TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Jadinya Jika Matahari Terbit di Barat? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Erat kaitannya dengan kiamat beberapa kepercayaan

popara.mk

Di pagi hari, kita pasti melihat Matahari muncul dengan sinarnya yang terang dari arah timur. Sementara di waktu senja, sang bintang akan mengucapkan salam perpisahannya di langit barat dengan warna yang kemerahan.

Peristiwa ini telah menjadi rutinitas sehari-hari sehingga tak lagi spesial bagi kita. Namun apa yang terjadi ketika kita bangun dan melihat Matahari muncul dari arah sebaliknya, yaitu barat?

Menurut ajaran berbagai kelompok, salah satunya umat Islam, terbitnya Matahari di barat merupakan pertanda kiamat. Artinya, saat fenomena ini terjadi, kehidupan manusia telah berada di ujung tanduk. Akan tetapi, seperti apa sains memandang fenomena ini? Dilansir berbagai sumber, berikut ini penjelasannya!

1. Arah terbit Matahari dipengaruhi oleh rotasi Bumi

wikimedia.org

Sebenarnya, semua benda langit tampak terbit dari timur dan tenggelam di barat jika dilihat dari Bumi. Ini meliputi Matahari, Bulan, bintang, hingga planet-planet. Ternyata fenomena tersebut dipengaruhi oleh arah rotasi Bumi. 

Rotasi merupakan gerakan Bumi berputar pada porosnya. Planet kita ini diketahui berotasi dari barat ke timur. Akibatnya, dari sudut pandang kita, benda langit terlihat muncul dari arah sebaliknya, yaitu timur ke barat. 

Dalam kata lain, para ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai gerak semu harian. Matahari dan benda langit tampak bergerak padahal sebenarnya tidak. Kitalah yang berputar terhadap mereka. 

2. Matahari baru bisa terbit di barat ketika rotasi Bumi berubah haluan

imgix.net

Lalu kita masuk ke pembahasan inti, jika nanti benar-benar terjadi, bagaimana bisa Matahari terbit di arah barat? Mengacu pada penjelasan di atas, perubahan ini hanya bisa berlangsung jika Bumi mengubah rotasinya menjadi searah jarum jam. Dalam kata lain, dari timur ke barat. 

Pertanyaannya adalah, apa yang bisa menyebabkan Bumi berputar haluan dan kira-kira kapan ini akan terjadi? Lanjutkan ke poin berikutnya, ya!

Baca Juga: Jika Asteroid Menghantam Bumi, Bisakah Kita Selamat? Ini Gambarannya!

3. Apa yang bisa membuat Bumi berbalik arah rotasi?

livescience.com

Menjawab pertanyaan ini bukanlah hal yang mudah mengingat kita tak bisa secara akurat memprediksi gerakan Bumi. Namun para ahli mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa membuat rotasi berubah haluan. 

Pertama, kita membutuhkan tenaga yang besar yang mampu memperlambat, menghentikan, sebelum akhirnya mengubah arah rotasi tersebut. Salah satu yang diprediksi mampu melakukannya adalah Bulan.

Dilansir Socratic, satelit tersebut memegang pengaruh yang besar terhadap pasang surut air laut di Bumi. Secara teknis, tenaga gravitasinya mampu memengaruhi rotasi Bumi untuk menjadi lebih lambat hingga akhirnya nanti berbalik arah. Namun ini hanyalah hipotesis sehingga para ahli juga tak bisa mengatakan bahwa teori ini akurat. 

Kemungkinan kedua, rotasi Bumi bisa berhenti dan berubah arah karena tabrakan benda langit, seperti asteroid. Dilansir EOS, peristiwa tersebut diperkirakan cukup kuat untuk membuat Bumi berhenti dan berbalik haluan rotasi. 

4. Para ilmuwan telah melakukan simulasi mengenai hal ini

scitechdaily.com

Rotasi Bumi memang bisa berubah haluan, walaupun proses ini membutuhkan energi yang sangat besar. Apalagi, kecepatan putarannya saat ini mencapai 1.670 kilometer per jam. 

Bayangkan saja tubuhmu berputar kencang ke arah kanan lalu tiba-tiba kamu harus berbalik ke arah kiri. Tentu bukan hal yang mudah, kan? Pastinya, jika ini terjadi pada dirimu, kamu akan jatuh atau oleng sebelum mengubah arah putaran. 

Hal yang serupa setidaknya akan terjadi pada Bumi. Planet ini memang tak akan jatuh, namun ketika ia berubah arah rotasi, akan ada banyak perubahan pada kehidupan di dalamnya. Para ahli dari Florian Ziemen di Jerman telah memeragakan fenomena ini pada tahun 2018 lalu. 

Ternyata perubahan rotasi tidak hanya mengubah arah terbit Matahari. Para peneliti Florian Ziemen menyatakan bahwa fenomena ini memengaruhi arus laut, arah angin, dan kondisi iklim secara keseluruhan. Namun seperti apa detailnya? 

5. Tak salah jika terbitnya Matahari di barat dikaitkan sebagai tanda kiamat

earth.com

"Lalu, apa yang terjadi setelah Matahari terbit di arah barat?". Pertanyaan ini sebenarnya sama saja dengan "apa pengaruh dari rotasi Bumi yang berubah haluan". Menurut eksperimen para peneliti dari Florian Ziemen, ada beberapa hal spesifik yang mungkin akan terjadi. 

Di awal transisi atau dalam jangka pendek, Bumi akan mengalami kekacauan. Mulai dari tsunami, angin topan, badai, erupsi gunung, dan berbagai bencana alam lain yang membahayakan semua makhluk hidup.

Kekacauan ini utamanya disebabkan oleh perubahan rotasi Bumi ke arah timur yang berlangsung secara tiba-tiba dan cepat, seperti perumpamaan yang dijelaskan di poin keempat. Banyak nyawa yang akan hilang karenanya. Jadi, tak salah jika perubahan arah terbit Matahari ini dikaitkan dengan kiamat. 

6. Sedangkan dalam jangka panjang, iklim dan berbagai lanskap Bumi akan berubah

earth.com

Setelah kekacauan di atas berlalu dan kondisi Bumi mulai stabil, iklim dan lanskap Bumi akan berubah secara perlahan-lahan. Bagaimana bisa?

Iklim di Bumi ini sangat dipengaruhi oleh arus samudra dan arah tiupan angin. Merekalah dua faktor yang mendistribusikan hawa panas serta hujan ke seluruh dunia. Jika rotasi Bumi berubah haluan, tentunya distribusi tersebut akan ikut berubah. 

Dilansir What If, satu arus samudra paling penting di Samudra Atlantik akan hilang dan digantikan dengan arus baru di Samudra Pasifik. Ialah yang akan mendistribusikan udara panas dan uap air ke seluruh dunia. 

Secara singkat, arus baru ini akan membuat gurun di Afrika dan Eurasia menjadi tempat yang subur karena mereka mendapatkan hujan, bukan panas seperti sekarang. Sebaliknya, hutan hujan di Brasil dan wilayah Amerika akan menjadi tandus seperti gurun Sahara saat ini. 

Para peneliti juga memperkirakan bahwa perubahan ini akan memunculkan banyak hutan di area yang tak terduga. Area yang sebelumnya sangat dingin seperti Rusia menjadi lebih hangat. Sebaliknya, area yang terkenal akan musim panasnya jadi lebih dingin dan bersalju. Sementara wilayah tropis seperti Indonesia tak akan terlalu terpengaruh. 

Perubahan juga terjadi pada mikroorganisme. Perubahan arus samudra akan memunculkan lebih banyak cyanobacteria. Ini merupakan mikroorganisme penghasil oksigen pertama di dunia. 

Baca Juga: Ngeri, 7 Gambaran Ilmiah Kondisi Bumi jika Matahari Mati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya