6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdas

Ekspetasi tinggi jadi hal yang selalu kamu hadapi

Dengan kecerdasan yang luar biasa, mungkin kamu berpikir akan memiliki hidup yang serba mudah, lebih bahagia dan lebih terpandang. Semua hanya membutuhkan kenaikan beberapa poin IQ. Tapi ternyata semua gak seperti yang dikira. Sebuah penelitian dilakukan pada 100 responden pengguna media sosial Quora dengan IQ di atas rata-rata, dimulai dengan pertanyaan, "Kapan suatu kecerdasan dapat menjadi seperti kutukan?"

Para responden menjawab segala macam jawaban mulai dari 'ekspektasi tinggi yang ditanam pada orang cerdas' sampai pada masalah bersosial dan sering dinilai orang lain secara cepat. Berikut merupakan kesimpulan penelitian yang berisi 6 besar kerugian mengejutkan yang dialami orang yang terlampau cerdas.

1. Kamu bakal nyaris selalu menggunakan pikiran dan gak mempertimbangkan perasaan

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdaswisance.com

Pengguna Quora, Marcus Geduld, mengatakan bahwa ia memahami perasaannya dengan baik dan dapat menyampaikannya ke orang lain — namun ia gak pernah tahu rasa lega dari mengekspresikannya.

Para peneliti gak bisa mengatakan dengan pasti bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dan keahlian kognitif, tapi beberapa penelitian menarik menyebutkan bahwa kecerdasan emosional yang tinggi berpengaruh pada keahlian kognitif yang lemah, terutama di tempat kerja. Dalam arti lain, orang yang terlampau cerdas gak butuh bergantung pada kemampuan emosional (seperti harus menunggu mood) untuk menyelesaikan masalah.

2. Orang sekitar akan berulang kali menyindir atau memintamu agar gak melulu jadi yang terbaik. Di kubu lain, kamu hanya dipandang dari prestasimu dan dituntut memalukan jika gak jadi yang terbaik

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdassalon.com

Kamu akan secara otomatis diharapkan menjadi yang terbaik, apapun yang terjadi. Itulah menurut Roshna Nazir. Salah pergaulan sedikit saja, kamu akan gak memiliki siapapun untuk dicurhati soal kelemahan dan kekhawatiranmu. Di luar kesadaran pun kamu akan panik jika kamu melakukan sesuatu gak sesuai harapan. Menurut Saurabh Mehta, hal tersebut akan membuatmu sangat waspada dengan kegagalan dan seringkali jadi gak mampu mengambil suatu risiko karena ketakutan itu.

Selain itu, pernyataan dari "Smart Parenting for Smart Kids" yang dikutip di PsychologyToday.com, menyatakan bahwa para orangtua akan cenderung lebih cemas ketika anak mereka cerdas dan telah mencapai juara dengan baik di sekolah. Menurut mereka seringkali orang jadi melihat apa yang si anak lakukan atau prestasi si anak, daripada pribadi si anak secara keseluruhan.

3. Kamu mungkin akan kesulitan belajar makna dari kerja keras

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdaspexels.com

Sejumlah besar pengguna Quora menyebutkan bahwa orang cerdas merasa bisa melewati sesuatu dengan usaha yang minimal daripada orang lain. Namun, fakta berbicara bahwa IQ tinggi gak selalu membawa seseorang langsung pada kesuksesan. Orang dengan kecerdasan intelektual luar biasa bisa jadi kesulitan mengembangkan sikap kerja keras yang dibutuhkan untuk sukses.

Menurut Kent Fung, kecerdasan menjadi masalah ketika mereka yang memilikinya menyadari terlalu awal dalam kehidupannya sehingga belum sempat belajar arti dari kerja keras untuk memperjuangkan sesuatu. Hal tersebut akan membuatnya kesusahan membentuk etos kerja yang baik.

Salah satu penelitian menemukan bahwa kesadaran — misalnya dalam hal seberapa keras kamu bekerja — berkorelasi secara negatif dengan kecerdasan. Para peneliti mengungkapkan bahwa orang yang terlalu cerdas cenderung merasa mereka gak perlu bekerja sekeras orang lain untuk mencapai yang mereka inginkan.

Baca Juga: Ini 5 Tandanya Kamu Wanita dengan Kecerdasan Emosional yang Tinggi

4. Orang akan menjadi kesal jika kamu terus-menerus mengoreksi atau mengkritik mereka dalam obrolan santai

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdasagora-gallery.com

Ketika kamu mengetahui bahwa seseorang mengatakan sesuatu yang salah atau gak akurat, kamu akan kesulitan menahan diri untuk gak mengoreksinya. Masalahnya kamu harus bisa sensitif apakah koreksi yang kamu ajukan akan mempermalukan atau menyinggungnya — atau kamu akan menghadapi risiko kehilangan teman.

Menjadi cerdas sering menjadi hambatan bersosial, menurut Raxit Karramreddy. Ia melanjutkan apalagi jika kamu terus melakukannya sampai akhirnya mereka enggan berkumpul denganmu atau gak mau lagi berbincang denganmu.

5. Kamu cenderung terlalu memikirkan suatu hal secara berlebihan

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdashealth.usnews.com

Jawaban yang sering muncul dari penelitian ini adalah orang cerdas sering menghabiskan waktu terlalu banyak merenung dan menganalisis. Kamu akan merasa setengah mati berusaha mencari solusi atas sesuatu yang sebenarnya gak penting, sampai ke titik kamu menjadi stres. Itulah pendapat dari Akash Ladha.

Sesuai dengan pendapat Ladha, sebuah penelitian yang dipublikasi di tahun 2015 menemukan bahwa kecerdasan verbal sangat berhubungan dengan kecemasan. Kasarannya, orang cerdas agak kesulitan dalam menentukan pilihan. Kesimpulan tersebut diungkapkan oleh Tirthankar Chakraborty.

6. Kamu makin lama akan makin mengerti betapa "kurang berilmunya" kamu karena sadar mengenai seberapa banyak yang gak kamu ketahui

6 Kerugian Mengejutkan Jika Kamu Jadi Orang yang Terlalu Cerdastap-easy.com

Menjadi sangat cerdas berarti mengapresiasi batasan dari koginisimu sendiri. Seberapa keras kamu mencoba, kamu gak akan pernah bisa belajar untuk mengerti segala sesuatu. Menurut Mike Farkas, kecerdasan adalah kutukan ketika semakin banyak kamu tahu, semakin kamu merasa kurang tahu sesuatu.

Observasi Farkas didukung penelitian lama oleh Justin Kruger dan David Dunning, yang menemukan bahwa semakin kurang cerdas kamu maka semakin kamu merasa pintar dan merasa ahli secara berlebihan — serta kebalikannya.

Fakta-fakta tentang kerugian menjadi orang cerdas itu didukung juga oleh penelitian tambahan. Dalam penelitian tersebut ditemukan fakta dalam tes LSAT bahwa 50 persen murid yang mendapat nilai rendah/di bawah rata-rata cenderung terlalu percaya diri, karena memiliki ekspektasi nilai jauh lebih tinggi dari kenyataannya. Sedangkan mereka yang memiliki ranking nilai terbagus, cenderung pesimis mengenai berapa banyak pertanyaan yang mereka jawab dengan benar, ekspektasi nilai yang mereka dapat lebih rendah dari kenyataannya. Jadi kamu termasuk orang yang kepedean atau terlalu pesimis?

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Memiliki Kecerdasaan Interpesonal yang Luar Biasa!

Topik:

  • Tania

Berita Terkini Lainnya