TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Merawat Anggrek Cymbidium, Tanaman Eksotis Populer

Salah satu anggrek yang paling mudah untuk dirawat

Cymbidium pinafore (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)

Anggrek cymbidium (Cymbidium spp.) merupakan salah satu anggrek yang dikenal luas sebagai tanaman yang sangat indah. Sampai kini, terdapat lebih dari lima puluh spesies cymbidium di dunia.

Mengutip Better Homes & Gardens dan Gardeners' World, cymbidium merupakan salah satu tanaman yang paling mudah untuk ditanam dan dirawat. Kombinasi keindahan dan kemudahan membuat banyak orang makin berminat untuk merawat cymbidium. Kalau kamu juga tertarik, yuk simak artikel ini untuk mengetahui cara merawatnya!

1. Anggrek cymbidium mekar secara alami pada cuaca dingin

Cymbidium (commons.wikimedia.org/Flying Freddy)

Saat musim panas, cymbidium dapat ditanam dalam pot yang ditaruh di luar ruangan. Mereka akan tumbuh dengan cepat pada musim panas. Mendekati musim dingin, anggrek dapat dipindahkan ke dalam ruangan.

Mengutip The Spruce, anggrek cymbidium mekar secara alami pada cuaca dingin. Hal ini disebabkan oleh penurunan suhu dan pengurangan air.

2. Pencahayaan dan tanah penting untuk kehidupan anggrek

ilustrasi tanah (unsplash.com/Noah Buscher)

Untuk menjaga kelangsungan hidup anggrek cymbidium, kamu perlu memastikan tanaman tersebut terlindung dari panas terik matahari, angin kencang, dan embun beku. Dilansir American Orchid Society, anggrek ini membutuhkan cahaya yang terang dan suhu yang relatif sejuk. Jika kekurangan sinar matahari, daun anggrek berubah menjadi hijau tua. Jika berlebihan, warna daun menjadi kemerahan.

Kamu dapat menanam cymbidium dalam campuran tanah pot (potting mixture) yang kaya, longgar, dan bersifat organik. Sebagian besar penanam menganjurkan penggunaan kombinasi kulit pohon cemara, lumut gambut, dan perlit. Selain itu, campuran tanah anggrek paphiopedilum komersial juga bisa digunakan.

Baca Juga: Cerbera Odollam: Pohon yang Dijuluki 'The Suicide Tree'

3. Suhu dan kelembapan juga perlu diperhatikan

Cymbidium (commons.wikimedia.org/JLPC)

Berbeda dari jenis anggrek yang lain, cymbidium dikenal sebagai tanaman yang lebih toleran terhadap cuaca yang dingin. Meskipun demikian, cuaca yang terlalu dingin atau membeku dapat membunuh cymbidium. Jadi, pastikan kamu menanamnya di daerah yang sejuk dan cerah. Sebagai referensi, laman Gardeners' World menjelaskan bahwa anggrek ini menyukai suhu 10-14 derajat Celsius pada musim dingin dan di bawah 30 derajat Celsius pada musim panas.

Tingkat kelembapan di luar ruangan biasanya memadai untuk tanaman ini, kecuali dalam keadaan udara yang sangat kering. Di dalam ruangan, cymbidium menyukai tingkat kelembapan sekitar 40-60 persen pada musim dingin. Kamu dapat meningkatkan kelembapan dengan menggunakan nampan berisi kerikil dan air yang diletakkan di bawah pot sebagaimana dicatat Smithsonian Gardens.

4. Pastikan anggrek tidak menjadi kering

Cymbidium eburneum (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Penyiraman cymbidium menjadi suatu keharusan. Hal ini dilakukan agar anggrek tidak menjadi kering. Dikutip Australian Orchid Nursery, penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan dan lokasi penanaman. Sebagai contoh, kamu tidak perlu menyiram tanaman apabila media tanaman masih lembap. Kalau potnya dingin atau lembap, kamu dapat menyiram cymbidium pada hari esok.

Kamu dianjurkan untuk menyiram tanaman sebanyak dua sampai tiga kali per minggu pada musim panas. Jika cuacanya sangat panas, kamu dapat menyiram sebanyak satu sampai dua kali per hari. Pada musim dingin, penyiraman hanya dilakukan sekali atau dua kali setiap minggu jika anggrek diletakkan di dalam ruangan. Kalau hujan, tanaman yang diletakkan di luar ruangan tidak perlu disiram.

5. Lakukan pemupukan pada saat yang tepat

ilustrasi pemupukan (unsplash.com/CDC)

Ketika memasuki musim tumbuh, kamu bisa memberi pupuk anggrek yang lemah. Pemupukan ini dilakukan sebanyak dua kali per bulan.

Pastikan kamu tidak menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pupuk ini memang mempercepat pertumbuhan daun. Sebagai gantinya, bunga anggrek dikorbankan.

6. Anggrek tidak luput dari ancaman hama dan penyakit

ilustrasi siput (commons.wikimedia.org/macrophile)

Terdapat sejumlah ancaman hama dan penyakit yang perlu kamu cegah. Tungau laba-laba, siput, dan sisik akan merusak anggrek cymbidium. Oleh karena itu, gunakan insektisida untuk menghadapi ancaman hama.

Walaupun cymbidium jarang terkena penyakit, kelangsungan hidup tanaman ini dapat terancam karena keteledoran manusia. Perlu dipastikan lagi bahwa semua kebutuhan tanaman sudah dipenuhi. Jangan sampai anggrek diletakkan di tempat yang terlalu dingin, gelap, dan basah.

Baca Juga: 5 Fakta Dragon's Blood Tree, Pohon Aneh Bisa 'Berdarah'

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya