TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Menghentikan Stigma tentang Gangguan Mental, Mari Kita Memahami

Jangan biarkan salah kaprah terus berlangsung

independent.co.uk

Meski sangat menantang dan kerap diabaikan, gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan mempunyai tren meningkat. Bahkan di Amerika Serikat sebagai negara maju yang cukup terbuka dengan kondisi ini dibandingkan negara berkembang, The Centers for Disease Control (CDC) melaporkan bahwa 50 persen penduduk AS mengalami gangguan mental pada titik tertentu dalam hidup.

Menurut Kiaundra Jackson, penulis Staying Sane in an Insane World dan The Art of Relationships, terkadang masyarakat mendorong orang untuk menjadi sosok palsu bila menyangkut soal kesehatan mental dan emosional. Contoh paling sederhananya saja, kamu pasti pernah merasa begitu stres dan tidak baik-baik saja tetapi harus berbohong dengan mengatakan bahwa kamu baik-baik saja. Benar, bukan?

Sayangnya, stigma soal kesehatan mental sudah terlanjur banyak tersebar dan seolah diamini masyarakat sebagai hal yang benar. Agar tak membiarkan salah kaprah ini semakin berkembang dan menyudutkan penderita kesehatan mental, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti berikut ini.

1. Menunjukkan sisi rapuhmu pada situasi yang tepat dan dirasa aman

news.stanford.edu

Kamu bisa berbagi pengalamanmu sendiri terkait kesehatan mental dengan orang lain dengan tidak terburu-buru dan tanpa tekanan. Namun, kamu juga perlu membaca situasi dan memastikan bahwa lingkungan tempatmu akan berbagi dirasa cukup aman dan dapat dipercaya. Selain sisi negatif, bagikan pula bagaimana caramu menghadapi situasi tersebut, sehingga dapat membantu orang lain, yang tanpa kamu sadari juga sedang mengalami hal serupa.

2. Mendorong orang untuk mencari perawatan kesehatan mental

sanantoniobehavioral.com

Di Indonesia khususnya, pergi ke psikolog atau psikiater masih dianggap sebagai hal yang tabu. Padahal, ada sangat banyak jenis gangguan kesehatan mental dan tidak setiap pasien yang berobat ke pihak profesional tersebut hilang kewarasan. Berilah dukungan terhadap orang-orang tersayangmu untuk berkonsultasi ke psikiater atau psikolog bila mereka membutuhkannya, pun termasuk bila kamu sendiri yang berada dalam kondisi ini.

Baca Juga: Wow, Ini 7 Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita Penduduk Dunia!

3. Tidak memaksa untuk bercerita

unsplash.com/Nik MacMillan

Meski mencari bantuan dari pihak profesional dapat sangat membantu mengurangi gangguan kesehatan mental, tidak semua penderita bisa melakukannya. Kembali ke poin pertama, setiap orang mempunyai preferensi berbeda yang membuatnya nyaman. Karena itu, mendukung orang tersayang yang membutuhkan bantuan ini bukan berarti kamu memaksanya untuk melakukan hal tersebut.

4. Memahami fakta dan mitos

betterhelp.com

Menurut Shatter the Stima Mend the Mind, memahami dan mampu membedakan fakta dan mitos seputar kesehatan mental adalah kunci utamanya. Kamu harus mengedukasi diri sendiri mengenai stigma dan kenyataan sebelum menolong orang lain maupun diri sendiri.

5. Mendengarkan

thrivetherapyla.com

Seseorang yang memiliki isu kesehatan mental cenderung khawatir tentang bagaimana kondisi yang dialami akan memengaruhi kehidupannya secara keseluruhan. Untuk itu, alih-alih mencoba memberi solusi dan penyelamat, yang perlu kamu lakukan adalah dengan mendengarkan dan menyimak. Kehadiran yang tidak menghakimi adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan penderita gangguan kesehatan mental.

6. Gunakan bahasa yang tepat

metrorelationship.com

Setiap kata mempunyai kekuatan tersendiri yang dapat memengaruhi kondisi psikis seseorang. Karena itu, saat berada di sekitar individu dengan isu kesehatan mental, cobalah untuk lebih halus dalam berbahasa. Pilih kata yang mempunyai rasa lebih baik sehingga tidak membuat dia menjadi semakin terpuruk.

Baca Juga: 7 Fakta Gangguan Identitas Disosiatif, Saat Orang Berkepribadian Ganda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya