5 Fakta Seputar Akuaponik, Budi Daya Tanaman dan Ikan Sekaligus!
Bisa kamu coba bikin di rumah, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu mungkin pernah mendengar metode bertani secara akuaponik. Akuaponik merupakan salah satu inovasi urban farming yang mengombinasikan dua sistem berbeda, yaitu akuakultur (perikanan) dan hidroponik. Dalam metode akuaponik, tanaman dan ikan dibudidayakan di waktu yang bersamaan dalam satu sistem yang sama.
Wah, sekali mendayung dua pulau terlampaui, 'kan? Penasaran ingin tahu lebih lanjut mengenai metode pertanian akuaponik? Yuk, simak beberapa faktanya berikut!
1. Budi daya tanaman dilakukan di dekat akuarium atau kolam ikan
Dalam sistem akuaponik, tanaman dibudidayakan di atas kolam ikan. Sistem ini menggunakan prinsip resirkulasi air. Jadi, air dari kolam ikan dipakai untuk menyiram tanaman di atasnya. Air kolam mengandung kotoran ikan yang kaya akan unsur hara. Dengan begitu, air kolam tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Setelah dipakai untuk menyiram tanaman di atasnya, air dari kolam akan dimasukkan kembali ke dalam kolam dalam posisi bersih. Alasannya, tanaman di atas kolam ikan berfungsi sebagai filter atau penyaring kotoran hasil pembuangan ikan.
Sistem ini tentu saling menguntungkan. Pertama, tanaman mendapat pupuk organik dari kotoran ikan sehingga gak diperlukan pupuk tambahan. Kedua, air kolam ikan bisa terjaga kebersihannya karena kotorannya disalurkan ke tanaman. Seperti diketahui, apabila sudah menumpuk banyak, kotoran ikan bisa menjadi sumber racun bagi ikan itu sendiri.
Baca Juga: Kementan: RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan Lindungi Petani
Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah-Warga Kembalikan Budi Daya Rumput Laut Kepulauan Seribu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.