TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmiah, 5 Sikap Meminta Maaf yang Tepat Secara Psikologis

Bikin keadaan damai selalu

ilustrasi meminta maaf (psychologytoday.com)

Setiap permintaan maaf itu penting dan memiliki tujuan untuk mempertahankan hubungan komunikasi di antaranya. Selayaknya manusia yang tidak luput dari kesalahan, setidaknya seseorang akan mengungkapkan kesalahan tersebut, dan punya cara tersendiri untuk meminta maaf kepada orang lain.

Hanya saja, kita tidak tahu apakah orang lain akan benar-benar menerimanya, kan? Dr. Lisa Marie Bobby, penulis Exaholics: Breaking Your Addiction to Your Ex Love mengatakan bahwa sebagian besar orang benar-benar mampu mengekspresikan diri dengan baik, namun masalahnya ketika mereka mencoba berkomunikasi dengan pasangannya, mereka tidak merasa didengar, dipahami, atau diperhatikan.

Intinya, apakah cara penyampaiannya sudah tepat atau belum? Menurut Gary Chapman Ph.D., dalam bukunya The Five Languages of Apology dan juga penulis The Five Love Languages yang terkenal sejak 2015 lalu, ia membagikan materi apology language atau bahasa permintaan maaf, berupa suatu teknik menyampaikan penyesalan kepada orang lain. Lantas, apa saja apology languge tersebut?

1. Menunjukan penyesalan 

ilustrasi menyesal (pexels.com/Alexander Krivitskiy)

Permintaan maaf ini berfokus pada luka emosional yang dialami seseorang. Betapa kamu menyesal dan ingin meminta maaf atas perbuatanmu. Berfokus pada luka emosional, berarti akan kata "maaf" yang terdengar akan lebih tulus.

Misalnya, ketika kamu mengungkapkan penyesalan, kamu akan merasa yakin mengungkapkan rasa bersalahmu, serta rasa malu yang kamu rasakan karena menyakiti orang tersebut.

Jadi, bahasa permintaan maaf ini sangat baik dilakukan dengan menjabarkan penyesalanmu tersebut. Contoh kalimat menunjukkan penyesalan : "Saya malu karena telah membuatmu terluka."

Baca Juga: Ini Alasan Ilmiah Tubuhmu Gak Siap Menghadapi Hari Senin

2. Menerima tanggung jawab 

ilustrasi menerima tanggung jawab (pexels.com/Ron Lach)

Permintaan maaf ini mengharuskan orang yang meminta maaf untuk mengakui bahwa mereka salah dan bersiap menerima tanggung jawab atas kesalahan mereka. Tunjukkan sikap dalam meminta maaf dengan tulus, serta siap menerima tanggung jawab dan tidak berusaha membuat alasan atau pembenaran.

Hal itu menjadi indikasi seseorang yang telah mengaku bersalah, menyesal, dan memohon untuk dimaafkan. Contoh kalimat menerima tanggung jawab : "Saya salah karena telah melakukan hal buruk padamu."

3. Tidak akan mengulangi kesalahan 

ilustrasi wanita (pexels.com/Andres Ayrton)

Permintaan maaf ini merujuk pada bagaimana orang yang meminta maaf akan mengubah perilakunya menjadi sosok yang lebih baik lagi ke depannya. Selain permintaan maaf yang tulus, ada keinginan untuk berubah bahwa ia sadar telah berbuat salah dan menyesal akan dampak buruk yang terjadi atas kesalahan tersebut.

Contoh kalimatnya seperti : "Saya sangat menyesal dan memastikan bahwa saya tidak akan melakukannya lagi."

4. Membuat restitusi 

ilustrasi bersalaman (pexels.com/William Fortunato)

Menurut kamus KBBI, restitusi adalah mengganti kerugian. Jika dalam bahasa permintaan maaf ini yaitu memberikan 'ganti rugi' atas perbuatan salah yang telah ia sesali.

Ia harus bisa meyakinkannya dengan memenuhi hal-hal yang bisa ia lakukan agar dampak kesalahannya tidak berlanjut. Lakukan hal-hal yang bisa bikin keadaan jadi lebih baik lagi. Contoh kalimat restitusi : "Saya akan memperbaikinya untukmu."

Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Cara Kerja Otak Manusia, Rumit dan Kompleks!

Verified Writer

Gebialya

Learning is the basis of life.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya