Ilustrasi tanah padat dan pecah-pecah (freepik.com/jcomp)
Para ilmuwan menggunakan berbagai teknik untuk menyusun garis waktu planet kita, dan metode yang paling akurat sejauh ini adalah penanggalan radiometrik.
Penanggalan radiometrik bekerja dengan mengukur laju peluruhan isotop radioaktif dalam batuan dan mineral. Setiap unsur radioaktif meluruh menjadi unsur lain dengan kecepatan yang tetap, yang disebut waktu paruh.
Dengan menghitung rasio antara isotop “induk” dan isotop “anak” dalam sampel batuan, ilmuwan bisa menghitung berapa lama proses tersebut berlangsung. Dengan begitu, mereka bisa menentukan umur batuan tersebut.
Teknik ini telah diterapkan pada batuan tertua di Bumi serta meteorit yang jatuh ke planet kita. Cara ini telah menghasilkan perkiraan yang konsisten, yaitu Bumi berusia sekitar 4,54 miliar tahun.
Dengan menggabungkan bukti dari pembentukan Tata Surya dan teknik radiometrik, para ilmuwan kini memiliki pemahaman yang solid tentang berapa umur Bumi. Mengetahui usia Bumi bisa memberikan kita pemahaman akan kehidupan dan perubahan planet kita dari masa ke masa.
Referensi
"How Old is Earth?". Diakses pada Juni 2025. American Museum of Natural History.
"The origin of life on Earth, explained". Diakses pada Juni 2025. American Museum of Natural History.