Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Radiasi Alami yang Ada di Sekitar Kita, Sudah Tahu?

ilustrasi berjemur dengan sinar matahari
ilustrasi berjemur dengan sinar matahari (pexels.com/Julian Jagtenberg)
Intinya sih...
  • Radiasi kosmik berasal dari partikel energi tinggi di luar angkasa, dapat meningkat di dataran tinggi atau saat naik pesawat terbang.
  • Radiasi terestrial berasal dari batuan dan tanah, dengan kadar mineral radioaktif yang lebih tinggi di daerah pegunungan atau vulkanik.
  • Radiasi radon merupakan gas radioaktif alami yang dapat masuk ke dalam rumah melalui celah lantai, retakan pondasi, atau ruang bawah tanah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Radiasi sebenarnya selalu hadir dalam kehidupan sehari hari tanpa disadari. Paparan ini berasal dari sumber bumi maupun luar angkasa yang terus memancarkan energi ke lingkungan sekitar. Walaupun tingkatnya rendah, mengenali jenis jenis radiasi alami dapat membantu kita untuk lebih memahami apa saja yang terjadi di sekitar kita dan tetap waspada.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa radiasi alami telah menjadi bagian dari ekosistem sejak awal terbentuknya bumi. Kehadirannya tidak selalu berbahaya selama berada pada tingkat yang normal dalam lingkungan. Berikut lima radiasi alami yang ada di sekitar kita setiap hari.

1. Radiasi kosmik dari luar angkasa

ilustrasi sinar matahari
ilustrasi sinar matahari (unsplash.com/Raimond Klavins)

Radiasi kosmik berasal dari partikel energi tinggi yang datang dari matahari dan sumber astrofisika lainnya di alam semesta. Saat partikel ini memasuki atmosfer, sebagian besar tersaring sehingga hanya tersisa paparan kecil di permukaan bumi. Intensitasnya dapat berubah akibat aktivitas matahari yang semakin berfluktuasi sepanjang tahun.

Paparan radiasi kosmik meningkat ketika berada di dataran tinggi atau saat melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Kondisi tersebut terjadi karena lapisan atmosfer yang melindungi bumi menjadi lebih tipis di ketinggian tertentu. Meski demikian, jumlah radiasi yang diterima masih termasuk rendah dan biasanya tidak menimbulkan dampak berarti bagi kesehatan.

2. Radiasi terestrial dari batuan dan tanah

ilustrasi tanah
ilustrasi tanah (pexels.com/Muffin Creatives)

Tanah dan batuan di bumi mengandung unsur radioaktif alami seperti uranium, thorium, dan radium yang terus meluruh. Proses peluruhan ini menghasilkan radiasi yang dipancarkan secara perlahan ke lingkungan sekitar. Tingkat paparan dapat berbeda tergantung komposisi geologi suatu wilayah pada skala yang cukup luas.

Beberapa daerah memiliki kadar mineral radioaktif lebih tinggi karena faktor geologis yang unik. Wilayah seperti pegunungan atau daerah vulkanik umumnya menunjukkan variasi paparan radiasi terestrial yang lebih besar. Walau demikian, nilainya tetap berada dalam kisaran yang dianggap aman bagi populasi umum menurut standar internasional.

3. Radiasi radon di dalam rumah

ilustrasi renovasi rumah
ilustrasi renovasi rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Radon merupakan gas radioaktif alami yang berasal dari peluruhan radium di tanah dan batuan. Gas ini dapat masuk ke dalam rumah melalui celah lantai, retakan pondasi, atau ruang bawah tanah pada saat kondisi lingkungan sangat lembap. Konsentrasi radon biasanya lebih tinggi pada area tertutup yang kurang memiliki ventilasi memadai.

Meskipun tidak terlihat, radon perlu diperhatikan karena dapat terakumulasi dalam ruangan tertentu. Banyak negara melakukan pemantauan radon karena paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan tertentu. Pengukuran dan ventilasi yang baik merupakan langkah sederhana untuk menjaga agar konsentrasinya tetap rendah.

4. Radiasi dari tubuh manusia

Ilustrasi orang yang sedang olahraga
Ilustrasi orang yang sedang olahraga (pexels.com/Li Sun)

Tubuh manusia secara alami mengandung unsur radioaktif seperti Kalium-40 yang tersimpan dalam jaringan tubuh. Unsur ini berperan dalam proses biologis dan akan meluruh sambil memancarkan radiasi dalam jumlah sangat kecil setiap hari. Paparan internal ini merupakan fenomena alamiah yang terjadi sepanjang hidup tanpa dapat dihindari.

Radiasi dari tubuh sendiri tidak menimbulkan ancaman karena tingkatnya sangat rendah dan stabil. Sistem biologis telah beradaptasi dengan kondisi ini selama ribuan generasi manusia hidup di bumi. Oleh sebab itu, radiasi internal dianggap sebagai komponen alami dari paparan total harian yang diterima setiap individu.

5. Radiasi dari makanan dan minuman

ilustrasi buah pisang
ilustrasi buah pisang (pexels.com/SHVETS production)

Beberapa jenis makanan mengandung unsur radioaktif alami seperti kalium empat puluh dan radium dalam kadar yang sangat kecil. Kandungan ini berasal dari tanah serta proses biologis tanaman yang menyerap mineral secara alami selama pertumbuhannya. Konsentrasi radiasi ini sangat rendah sehingga tidak memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia dalam kondisi normal.

Asupan makanan seperti pisang, kacang, atau produk hasil laut dapat menambah paparan radiasi alami dalam jumlah yang sangat kecil setiap hari. Tubuh manusia memiliki mekanisme biologis yang mampu mengatur kadar unsur ini sehingga tetap berada dalam batas aman dan stabil. Karena tingkat paparan yang dihasilkan sangat rendah, radiasi dari makanan dan minuman lebih dianggap sebagai fenomena alamiah dalam keseharian daripada sebagai sumber bahaya serius.

Radiasi alami merupakan bagian dari lingkungan yang tidak dapat dihindari tetapi masih tergolong aman dalam kondisi normal. Pemahaman mengenai berbagai sumber radiasi membantu kita melihat fenomena ini secara lebih ilmiah. Kesadaran inilah yang berperan penting dalam menjaga kehidupan yang seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Jenis Radiasi Alami yang Ada di Sekitar Kita, Sudah Tahu?

21 Nov 2025, 15:59 WIBScience