Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Solar Orbiter? Misi Ekstrem Penjelajahan Matahari

ilustrasi Solar Orbiter (dok. ESA/ATG)
ilustrasi Solar Orbiter (dok. ESA/ATG)
Intinya sih...
  • Solar Orbiter diluncurkan pada Februari 2020 oleh ESA dan NASA untuk mempelajari Matahari dari jarak dekat.
  • Dilengkapi dengan 10 instrumen, pesawat ruang angkasa ini bertugas mengambil gambar terdekat dari bintang di pusat tata surya kita.
  • Misi Solar Orbiter diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Matahari memengaruhi planet-planet di Tata Surya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada bulan Februari 2020, Badan Antariksa Eropa (ESA) dan NASA meluncurkan misi ambisius untuk menyelidiki Matahari dari jarak dekat. Misi ini dikenal dengan Solar Orbiter. 

Ini merupakan sebuah wahana antariksa yang dirancang khusus untuk mengungkap misteri lingkungan ekstrim di sekitar Matahari. Dilengkapi dengan kamera mutakhir dan sensor terkini, Solar Orbiter bertugas mengambil gambar terdekat dari bintang di pusat tata surya kita. 

Solar Orbiter memasuki fase penuhnya pada bulan Maret 2021 dan sejak itu terus memberikan potret matahari yang menakjubkan.

1. Pesawat Solar Orbiter dilengkapi dengan teknologi mutakhir

ilustrasi Solar Orbiter (eta.int)
ilustrasi Solar Orbiter (eta.int)

Pesawat ruang angkasa ini dilengkapi dengan 10 instrumen, lengkap dengan orbit elips yang mengelilingi Matahari dengan titik terdekat (perihelion). Titik perihelion sekitar 40 juta kilometer dari Matahari, yang lebih dekat dari orbit Merkurius.

Selama pendekatan jarak dekat tersebut, pesawat ruang angkasa tersebut akan terkena suhu lebih dari 1.290 derajat Fahrenheit atau 700 derajat Celcius. Insinyur dari Badan Antariksa Eropa harus mengembangkan banyak solusi teknis baru untuk membuat pesawat ruang angkasa cukup kokoh untuk bertahan dalam panas ekstrem tersebut. 

2. Misi Solar Orbiter

Solar Orbiter mengelilingi matahari dalam jalur elips, menyelesaikan satu putaran setiap lima hingga enam bulan. Perihelion pertamanya dicapai pada bulan Juni 2020, yang menjadi pemicu penemuan "api unggun" di Matahari.

Misi ini dijadwalkan berlangsung setidaknya hingga tahun 2027, tetapi mungkin akan diperpanjang hingga awal tahun 2030-an.

Selama misinya, Solar Orbiter akan menaikkan orbitnya secara berkala melampaui bidang ekliptika tempat planet-planet di Tata Surya. Ini dilakukan untuk melihat kutub Matahari secara detail untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kutub matahari memainkan peran penting dalam proses yang mendorong pembentukan medan magnet Matahari. 

3. Melibatkan kerja sama internasional

Bumi dan atmosfernya (unsplash.com/NASA)
Bumi dan atmosfernya (unsplash.com/NASA)

Misi Solar Orbiter merupakan kolaborasi antara ESA dan NASA, menggabungkan keahlian dari berbagai negara. Data yang dikumpulkan oleh pesawat ini akan dianalisis oleh ilmuwan dari seluruh dunia. Mereka bekerja sama untuk memahami fenomena Matahari secara holistik.

Selain itu, Solar Orbiter bekerja sama dengan misi NASA lainnya, seperti Parker Solar Probe. Ini dilakukan untuk membandingkan data dan memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang aktivitas Matahari.

 

 

Solar Orbiter menjadi langkah besar dalam eksplorasi Matahari dan lingkungan antariksa di sekitarnya. Dengan teknologi canggih dan kerja sama internasional yang kuat, para ilmuwan berharap untuk menggali rahasia penting tentang Matahari. Misi ini diharapkan bisa memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana bintang kita memengaruhi planet-planet di Tata Surya.

Referensi:

European Space Agency. Diakses pada Mei 2024. Secrets for Solar Orbiter to solve.
European Space Agency. Diakses pada Mei 2024. How to get the best view of the Sun. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us