7 Cara Menghentikan Stigma tentang Gangguan Mental, Mari Kita Memahami
Jangan biarkan salah kaprah terus berlangsung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski sangat menantang dan kerap diabaikan, gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan mempunyai tren meningkat. Bahkan di Amerika Serikat sebagai negara maju yang cukup terbuka dengan kondisi ini dibandingkan negara berkembang, The Centers for Disease Control (CDC) melaporkan bahwa 50 persen penduduk AS mengalami gangguan mental pada titik tertentu dalam hidup.
Menurut Kiaundra Jackson, penulis Staying Sane in an Insane World dan The Art of Relationships, terkadang masyarakat mendorong orang untuk menjadi sosok palsu bila menyangkut soal kesehatan mental dan emosional. Contoh paling sederhananya saja, kamu pasti pernah merasa begitu stres dan tidak baik-baik saja tetapi harus berbohong dengan mengatakan bahwa kamu baik-baik saja. Benar, bukan?
Sayangnya, stigma soal kesehatan mental sudah terlanjur banyak tersebar dan seolah diamini masyarakat sebagai hal yang benar. Agar tak membiarkan salah kaprah ini semakin berkembang dan menyudutkan penderita kesehatan mental, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti berikut ini.
1. Menunjukkan sisi rapuhmu pada situasi yang tepat dan dirasa aman
Kamu bisa berbagi pengalamanmu sendiri terkait kesehatan mental dengan orang lain dengan tidak terburu-buru dan tanpa tekanan. Namun, kamu juga perlu membaca situasi dan memastikan bahwa lingkungan tempatmu akan berbagi dirasa cukup aman dan dapat dipercaya. Selain sisi negatif, bagikan pula bagaimana caramu menghadapi situasi tersebut, sehingga dapat membantu orang lain, yang tanpa kamu sadari juga sedang mengalami hal serupa.
Baca Juga: Wow, Ini 7 Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita Penduduk Dunia!
Baca Juga: 7 Fakta Gangguan Identitas Disosiatif, Saat Orang Berkepribadian Ganda