari kondisi Bulan bisa sangat panas bahkan hingga mendidih. Sedangkan di malam hari Bulan menjadi tempat yang benar-benar gelap dan sangat dingin. Kalau melihat kondisi Bulan yang seperti itu, rasanya membangun peradaban di Bulan jadi hal yang mustahil bukan?

4. Kurangnya dukungan dari masyarakat membuat NASA ragu-ragu untuk melancarkan misi ini

Unsplash.com/Antenna

Hal lain yang menjadi pertimbangan bagi NASA mengenai perlunya mereka melakukan penjelajahan kembali ke Bulan adalah minat masyarakat Amerika sendiri. Sayangnya, dukungan masyarakat Amerika terhadap misi luar angkasa ini justru tampak samar-samar.

Berdasarkan polling yang dilakukan oleh Pew Research Center, hanya 55% rakyat Amerika yang mendukung misi NASA ini. Selain itu, lebih dari 90% warganya justru lebih menginginkan NASA mencari cara untuk mencegah asteroid jatuh ke Bumi dan memusnahkan Bumi seisinya.

Baca Juga: Astronom Deteksi Sinyal Misterius di Ruang Angkasa, Apa Itu?

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya