Saat pertama kali menonton anime Full Metal Alchemist, saya cukup terkesima dengan premis salah satu episodenya. Di episode-episode awal, Ed mengubah bongkahan batu bara menjadi emas yang kemudian ia gunakan untuk membantu warga pemukiman. Dititik itu, saya mulai bertanya-tanya. Bisakah batuan murah diubah jadi emas yang bernilai mahal?
Nampaknya mimpi para alkemis kuno tentang mengubah logam biasa menjadi emas kini tidak lagi sekadar legenda. Di era teknologi modern, hal ini menjadi kenyataan ilmiah yang didorong oleh fisika partikel mutakhir. Prosesnya melibatkan tabrakan subatomik dalam akselerator partikel, memungkinkan ilmuwan memanipulasi struktur atom untuk menciptakan unsur baru, termasuk emas.
Meski terdengar revolusioner, hasilnya masih jauh dari harapan. Di laboratorium CERN di Jenewa, percobaan menggunakan Large Hadron Collider selama empat tahun hanya menghasilkan sekitar 29 pikogram emas, jumlah yang nyaris tak terlihat oleh mata. Secara teknis memungkinkan, namun secara ekonomi mustahil. Tetap saja, pencapaian ini menunjukkan bahwa batas antara sains dan imajinasi semakin tipis.