TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Seputar Akuaponik, Budi Daya Tanaman dan Ikan Sekaligus!

Bisa kamu coba bikin di rumah, lho

mywaterearth.com

Kamu mungkin pernah mendengar metode bertani secara akuaponik. Akuaponik merupakan salah satu inovasi urban farming yang mengombinasikan dua sistem berbeda, yaitu akuakultur (perikanan) dan hidroponik. Dalam metode akuaponik, tanaman dan ikan dibudidayakan di waktu yang bersamaan dalam satu sistem yang sama.

Wah, sekali mendayung dua pulau terlampaui, 'kan? Penasaran ingin tahu lebih lanjut mengenai metode pertanian akuaponik? Yuk, simak beberapa faktanya berikut!

1. Budi daya tanaman dilakukan di dekat akuarium atau kolam ikan

aquapona.co.uk

Dalam sistem akuaponik, tanaman dibudidayakan di atas kolam ikan. Sistem ini menggunakan prinsip resirkulasi air. Jadi, air dari kolam ikan dipakai untuk menyiram tanaman di atasnya. Air kolam mengandung kotoran ikan yang kaya akan unsur hara. Dengan begitu, air kolam tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik.

Setelah dipakai untuk menyiram tanaman di atasnya, air dari kolam akan dimasukkan kembali ke dalam kolam dalam posisi bersih. Alasannya, tanaman di atas kolam ikan berfungsi sebagai filter atau penyaring kotoran hasil pembuangan ikan.

Sistem ini tentu saling menguntungkan. Pertama, tanaman mendapat pupuk organik dari kotoran ikan sehingga gak diperlukan pupuk tambahan. Kedua, air kolam ikan bisa terjaga kebersihannya karena kotorannya disalurkan ke tanaman. Seperti diketahui, apabila sudah menumpuk banyak, kotoran ikan bisa menjadi sumber racun bagi ikan itu sendiri.

Baca Juga: Kementan: RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan Lindungi Petani 

2. Efisien air

mnn.com

Penggunaan air dalam metode akuaponik terbilang efisien. Dikutip dari laman inmed.org, air yang dibutuhkan dalam metode akuaponik 80-95 persen lebih sedikit dibandingkan pertanian tradisional.

Tanpa membuang-buang air, metode akuaponik menerapkan sistem resirkulasi air dengan sangat efisien. Sedikit air hanya ditambahkan untuk menggantikan kehilangan air akibat penyerapan atau transpirasi oleh tanaman dan evaporasi, terang laman cngfarming.org.

3. Fleksibel lokasi dan "gak makan tempat"

news.zing.vn

Dilansir dari laman factsheets.okstate.edu, metode akuaponik bersifat fleksibel lokasi. Artinya, asal terdapat cahaya matahari yang cukup, metode pertanian secara akuaponik bisa dilakukan di mana pun, termasuk di rumah kamu.

Selain itu, akuaponik juga "gak makan tempat". Dikutip dari laman stuppy.com, metode akuaponik bisa meningkatkan produksi tanaman per kaki persegi dibandingkan pertanian tradisional.

Laman inmed.org menyebut bahwa dengan luasan lahan yang sama, pertanian akuaponik bisa menghasilkan sepuluh kali hasil panen dibandingkan pertanian secara tradisional. Dengan demikian, metode ini cocok dikembangkan di daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit. 

4. Ada beragam jenis tanaman dan ikan yang bisa dibudidayakan dengan metode ini

iamaquaponics.com

Laman stuppy.com menyebut bahwa berbagai tanaman dan ikan dapat ditanam bersamaan pada sistem yang sama.

Dikutip dari laman cngfarming.org, ada beragam pilihan tanaman yang bisa kamu budi dayakan dengan metode akuaponik, seperti tanaman herba, selada, bayam, pakcoy, mentimun, cabai, kacang polong, waluh, brokoli, kembang kol, dan kubis.

Selain itu, jenis ikan yang bisa dipilih untuk akuaponik pun beragam. Dilansir dari lamanaquaponics.com, beberapa jenis ikan yang baik digunakan untuk metode ini, yaitu nila, ikan mas, bahkan ikan hias.

Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah-Warga Kembalikan Budi Daya Rumput Laut Kepulauan Seribu

Verified Writer

Rivandi Pranandita Putra

Mencari proofread skripsi/tesis/jurnal ilmiah? IG: @mollyproofread

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya