Ada Alasan Ilmiahnya Kenapa Orang Obsesif Banget Sama Produk Apple
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak Apple merilis iPad, sampai berbagai macam produknya setelah itu, orang selalu mengantre sampai panjang sekali di tiap hari launching-nya. Padahal orang-orang tersebut gak langsung membutuhkannya untuk pekerjaannya di hari itu juga. Kenapa mereka seperti itu? Fenomena apa ini?
Para peneliti dan psikolog berusaha mengobservasi fenomena sikap pecinta akut brand Apple yang cenderung seperti sekte tertentu. Dilansir dari livescience, inilah hasil penelitian mereka!
Sebuah komunitas pecinta brand yang besar, kebanyakan gak membutuhkan campur tangan pihak marketing untuk terbentuk dan beraktivitas.
Pihak marketing hanya akan memfasilitasi berbagai informasi terbaru dan beberapa keuntungan khusus lainnya sebagai anggota komunitasnya. Namun kegiatan utama tetap diatur sendiri oleh para anggotanya, yang sering dikenal sebagai Apple-fanboy/girl. Lynn Kahle, seorang profesor marketing ahli psikologi konsumen dari University of Oregon, berkata bahwa Apple telah berhasil menjadi simbol dari bagian gaya hidup dan karakter unik brand-nya yang menjadikannya demikian.
"Rasa memiliki" adalah konsep yang diangkat terus-menerus dalam deskripsi produk Apple, sehingga para fansnya makin mencintainya.
Tiap kemunculan produk yang baru, Apple akan mengenalkannya secara bombastis, mengangkat tiap fiturnya dengan penuh percaya diri dan dihubungkan dengan semua kelebihan penggunanya. Dengan penyampaian yang seperti ini, para fansnya menganggap seakan Apple memang produk yang paling memahami mereka. Karenanya, perusahaan menciptakan konsep bahwa "kami adalah Apple" Para fans yang mampu, gak akan berhenti di satu produk saja dan terus membeli jenis lainnya.
Editor’s picks
Baca juga: Apakah Membersihkan Komedo Benar-benar Penting atau Justru Bahaya?
Apple dinilai bisa benar-benar mengikuti tren secara "on point" dan menjadi yang terdepan dalam sebagian besar spesifikasinya.
Penilaian ini ditangkap oleh para ahli pengamat tren sejak tahun 1984. Dari situ, perkembangan produk Apple, menurut survey, adalah yang paling maju tapi "on point", alias gak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan maksimal saat itu. Misalnya gak perlu antena TV seperti beberapa ponsel Asia, tapi bisa menyediakan fitur yang sangat dibutuhkan saat ini plus dengan spesifikasi maksimal.
Para fans Apple memiliki pemikiran yang sama dengan tujuan perusahaannya, ini berkat kerja keras pihak riset dan marketingnya.
Apple bermaksud untuk menciptakan kebebasan bagi para konsumennya melalui teknologi, bukan menjadi budak teknologi. Jadi banyak kebebasan keputusan yang bisa tercermin dari produk-produknya, semua terkustomisasi sesuai keinginan pemiliknya. Dengan begitu, para fans Apple makin mencintai produk yang sesuai dengan mereka masing-masing ini.
Kecintaan akut para fans Apple dengan brand-nya adalah dampak dibentuknya image yang kuat sebagai produk. Apple berhasil membuat karakter pembeda yang nyata dibandingkan kompetitornya yang lain. Sehingga ini bukan fenomena aneh di luar logika, tapi sebuah strategi branding yang sangat sukses, yang bisa diteladani oleh berbagai bisnis lainnya.
Baca juga: 3 Tes IQ Tersingkat Ini Banyak yang Gagal Lho! Kamu Bisa?