Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hazmat suit
ilustrasi hazmat suit (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Intinya sih...

  • Memahami jenis radiasi dan perlindungan hazmat suit

  • Material yang digunakan dalam hazmat suit untuk pertahanan radiasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hazmat suit adalah pakaian pelindung yang dirancang untuk menjaga seseorang dari paparan bahan berbahaya, termasuk radiasi. Meski radiasi merupakan bentuk energi yang sangat mudah menembus berbagai material, hazmat suit tetap berperan besar dalam mencegah partikel radioaktif menempel pada kulit, terhirup, atau tertelan. Dalam dunia kerja yang berisiko tinggi, seperti nuklir, medis, hingga situasi darurat, perlindungan ini benar-benar krusial.

Di sini kita akan membahas bagaimana hazmat suit bekerja dalam menghadapi berbagai jenis radiasi. Mulai dari bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatannya, sampai batasan perlindungannya sehingga kita memahami mengapa alat ini harus dikombinasikan dengan prosedur keamanan lain.

1. Memahami jenis radiasi dan perlindungan hazmat suit

Tidak semua radiasi itu sama. Ada empat jenis utama radiasi yang perlu dipahami: partikel alfa, partikel beta, sinar gamma, dan neutron. Masing-masing memiliki tingkat ancaman berbeda.

  1. Partikel alfa
    Partikel alfa bersifat besar dan mudah tertahan. Mereka tidak mampu menembus kulit atau pakaian sehingga hazmat suit sangat efektif untuk mencegah partikel ini masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung atau inhalasi.

  2. Partikel beta
    Partikel beta memiliki daya tembus lebih tinggi dibanding alfa. Untuk melindungi diri dari radiasi beta, hazmat suit perlu menggunakan bahan yang lebih tebal atau material khusus guna memastikan partikel ini tidak menembus kulit.

  3. Sinar gamma
    Gamma adalah jenis radiasi yang paling berbahaya karena sangat mudah menembus tubuh dan pakaian. Hazmat suit standar tidak cukup kuat untuk menahannya sehingga diperlukan pelindung tambahan seperti lapisan timbal.

  4. Radiasi neutron
    Mirip gamma, neutron juga sangat mudah menembus material. Hazmat suit biasa tidak dapat menghalau radiasi neutron. Pelindungan hanya mungkin dengan perisai khusus dari industri nuklir.

2. Material yang digunakan dalam hazmat suit untuk pertahanan radiasi

Hazmat suit dibuat dari bahan tahan udara dan cairan seperti PVC tebal, karet, Tyvek, hingga kain yang dipadukan dengan partikel logam. Beberapa model canggih bahkan menggunakan komposit timbal atau tungsten agar mampu memblokir jenis radiasi tertentu.

Bagian-bagian, seperti sambungan, jahitan, dan penutup biasanya disegel panas atau dilapisi tape khusus supaya partikel radioaktif tidak masuk ke celah sekecil apa pun. Material seperti ini mampu menghalau radiasi alfa dan sebagian beta, tetapi tetap memiliki batas dalam melawan gamma dan neutron.

3. Tingkat perlindungan 

ilustrasi hazmat suit (pexels.com/cottonbro studio)

Hazmat suit dibagi ke dalam beberapa level perlindungan:

  • Level A
    Perlindungan tertinggi. Level ini bersifat menutupi tubuh sepenuhnya, kedap udara, dan biasanya dilengkapi dengan sistem pernapasan sendiri. Cocok untuk area dengan kemungkinan tinggi kontaminasi radioaktif.

  • Level B
    Melindungi dari bahaya kimia dan biologis, serta memberikan perlindungan dasar terhadap radiasi. Namun tidak sekuat level A dalam menahan kontaminasi ekstrem.

  • Level C dan D
    Memberikan perlindungan paling rendah dan tidak dirancang untuk paparan radiasi serius. Biasanya digunakan untuk situasi risiko rendah atau pekerjaan rutin dalam lingkungan aman.

4. Batasan hazmat suit dalam menghadapi kadiasi

Walaupun sangat efektif dalam mencegah kontak dengan partikel radioaktif, hazmat suit tidak dibuat untuk menahan radiasi yang sifatnya menembus tubuh, seperti gamma dan neutron. Karena itu, pekerja di area radiasi tinggi wajib menggunakan perlindungan tambahan, seperti:

  • Perisai atau apron timbal

  • Alat pernapasan untuk mencegah menghirup gas atau aerosol radioaktif

  • Dosimeter untuk memantau tingkat paparan radiasi secara real-time

Hazmat suit tetap penting, tetapi bukan satu-satunya garis pertahanan.

5. Protokol tambahan dan praktik keamanan terbaik

Agar perlindungan radiasi benar-benar maksimal, hazmat suit harus digunakan bersama prosedur keselamatan lainnya, seperti:

  • Mengurangi durasi berada di area radiasi

  • Memanfaatkan suplai udara bersih atau respirator

  • Melakukan pemeriksaan rutin pada kondisi suit

  • Menggunakan dosimeter selama bekerja

  • Mengikuti prosedur dekontaminasi setelah tugas selesai

  • Pendekatan multilapis seperti ini memastikan risiko radiasi tetap rendah dan dalam batas aman.

Hazmat suit bekerja dengan sangat baik dalam mencegah kontaminasi radiasi, terutama dari partikel alfa dan beta. Namun, untuk radiasi yang bersifat menembus, seperti gamma dan neutron, perlindungan tambahan tetap wajib digunakan. Keselamatan maksimal hanya bisa dicapai jika hazmat suit dipadukan dengan alat pelindung lain, prosedur monitoring, perisai radiasi, serta pelatihan yang tepat. Dengan memahami cara kerja dan batasannya, kita bisa mengoptimalkan penggunaannya dan meminimalkan risiko paparan radiasi secara efektif.

Referensi

ASE Services. Diakses pada November 2025. Hazmat Suits: Everything You Need to Know
OSHA Wiki.
Diakses pada November 2025. Protective Clothing Against Chemical and Biological Hazards
PK Safety.
Diakses pada November 2025. Do You Need a Hazmat Suit for Radiation?
TRDSF.
Diakses pada November 2025. Hazmat Suit Levels
Wessi.
Diakses pada November 2025. How Much Radiation Can a Hazmat Suit Withstand?

Editorial Team