Setiap kali hujan turun setelah hari-hari dengan udara yang terasa berat oleh polusi udara, banyak orang berasumsi bahwa tetes hujan akan “mencuci” langit dan mengembalikan kesegaran udara. Secara logis, air memang memiliki kemampuan untuk melarutkan partikel, sehingga wajar jika muncul anggapan bahwa hujan dapat membersihkan atmosfer dari kotoran dan debu.
Hubungan antara hujan dan polusi udara jauh lebih kompleks dibandingkan yang kita kira. Tidak semua jenis polutan (zat kimia yang dapat merusak lingkungan dan organisme hidup di sekitarnya ) dapat dihilangkan hanya dengan curah hujan. Beberapa di antaranya justru mengalami perubahan kimia yang menghasilkan zat baru yang tetap berbahaya bagi lingkungan. Berikut penjelasan mengapa saat hujan turun tidak selalu berarti udara menjadi bersih sepenuhnya.
