TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Makan Banyak saat Sahur Bikin Kita Kuat Puasa?

Jika penasaran seberapa efektifnya, ini faktanya!

Unsplash/ Stefan Vladimirov

Banyak orang yang berpikir bahwa makan dengan porsi besar akan membuat mereka kenyang lebih lama. Itulah kenapa sebagian orang melipatgandakan makanan saat sahur dengan tujuan agar badan tidak lemas di siang hingga sore hari.

Semua makanan yang ada di meja pun dilahap habis. Mulai dari nasi, ayam, daging, kue, hingga camilan. 

Namun apakah anggapan tersebut benar dan bisa membuat kita lebih kuat saat berpuasa? Benarkah makan banyak saat sahur efektif untuk menghalau rasa pengin batal di siang hari? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Sains di balik timbulnya rasa lapar dan kenyang

Unsplash/ Thought Catalog

Rasa lapar dan kenyang tidak datang dan pergi begitu saja, lho. Keduanya melibatkan serangkaian proses rumit antara pencernaan, hormon, dan otak kita. Bagaimana proses terjadinya? Ini penjelasannya dilansir dari Spoon University.

Pertama, manusia merasa lapar ketika kadar glukosa di dalam darah menurun. Selanjutnya, hormon ghrelin akan menyampaikan ke otak bahwa kita membutuhkan makanan. Dari situlah timbul reaksi seperti perut yang berbunyi, lemas, dan lain sebagainya. 

Lalu apa yang membuat kita merasa kenyang? Ternyata ketika kita makan cukup banyak, hormon leptin di lambung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk berhenti memasukkan makanan. Akibatnya, perut akan terasa penuh, tak nyaman, dan tidak sanggup lagi untuk makan.

2. Seberapa lama manusia merasakan kenyang setelah makan?

Unsplash/ Priscilla Du Preez

Jawabannya bisa bermacam-macam. Namun secara rata-rata, dibutuhkan waktu enam hingga delapan jam hingga makanan keluar dari lambung dan usus setelah semua nutrisi diserap oleh tubuh.

Tak peduli seberapa banyak makanan yang kita konsumsi. Tubuh akan mulai merasakan lapar. Namun hal ini dapat diatasi jika kita memiliki cadangan makanan yang cukup. 

Baca Juga: Tinggal di Luar Angkasa Picu Mutasi Gen dan 7 Perubahan Tubuh Ini

3. Ini asupan yang dibutuhkan untuk menjadi cadangan makanan ketika berpuasa

Unsplash/Chanhee Lee

Menurut penjelasan dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, zat pertama yang akan diambil untuk menggantikan makanan adalah glukosa yang berasal dari asupan karbohidrat. Contohnya nasi, tepung, roti, kentang, dan lain sebagainya. 

Jika persediaan glukosa sudah habis, maka tubuh akan mengambil cadangan lemak. Berulah harapan terakhir berada pada protein yang ada di sel-sel otot kita. Setelah itu, tubuh tak akan mampu lagi menghasilkan energi. 

Namun tenang saja, butuh waktu berhari-hari tanpa makanan untuk mencapai tahap tersebut. Untuk orang yang berpuasa, pada umumnya kita hanya akan mencapai tahap pengambilan glukosa hingga lemak.  

4. Jangan hanya makan karbohidrat saat sahur

Unsplash/Jie Wang

Walaupun glukosa memegang peran yang penting sebagai cadangan makanan, zat ini bak pisau bermata dua. Seperti yang dijelaskan, glukosa didapatkan dari karbohidrat. Zat tersebut sangat mudah membuat kita merasa kenyang. 

Namun di sisi lain, karbohidrat juga cepat dicerna sehingga kita akan mudah lapar setelah mengonsumsinya. Dilansir dari Nutrition.org, ini terjadi karena karbohidrat akan meningkatkan glukosa dalam darah secara drastis. Di saat yang bersamaan, insulin menekannya agar tetap terkendali. Proses itu akan mengirimkan sinyal lapar ke otak. 

Itulah kenapa sangat penting untuk memiliki variasi makanan saat sahur. Jangan hanya makan nasi dan mi instan saja. Dalam beberapa jam, perutmu pasti akan keroncongan.

Baca Juga: 10 Benda Sehari-hari Ini Ternyata Ditemukan oleh Ilmuwan Islam!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya