Jangan Arahkan Laser Pointer Langsung ke Mata, Ini Alasan Seriusnya!

Bisa cacat penglihatan permanen

Setidaknya kamu pasti pernah tahu laser pointer. Itu tuh, alat yang digunakan untuk menembakkan laser, yang kadang bahkan bisa mencapai jarak yang sangat jauh. Warna yang paling sering digunakan adalah hijau dan merah. Umumnya alat ini digunakan untuk penunjuk saat presentasi, ataupun untuk keperluan hiburan (mainan), yang kadang bisa juga untuk penanda lokasi. Namun ternyata ada bahaya nyatanya ketika laser tersebut diarahkan langsung ke mata. Dilansir dari iflscience, berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. Pada laser pointer yang diperjualbelikan secara legal (memiliki merk dan perusahaan manufakturnya jelas), biasanya akan ada label peringatan penggunaannya

Jangan Arahkan Laser Pointer Langsung ke Mata, Ini Alasan Seriusnya!ebay.com

Di Indonesia, kamu bisa menemukan penjual laser pointer di pinggiran jalan. Pada saat tertentu, kamu juga bisa melihat penjualnya menguji langsung untuk menunjukkan seberapa jauh jangkauan tembak sinar laser tersebut. Akan ada juga beberapa alat yang dibiarkan menyala terus, yang mengarah ke langit maupun ke jalan, untuk menunjukkan ketahanan laser pointer yang dijualnya.

2. Seorang bocah laki-laki mengalami kehilangan kemampuan penglihatannya secara permanen akibat mainan laser hijau

Jangan Arahkan Laser Pointer Langsung ke Mata, Ini Alasan Seriusnya!jumblejoy.com

Bocah berusia 10 tahun dari Yunani mengalami kebutaan setelah ia membakar (sampai berlubang) retina mata kirinya dengan mainan laser pointer hijau. Menurut laporan kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, lukanya terjadi di macula, sebuah area kecil di tengah permukaan belakang dalam mata. Bagian tersebut memiliki kepadatan tertinggi dalam kumpulan sel perespon cahaya. Bagian ini juga bertanggung jawab untuk penglihatan utama (titik tengah pandangan).

Bocah laki-laki ini dibawa ke klinik ophthalmology di University of Thessaly oleh orangtuanya, akibat keluhan daya lihat yang berkurang. Pemeriksaan cepat menemukan lubang luka yang langsung bisa terukur. Teknik imaging canggih menggambarkan bahwa pembakaran lubang ini berdampak pada semua lapisan macula dan menyebabkan kelayuan parah pada jaringan-jaringan sekelilingnya. Dua area retina lebih kecil yang terdampak juga ditemukan dengan cepat, di bawah lubang tersebut.

3. Kondisi bocah laki-laki setelah terkena dampak sinar laser ini tidak memungkinkannya untuk dapat melihat normal lagi, karena belum ada teknologi yang bisa menyembuhkan problem penglihatan akibat matinya sel

Jangan Arahkan Laser Pointer Langsung ke Mata, Ini Alasan Seriusnya!nejm.org

Pengujian awal menunjukkan bahwa fungsi mata kanannya yang tidak terdampak adalah 20/20, sedangkan mata kirinya terukur 20/100. Ini artinya ketika orang mampu melihat jelas sejauh 100 kaki (30,5 meter), ia bisa melihat sejelas itu hanya dalam batas maksimum jarak 20 kaki (6,1 meter). Menurut pimpinan penelitian, kondisi penglihatan bocah ini tidak menunjukkan perkembangan selama 18 bulan sejak pemeriksaan awal. Meskipun perlengkapan medis saat ini telah sangat canggih, sejauh ini belum ada tindakan medis yang bisa menyembuhkan kemampuan penglihatan, setelah sel-sel yang bertanggung jawab untuk itu telah mati.

4. Setara dengan melihat matahari secara langsung, energi intens dari laser bisa membunuh jaringan retinal dengan cepat

Jangan Arahkan Laser Pointer Langsung ke Mata, Ini Alasan Seriusnya!jamanetwork.com

Dr Ajay Kuriyan, juru bicara klinik untuk American Academy of Ophthalmology, mengatakan bahwa ada dua kemungkinan kejadian ini bisa terjadi: sel yang menyerap tembakan cahaya intensitas tinggi dengan cepat mengembang kemudian rusak menyebabkan gelombang kejut yang merusak jaringan; atau panas yang ditimbulkan oleh laser menyebabkan sel-sel menjadi terbakar, persis seperti efek kaca pembesar pada selembar kertas.

Ketika trauma macular ditangani segera, sebelum terjadinya kematian jaringan lebih jauh, tenaga medis bisa melakukan beberapa versi prosedur vitrectomy. Namun pasien vitrectomy sering kali mengalami katarak setelah penanganannya, membuat kondisi penglihatannya lebih buruk, yang membutuhkan operasi dengan risiko yang bertambah. Dr Sofia Androudi, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa bocah tersebut mengaku menembakkan sinar laser hijau langsung ke mata, setelah ayahnya membelinya dari penjual di pinggir jalan.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Tania

Berita Terkini Lainnya