Benarkah Alkohol Menguap saat Dimasak? Ini Faktanya

Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa beberapa koki menambahkan alkohol untuk masakan tertentu? Dilansir laman Food52, menambahkan alkohol dalam masakan bisa meningkatkan kualitas makanan, apabila digunakan dengan benar. 

Alkohol berikatan dengan molekul lemak dan air, sehingga mampu membawa aroma dan rasa dengan lebih baik. Jika digunakan untuk merendam daging, alkohol membantu membumbui daging dan meningkatkan rasa tanpa membuatnya menjadi lebih lunak. Ini juga bisa membuat makanan berbau lebih sedap dan terasa lebih enak.

Dikutip dari laman Greatist, alkohol mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah daripada air. Jadi, saat digunakan dalam masakan, alkohol akan mulai menguap sebelum air menguap.

Namun, hanya memanaskan alkohol tidak akan membuat semuanya menguap. Selain itu, masakan yang menggunakan persentase alkohol yang lebih tinggi akan mempertahankan lebih banyak alkohol, daripada resep yang menggunakan persentase alkohol yang lebih rendah.

Semakin lama kamu memasak, semakin banyak alkohol yang menguap, tetapi kamu harus memasak makanan selama sekitar 3 jam untuk sepenuhnya menghilangkan semua jejak alkohol, menurut laman Food and Network. Selain itu, seberapa banyak alkohol menguap selama memasak tergantung pada dua hal: yaitu panas dan luas permukaan. Suhu yang lebih panas akan membakar lebih banyak alkohol, dan memasukkannya di tempat dengan luas permukaan yang lebih besar akan menguapkan lebih banyak alkohol.

Banyak faktor yang memengaruhi berapa sisa kandungan alkohol dalam masakan. Berapa lama hidangan dimasak pada titik didih alkohol adalah faktor besar. Namun secara umum seperti ini, dikutip dari laman Idaho State University:

• Jika kamu memasak selama 15 menit, maka alkohol yang tersisa adalah sebesar 40 persen.
• Jika kamu memasak selama 30 menit, maka alkohol yang tersisa adalah sebesar 35 persen.
• Jika kamu memasak selama satu jam, maka alkohol yang tersisa adalah sebesar 25 persen.
• Jika kamu memasak selama dua jam, maka alkohol yang tersisa adalah sebesar 5 persen.

Namun, bahan-bahan dalam masakan juga mempengaruhi jumlah alkohol yang tertahan. Misalnya, menambah tepung roti pada kerang yang dimasak dalam saus anggur dapat mencegah sebagian alkohol menguap, sehingga meningkatkan jumlah alkohol di hidangan terakhir.

Penggunaan alkohol dalam masakan dapat diganti dengan bahan lainnya. Perlu diingat, produk akhir tidak akan sama persis seperti saat makanan dimasak menggunakan alkohol, tetapi rasanya tetap enak.

Dikutip dari laman The Spruce Eats dan Healthline, berikut ini beberapa cara mengganti alkohol dalam masakan:

• Jus tomat atau jus lainnya sering kali dapat digunakan sebagai pengganti alkohol untuk marinasi.
• Wine dapat diganti dengan cuka dan madu atau gula.
• Ekstrak, perasa, sirup, dan jus yang diencerkan dapat digunakan untuk mengganti alkohol berbasis rasa.
• Jus delima dan jus cranberry dapat menggantikan wine dalam segi rasa, warna, dan keasaman.
• Kaldu ayam, sapi, dan sayur punya fungsi yang sama seperti wine dalam masakan.

Kalau kamu harus menghindari alkohol dalam makanan, misalnya karena alergi, kesehatan, perintah agama, dan sebagainya, kamu bisa memilih restoran yang sudah bersertifikasi halal oleh MUI.

Lantas, bagaimana caranya kita bisa tahu bahwa suatu restoran sudah memiliki sertifikasi halal MUI? Nah, caranya cukup mudah, kamu bisa mengeceknya di laman resmi LPPOM MUI, begini caranya:

• Buka laman halalmui.org
• Kemudian, pada bagian 'Cek Produk Halal', kamu bisa memasukkan kata kunci, seperti nama restoran
• Lalu, klik kolom 'Cari'
• Tunggu sebentar dan status produk akan terlihat.

Sekarang, kamu tahu bahwa memasak alkohol tidak serta merta membuat alkohol menghilang, apalagi jika hanya dimasak dalam waktu singkat. Jika kamu perlu menghindari alkohol, kamu harus bijak saat memilih restoran dan menu makanan.