Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat 

Jagat raya yang luas ini tidak abadi

Membicarakan alam semesta atau jagat raya memang tak ada habisnya. Salah satu yang kerap dibahas oleh sains adalah awal dan akhir dari alam semesta itu sendiri. Yup, faktanya, ada banyak kalangan akademisi yang meyakini bahwa ruang, waktu, dan segala objek yang ada di semesta ini tidaklah abadi.

Nah, membahas soal kiamat menurut sains, ada beberapa hal yang mungkin bakal terjadi dengan alam semesta. Well, bagaimana pandangan saintifik akan hal ini? Apa yang bakal terjadi jika jagat raya mengalami kiamat? Yuk, simak artikelnya.

1. Bintang-bintang besar akan mati

Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat ilustrasi sinar Matahari (unsplash.com/Jonathan Borba)

Tahukah kamu bahwa kehidupan planet sangat bergantung pada keberadaan bintang besar di sekitarnya? Contohnya tata surya kita, di mana Bumi bisa menopang kehidupan karena disinari oleh Matahari secara intens. Sayangnya, bintang macam Matahari tak akan bertahan lama. Kematian bintang-bintang besar bisa menjadi tanda-tanda kiamat menurut ilmuwan.

Nature dalam lamannya mencatat bahwa gagasan akan hal ini sudah lama dicetuskan oleh banyak ahli. Sejatinya, bintang seperti Matahari memang memiliki batas waktu untuk hidup.

Diperkirakan 5 miliar tahun mendatang, Matahari bisa kehilangan bahan bakarnya dan akan mengalami fase kematian. Hal yang sama juga akan terjadi pada bintang-bintang lainnya di seluruh alam semesta.

2. Alam semesta akan membeku

Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat ilustrasi zona beku (unsplash.com/Alto Crew)

Kita mungkin tahu bahwa di alam semesta terdapat banyak planet yang kondisinya membeku secara abadi. Namun, dengan matinya banyak bintang di jagat raya, kondisi beku mematikan ini bakal terjadi secara merata dan berdampak pada seluruh objek yang ada. Dalam gagasan dan ulasannya, ilmuwan menamakan kiamat ini sebagai The Big Freeze.

Kematian semua bintang di alam semesta berarti juga menandakan hilangnya panas sebagai energi. Jika ini terjadi, seluruh alam semesta akan mengalami beku total dan tak ada lagi kehidupan di dalamnya. Dalam fase ini, alam semesta akan berhenti berkembang dan jejak-jejak Big Bang sudah lenyap sama sekali.

Baca Juga: 8 Hal yang Akan Terjadi jika Lebah Punah, Termasuk Kiamat

3. Suhu panas kemungkinan akan melenyapkan alam semesta

Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat ilustrasi panas (unsplash.com/Lucas Benjamin)

Jika di satu sisi ilmuwan menganggap alam semesta akan lenyap akibat kondisi beku abadi, di sisi lain ada hipotesis yang menyatakan sebaliknya. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Princeton University mengungkap bahwa kiamat alam semesta lebih dimungkinkan menjadi peristiwa yang melibatkan suhu panas hingga semua objek di jagat raya meleleh.

Beberapa ilmuwan memiliki gagasan bahwa kiamat alam semesta sama saja layaknya Big Bang yang terjadi secara berulang. Jika ini benar, alam semesta akan kembali menjadi superpanas dan diprediksi menjadi cikal bakal alam semesta baru. Ya, bagi beberapa kalangan peneliti, Big Bang terjadi pada suhu yang sangat panas, yakni triliunan derajat Celsius.

4. Kemunculan lubang hitam dengan jumlah masif

Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat ilustrasi lubang hitam (space.com/NASA)

Dalam lamannya, Space menjelaskan bahwa lubang hitam mungkin sudah ada sejak awal mula terbentuknya alam semesta. Bahkan, lubang hitam diperkirakan sudah ada sejak titik awal Big Bang terjadi pada 13,8 miliar tahun lalu. Nah, dengan sifatnya yang dapat menarik segala materi yang ada, lubang hitam atau black hole sering dijadikan tersangka utama penyebab dari kiamat.

Dengan masifnya dominasi lubang hitam di alam semesta, kehancuran tak bisa dihindarkan lagi. Namun, misteri mengenai lubang hitam juga masih menjadi perdebatan hingga kini. Pada umumnya, ilmuwan dan ahli astronomi meyakini bahwa lubang hitam memiliki sebuah koneksi kuat dengan kelahiran sekaligus kematian alam semesta.

5. Keberadaan energi gelap yang mengintai alam semesta kita

Menurut Sains, 5 Hal Ini yang Akan Terjadi jika Alam Semesta Kiamat ilustrasi alam semesta (unsplash.com/Nathan Anderson)

Selain lubang hitam, keberadaan materi dan energi gelap masih menjadi misteri terbesar di alam semesta. Secara umum, energi gelap diklasifikasikan sebagai bentuk kosmologi dari kekuatan yang sangat besar, tapi hanya bersifat negatif. Tekanan negatif ini yang dianggap akan membawa kehancuran bagi alam semesta karena pada dasarnya, ia memang bersifat sebagai penghancur.

Pada 1998, Dr. Brian Schmidt dan Dr. Saul Perlmutter dari High-Z Supernova Search Team menemukan keberadaan energi gelap dari ledakan bintang dahsyat atau supernova. Energi gelap sendiri sebetulnya juga diyakini sebagai kekuatan misterius yang menggerakkan alam semesta. Namun, keberadaannya sering dianggap bertanggung jawab terhadap kehancuran atau ledakan bintang yang masif.

Nah, beberapa ulasan dan teori yang baru saja dibahas mungkin akan mengundang pro dan kontra. Faktanya, semuanya memang hanya perkiraan sains dan jika benar terjadi, butuh waktu yang sangat lama untuk menggenapi prediksi tersebut.

Baca Juga: 10 Teori tentang Kiamat dari Para Ilmuwan Dunia

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya