TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Makanan Favoritmu yang Terancam Punah Akibat Pemanasan Global, Siap?

Kita terancam tak bisa menikmatinya lagi di masa depan

picdn.net

Berkat pemanasan global, kita kini hidup di bumi yang semakin panas dari hari ke hari. Tak hanya itu, peneliti menemukan bahwa fenomena tersebut juga bisa membuat kita kesuilitan menikmati sejumlah makanan enak. Kebayang tidak bagaimana sengsaranya kehidupan di masa depan?

Agar kamu semakin tergerak untuk menyelamatkan lingkungan, berikut ini tujuh makanan yang terancam habis karena pemanasan global! Jangan-jangan makanan favoritmu juga masuk ke dalam daftar.

1. Cokelat

seriouseats.com

Mayoritas orang menyukai makanan yang satu ini. Namun berkat pemanasan global, kita terancam tak bisa lagi mengonsumsinya di masa depan. Cokelat berasal dari tanaman kakao yang banyak hidup di dataran tinggi. Mereka sebenarnya bisa hidup di lingkungan yang hangat tetapi harus diiringi dengan kelembapan dan curah hujan yang tinggi. 

Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2014 menunjukkan bahwa saat ini suhu bumi kian meningkat tetapi curah hujan tidak bertambah. Hal ini akan mengancam pertumbuhan tanaman kakao. 

2. Nasi

themom100.com

Nasi, makanan pokok orang Indonesia ini juga terancam habis karena pemanasan global. Seperti yang kita tahu, padi ditanam di sawah yang harus tergenang oleh air. Namun kini, semakin banyak daerah penghasil padi yang mengalami kekeringan. Tanaman tersebut pun sulit untuk tumbuh.

Baca Juga: 5 Efek Pemanasan Global di Kesehatan, Yuk Lebih Peduli Pada Lingkungan

3. Kacang tanah

timewellness.com

Kacang tanah adalah camilan yang sering dimakan saat sedang ada waktu luang. Misalnya sambil menonton televisi, mengerjakan tugas, dan lain-lain. Makanan sederhana ini ternyata membutuhkan perawatan yang cukup rumit. 

Kacang dapat tumbuh dengan baik jika mereka mendapatkan cuaca hangat selama lima bulan berturut-turut. Mereka juga membutuhkan curah hujan sekitar 500 hingga 1.000 mm. Di kondisi kekeringan seperti saat ini, kacang akan sulit bertahan hidup. Maka tak heran jika harganya terus naik di pasaran.

4. Makanan laut

nationalpostcom.com

Pemanasan global tak hanya memengaruhi daratan. Ekosistem laut pun ikut merasakan dampaknya. Meningkatnya suhu bumi akan membuat suhu di lautan jauh lebih panas.

Hasilnya, populasi ikan pun menurun. Lebih buruk lagi, menurut studi yang dilakukan oleh Dalhousie University, diperkirakan makanan laut akan habis di tahun 2050. 

Hewan laut yang berdarah dingin seperti lobster, sebagian ikan, penyu, dan lainnya akan bermigrasi ke tempat yang lebih dingin, menurut laman Anthropocene Magazine. Tak hanya itu, air yang lebih hangat lebih disukai oleh bakteri laut yang beracun, seperti Vibrio. Mereka akan mengontaminasi ikan, cumi-cumi, dan gurita sehingga manusia pun keracunan saat memakannya mentah.

5. Gandum

dhakatribune.com

Gandum, bahan utama pembuat roti ini juga menghadapi situasi yang sulit karena pemanasan global. Studi dari Kansas State University mengatakan bahwa dalam beberapa dekade ke depan, produksi gandum akan semakin menurun hingga 50 persen dari hasil panen normal. Krisis gandum tersebut terjadi karena saat suhu di sekitar panas, tumbuhan tersebut akan sulit untuk menghasilkan biji. 

6. Kopi

independent.co.uk

Siapa yang merasa tidak bisa hidup tanpa kopi? Coba mulai sekarang kurangi konsumsi kopimu, deh. Kenapa? Studi dari Australia’s Climate Institute memperkirakan bahwa produksi biji kopi akan kian menurun hingga ke angka nol di tahun 2050 nanti. 

Bagaimana bisa? Fenomena lagi-lagi disebabkan oleh meningkatnya suhu di bumi dan menurunnya curah hujan. Ketika hal ini terjadi, tanaman kopi akan lebih rentan terhadap penyakit dan akhirnya mati.

Baca Juga: 10 Hewan yang Paling Menderita karena Perubahan Iklim, Kasihan Banget!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya