TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi Letusan Gunung Krakatau Berakibat Tsunami di 1883 Difilmkan!

Krakatoa: The Last Days, dokumenter bencana alam Selat Sunda

flickr.com

Film dokumenter Krakatoa: The Last Days (2006) disusun atas kumpulan data dari catatan buku harian, kesaksian dan wawancara yang dikumpulkan oleh ahli Geologi bernama berkebangsaan Belanda, Rogier Verbeek. Ia salah satu orang yang selamat dari bencana letusan Gunung Krakatau yang berakibat Tsunami pada 1883, dari sudut pandang orang Belanda.

Dari cara mengisahkannya, film ini termasuk drama dokumenter yang disutradarai oleh Sam Miller pada 6 Juni 2006 dan dipublikasikan oleh BBC One. Kisahnya menjadi kompleks dengan tokoh para pegawai Kerajaan Belanda yang sibuk mengelola koloni demi mencari keuntungan dan mengacuhkan pertanda bencana. Kemudian pribumi yang diasingkan rakyatnya karena menjadi pegawai yang setia membantu pemerintahan Belanda.

Meletusnya Gunung Krakatau yang disusul Tsunami pada 26 Agustus 1883 ini bencana terbesar sepanjang sejarah. Bencana tersebut mengakibatkan hancurnya ratusan kota dan desa serta menewaskan sebanyak 36 ribu orang dalam waktu kurang dari 48 jam. Berikut ini kronologi meletusnya Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883, yang berakibat tsunami dan luapan gumpalan uap.

1. Mei 1883: Terjadi gempa bumi beberapa kali, disertai kuda-kuda yang mengamuk

legacy.earlham.edu

Gempa bumi menandakan aktivitas magma yang ada di perut bumi di bawah gunung Berapi. Katamba salah satu daerah yang berjarak 25 mil dari lokasi Gunung Krakatau merasakan getaran-getaran yang semakin kencang. Sebagaimana yang dicatat oleh Joanna, Istri Willem Beijerik seorang Controleur pegawai Belanda dan dikisahkan dalam dokumenter film, ia khawatir dengan gempa yang semakin keras.

Kuda-kuda mengamuk tidak karuan dan Joana meminta Willem untuk pergi dari Katamba ke daerah lain. Namun Willem terlalu sibuk dengan urusan bisnis Kerajaan Belanda di daerah Koloni, utamanya di Bank Kapas. Tokaya, juru tulis yang membantu Willem pun nampak khawatir dengan gempa namun tidak dikatakannya.

2. 20 Mei - Juni 1883: Muncul batu apung di tepi pantai dan Krakatau mengeluarkan asap yang menimbulkan warna biru dan hijau ketika terkena matahari

raeuchermischungen-blog.info

Peneliti dan ahli geologi Rogier Verbeek menemui rekannya yang bekerja di Mercusuar pantai, sekitar 30 mil (48 km) dari Krakatau setelah dikabarkan perihal aktivitas gunung tersebut. Mereka tidak khawatir jika Krakatau meletus karena jaraknya yang jauh dengan mereka.

Anak lelaki rekan Verbeek memberikan batu apung kepada Verbeek sebagai hadiah setelah menceritakan proses gunung merapi yang meletus. Verbeek menerimanya dan bertanya di mana ia menemukan batu apung tersebut. Anak lelaki itu menjawab bahwa ia menemukannya di tepi pantai. Verbeek tidak terlalu menyadari bahwa batu apung yang ditemukan di tepi pantai tersebut sesungguhnya telah menunjukkan apa yang sedang terjadi di bawah laut gunung Krakatau.

Asap berwarna biru dan hijau terus-menerus keluar dari Krakatau sejak Mei hingga Juni 1883. Kemudian terjadi letusan pada 20 Mei 1883. Setelah letusan tersebut, asap yang keluar amat tinggi hingga mencapai lebih dari 5 mil.

3. 27 Mei 1883: Krakatau meletus dan mengeluarkan asap hampir setinggi 5 mil (sekitar 8 km)

theatlantic.com

Letusan ini pertanda aktivitas dapur magma. Lahar di bawah gunung berapi Krakatau mencari jalan untuk keluar. Melalui tinggi asap abu vulkanik yang dikeluarkan, dapat diperkirakan besarnya letusan susulan kemudian. Verbeek yang sedang dalam perjalanan menuju Buitenzorg (sekarang Bogor) mempercepat perjalanannya untuk memberitahu rekannya di sana.

Sesampainya di Buitenzorg, Verbeek mendiskusikan aktivitas Krakatau dan mengambil batu apung sampel dari letusan Tambora. Rekannya keheranan dan bertanya apakah Verbeek menyangka letusan Krakatau akan sehebat Tambora. Wanita pribumi yang menjadi gundik rekan Verbeek kemudian menceritakan kisah-kisah mitos perihal Krakatau. 

Kisah tersebut mengisahkan meletusnya Krakatau merupakan peristiwa yang berulang. Akan lahir gunung berapi baru dari letusannya yang kemudian akan meletus kembali. Verbeek melihat peta Krakatau dan segera pergi ke lokasi mercusuar, tempat rekannya berada.

4. 24-25 Agustus 1883: Hewan-hewan mulai bertingkah laku aneh

youtube.com/MelodyOfVision

Ayam tidak bertelur, burung dan kera tidak tinggal di pohon. Keanehan-keanehan yang nampak oleh Joanna khawatir dan ingin segera pergi dari Katambang. Malam setelah menonton pertunjukan wayang malam hari, Joanna mengatakan perihal keanehan yang terjadi pada hewan-hewan kepada Verbeek. Namun Verbeek sendiri tidak terlalu mengindahkannya.

5. 26 Agustus 1883: Terjadi getaran bumi dan letusan Krakatau yang disusul tsunami

raeuchermischungen-blog.info

Sekitar pukul 10 lebih, terasa getaran pada bumi dengan asap yang terus-menerus keluar dari Krakatau. Pada pukul 13:00 terjadi letusan hebat yang suaranya memekakan telinga, bahkan di mercusuar tepi pantai.

raeuchermischungen-blog.infp

Krakatau benar-benar meletus. Pada setiap detiknya, sekitar satu juta kubik meter batu abu dan batu apung keluar dari lubang dan menerpa setiap sisi gunung. Terjadi longsor besar yang menimbulkan perubahan pasang surut amat cepat yang tak terduga. Letusan gunung tersebut mulai menuntut korban pertamanya pada warga sekitar pulau. 

Pada 14:30 air di sekitar pantai surut dengan cepat dan diikuti dengan tsunami yang pertama. Gelombang air menghantam pemukiman sekitar pantai. Setelah letusan yang pertama, lokasi daerah menentukan siapa yang dapat hidup dan mati. Krakatau yang berada di tengah Selat Sunda berjarak 30 mil dari daratan di semua arah.

youtube.com/MelodyOfVision

Tsunami pertama yang ditimbulkan oleh gunung menuju utara telah menghancurkan Bank Kapas dan tewasnya ribuan orang di Katimbang. Semua gunung api yang ada di pulau Gunung Krakatau dibentuk oleh satu dapur magma.Kurang dari satu jam, gumpalan abu telah setinggi 30 mil (sekitar 48 km), menyebar ke segala arah yang kemudian akan menelan daratan dan laut.

Warga yang berhasil selamat pergi menuju bukit di pantai utara menjauhi abu vulkanik. Sepanjang malam Krakatau terus menerus meltus yang dentumannya terdengar hingga ratusan mil dan mengeluarkan abu vulkanik yang amat pekat. Letusan Krakatau sedang memasuki fase baru.

Baca Juga: Inilah 5 Fakta Anak Krakatau yang Terus Berevolusi Sepanjang Masa

Verified Writer

Yulia Erni

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya