Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah Hebat

Peralatannya tak kalah canggih dengan NASA!

Sejak abad ke 20, umat manusia terus berlomba untuk mengeksplorasi ruang angkasa demi berbagai keperluan. Ada yang ingin mencari tahu keadaan di sana demi pengetahuan bersama, meningkatkan berbagai teknologi, hingga demi mencegah segala bentuk ancaman eksternal yang mungkin dihadapi Bumi.

Lembaga antariksa merupakan lembaga yang berfokus untuk masalah eksplorasi ruang angkasa. Saat ini, jumlah lembaga antariksa di dunia telah mencapai angka ratusan lembaga yang tersebar di banyak negara. Akan tetapi, dari ratusan lembaga tersebut setidaknya ada enam lembaga antariksa yang mampu untuk menjalankan fungsi eksplorasi ruang angkasa secara maksimal.

Salah satunya yang sangat akrab dengan telinga kita adalah National Aeronautics and Space Administration atau NASA. Biasanya, perjalanan antariksa umat manusia selalu identik dengan lembaga independen asal Negeri Paman Sam ini. Meski demikian, ternyata kelima lembaga antariksa dari lembaga lain yang juga memiliki kemampuan penuh untuk eksplorasi ruang angkasa juga tak kalah dengan NASA.

Penasaran bukan dengan kelima lembaga antariksa lain yang punya kemampuan sehebat NASA tersebut? Yuk simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: 12 Fakta Unik NASA, Lembaga Antariksa yang Paling Terkenal di Dunia

1. Russian Federal Space Agency (RFSA atau Roscosmos)

Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah HebatAstronot Roscosmos Rusia (tengah) dan bersama astronot Jepang dalam latihan di Baikonur Cosmodrome sebelum berangkat ke ISS dengan Roket Soyuz-2.1a. (instagram.com/roscosmosofficial)

Russian Federal Space Agency atau yang lebih dikenal dengan nama Roscosmos merupakan lembaga antariksa dari Rusia yang resmi berdiri pada tahun 2015. Sebelum menjadi Roscosmos, lembaga antariksa Rusia dikenal dengan nama Russian Federal Space Agency yang berdiri sejak 1992 silam. Jika ditelusuri lebih dalam lagi, sebenarnya keterlibatan Rusia dalam misi ruang angkasa telah ada sejak Uni Soviet masih berkuasa.

Disebutkan dalam laman resmi Roscosmos, lembaga ini berfokus pada perencanaan program pengembangan misi ruang angkasa, manufaktur, penyediaan peralatan ruang angkasa, serta infrastruktur ruang angkasa bagi negara Rusia. Roscosmos juga merupakan perwakilan Rusia dalam membentuk kooperasi dengan negara internasional di ruang angkasa agar dapat memperoleh hasil demi masa depan.

Meski secara usia Roscosmos nampak sangat muda, namun dalam pengalaman lembaga yang satu ini punya beragam prestasi. Dikutip dari Space, saat masih di bawah pemerintahan Uni Soviet, lembaga antariksa Soviet berhasil untuk meluncurkan satelit pertama di dunia, yaitu Sputnik, pada 4 Oktober 1957. Selain itu, Soviet juga berhasil mengirim manusia pertama ke ruang angkasa, Yuri Gagarin, serta wanita pertama ke ruang angkasa, Valentina Tereshkova.

2. Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) 

Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah HebatBagian roket dalam proses penyatuan Roket Epsilon yang dijadwalkan mengangkasa pada 1 Oktober 2021 silam. (instagram.com/jaxajp)

Cikal bakal dari JAXA berasal dari institut yang dibuat oleh Universitas Tokyo, yaitu Institute of Space and Astronautical Science (ISAS) pada tahun 1964. Institut tersebut awalnya hanya dapat meluncurkan misi-misi astronomi kecil sebelum akhirnya diawasi dan digantikan perannya oleh National Space Development Agency (NASDA) dibawah perintah Menteri Pendidikan Jepang pada 1981. Barulah pada tahun 2003 JAXA resmi berdiri setelah terjadi peleburan antara ISAS, NASDA, dan National Aerospace Laborator.

Dilansir Britannica, JAXA memiliki 7 direktorat utama dalam menjalankan programnya. Di antaranya adalah Direktorat Misi Transportasi Luar Angkasa, Direktorat Misi Sistem dan Pemanfaatan Ruang Angkasa Manusia, Direktorat Aplikasi Ruang Angkasa, Direktorat Penelitian dan Pengembangan Dirgantara, Institut Luar Angkasa dan Ilmu Austronotika, Tim Program Penerbangan, serta Tim Program Eksplorasi Bulan dan Planet.

Selain memiliki fasilitas mumpuni untuk melakukan peluncuran roket, JAXA juga memiliki beberapa prestasi yang tak kalah hebatnya dengan lembaga lain. Misalnya saja ketika masih bernama NASDA, Jepang telah berhasil mengirim astronot pada tahun 1990. Selain itu, JAXA juga sudah berulang kali mengirim satelit untuk beragam misi, semisal satelit Kibo (2008) untuk ISS, satelit Kaguya (2007) untuk mempelajari bulan, serta Hayabusa (2010) untuk mengambil sampel asteroid untuk dibawa ke Bumi.

Baca Juga: 5 Fakta Wahana Antariksa Lucy, Usaha NASA Ungkap Tata Surya

3. European Space Agency (ESA) 

Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah HebatPeluncuran Teleskop James Webb dalam roket Ariane 5 pada 25 Desember 2021 di Prancis. (instagram.com/europeanspaceagency)

European Space Agency atau ESA merupakan satu-satunya lembaga antariksa yang didirikan atas kesepakatan banyak negara dalam daftar ini. Total sebanyak 22 negara jadi anggota dari ESA yang bermarkas di Paris, Prancis. Tujuan utama dari lembaga ini adalah mengembangkan kapabilitas Eropa dalam bidang antariksa yang nantinya diharapkan dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat Eropa secara khusus dan masyarakat dunia secara umum.

Mengutip laman resmi European Space Agency, program antariksa ESA mirip seperti kebanyakan lembaga lainnya, yaitu mempelajari tentang Bumi, Tata Surya, serta pengadaan teknologi satelit. Selain itu, ESA juga berusaha untuk mempromosikan industri antariksa dari Eropa dan kerja sama dengan lembaga lain di luar Eropa.

Space melansir, ESA telah meluncurkan pesawat maupun peralatan ruang angkasa untuk memantau dan mengunjungi planet-planet di dalam maupun luar Tata Surya. Selain itu, ESA juga terlibat dalam berbagai misi angkasa yang merupakan hasil kolaborasi bersama lembaga antariksa lain, seperti Venus Express, LISA Pathfinder, dan peluncuran teleskop James Webb. Lalu dalam hal peralatan, ESA turut mengembangkan Automated Transfer Vehicle sebagai kendaraan kargo untuk ISS.

4. China National Space Administration (CNSA) 

Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah HebatStaff CNSA yang merayakan keberhasilan robot Tianwen-1 mendarat di bagian utara Mars. (instagram.com/cnsa_china)

China National Space Administration atau CNSA dibentuk pada tahun 1993 untuk mengontrol aktivitas luar angkasa nasional China. Berbeda dengan lembaga lain dalam daftar ini, CNSA tidak ikut ke dalam ISS dan memiliki stasiun luar angkasanya sendiri, meski dalam ukuran yang lebih kecil. Selain itu, sejarah dari lembaga antariksa China juga lebih tertutup pada awalnya karena adanya campur tangan militer pada masa Perang Dingin.

Dilansir Britannica, dalam menjalankan fungsinya CNSA dibagi ke dalam empat departemen berbeda, yaitu Departemen Perencanaan Umum, Departemen Sistem Teknis, Departemen Sains, Teknologi, dan Quality Control, serta Departemen Urusan Luar Negeri. CNSA memiliki fokus untuk menciptakan industri ruang angkasa secara komersil, di samping terus ikut memutakhirkan teknologi antariksa dan mengirim manusia ke luar angkasa.

Sejumlah prestasi juga telah diukir oleh CNSA. Di antaranya ada peluncuran manusia ke ruang angkasa secara mandiri menggunakan roket Shenzhou oleh Yang Liwei pada 2003, mengembangkan pendorong Chang Zheng untuk perjalanan jarak jauh, hingga turut membuat berbagai macam satelit untuk kepentingan umum maupun militer.

5. Indian Space Research Organisation (ISRO)

Selain NASA, Ini 5 Lembaga Antariksa Negara lain yang Tak Kalah HebatProses penyatuan roket PSLV-C52 yang telah berhasil diluncurkan oleh ISRO. (isro.gov.in)

Terakhir, ada Indian Space Research Organisation atau ISRO yang punya fasilitas ruang angkasa mumpuni. Lembaga antariksa ini didirikan pada 1969, menggantikan lembaga bernama Indian National Committee for Space Research (INCOSPAR) yang lebih dulu didirikan pada 1962. 

Dalam laman resmi ISRO, disebutkan kalau misi utama dari lembaga antariksa ini adalah untuk menyediakan kendaraan maupun teknologi lain yang berkaitan tentang luar angkasa, membuat dan mengembangkan teknologi satelit, serta melakukan penelitian dan pengembangan pada ilmu luar angkasa. 

Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh ISRO pun juga tak bisa dipandang sebelah mata. Lembaga tersebut telah berhasil meluncurkan roket berisi satelit SLV-3, sukses mengorbit ke Mars pada 2014 lalu, serta menjadi negara pertama yang memiliki lebih dari 100 satelit di angkasa dengan angka 143 satelit pada Januari 2021.

Meski dalam film-film kita lebih akrab mengenal NASA sebagai lembaga antariksa yang punya teknologi canggih, ternyata negara-negara lain tak mau kalah bersinar dengan lembaga asal Amerika Serikat tersebut. Tentunya besar harapan agar seluruh lembaga antariksa ini dapat bersinergi untuk menghasilkan pengetahuan demi kemajuan peradaban manusia.

Baca Juga: Wahana Antariksa NASA Berhasil Ambil Sampel Batuan Mars

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya