TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Voluntarily Stopping Eating and Drinking

Mengakhiri hidup dengan cara tidak makan

ilustrasi orang dengan demensia (unsplash.com/Steven HWG)

Satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, baru-baru ini cukup menggemparkan banyak orang. Polisi masih terus menginvestigasi penyebab kematian 4 orang tersebut. Salah satu dugaan mengatakan bahwa mereka sengaja melakukan puasa hingga meninggal dunia. Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut, saat ini polisi masih menyelidiki motif dan penyebab kematian di kasus tersebut.

Puasa ekstrem seperti di atas juga disebut dengan Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED). Lantas apa sebenarnya Voluntarily Stopping Eating and Drinking? Apa yang menyebabkan seseorang melakukan puasa ini? Simak ulasannya di sini.

1. Apa itu Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED)?

Ilustrasi seorang pasien (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Dilansir jurnal Annals of Family Medicine, Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED) adalah upaya untuk mempercepat kematian dengan cara menghentikan asupan makanan dan cairan ke dalam tubuh.

Praktik VSED sudah cukup dikenal di beberapa negara barat sebagai alternatif eutanasia. Keputusan ini diambil dengan sadar dan sukarela. Kematian biasanya terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Mengenal Neuralink, Menanam Cip ke Otak Manusia 

2. Alasan orang melakukan VSED

ilustrasi seorang lansia terkena Alzheimer (pixabay.com/Gerd Altmann)

Ada berbagai alasan seseorang melakukan VSED. Banyak di antaranya melakukan ini karena mengalami penderitaan yang mendalam akibat penyakit kronis atau penyakit progresif yang tidak dapat disembuhkan. Beberapa lainnya memutuskan bahwa mereka sudah cukup menjalani hidup selama 8 atau 9 dekade kehidupan.

Beberapa pasien yang memilih untuk melakukan VSED meliputi:

  • Orang yang mengalami penyakit kronis.
  • Prognosis yang tidak dapat ditentukan waktunya.
  • Kesulitan menelan.
  • Gangguan gastrointestinal parah.
  • Ketidakmampuan menyerap dan memproses obat.
  • Tahap awal atau sedang demensia. 

Baca Juga: Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya