Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwan

Dari terjadinya supernova hingga dugaan Big Bang kedua

Alam semesta merupakan sebuah wadah yang berisi sistem sains rumit dan sebagian besarnya masih menjadi misteri. Dalam ruang yang hampir tanpa batas ini, terdapat ratusan triliun galaksi dan jumlah planet yang mustahil untuk dihitung oleh teknologi manusia saat ini.

Namun, dalam sains, ilmuwan tetap melakukan riset, studi, dan penelitian terkait alam semesta untuk mendapatkan banyak jawaban yang dibutuhkan. Nah, salah satu yang juga menjadi riset ilmuwan adalah hal-hal yang berkaitan dengan kiamat atau akhir alam semesta.

Bagaimana proses kiamat alam semesta menurut para ilmuwan? Penasaran, kan? Yuk, disimak!

1. Awal kehancuran alam semesta ditandai dengan banyaknya supernova

Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwanilustrasi kematian bintang yang menjadi supernova (extremetech.com)

Supernova adalah sebuah ledakan yang sangat masif akibat kematian bintang. Saking dahsyatnya, sebuah supernova bisa menghasilkan akumulasi awan, gas, dan debu yang bakal menjadi nebula. Peristiwa ini terjadi manakala inti gravitasi runtuh dan menyebabkan sebuah bintang meledak dengan melontarkan sisa-sisa energi yang begitu besar.

Di alam semesta, supernova adalah hal yang biasa terjadi. Namun, dampaknya terhadap zona di sekitarnya sangatlah masif hingga memicu kehancuran. Radiasi nuklir yang sangat kuat bisa terkandung dalam sisa-sisanya. Nah, bayangkan jika proses ini terjadi hampir bersamaan di banyak zona di alam semesta kita ini.

Sebuah studi akan hal ini pernah digagas oleh sains. Dilansir laman Science Time, supernova bisa menyebabkan kehancuran yang besar di sekitarnya. Kekuatan peristiwa ini jauh melebihi energi Matahari di seumur hidupnya. Jika supernova terjadi di separuh alam semesta saja, itu akan menjadi pertanda berakhirnya alam semesta.

2. Kelahiran bintang dan planet akan berhenti total

Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwanilustrasi bintang dan planet (wallpaperaccess.com)

Kelahiran dan kematian bintang adalah sebuah kewajaran yang sering terjadi di alam semesta. Semua bintang dan planet akan mengalami kelahiran, siklus hidup, dan akhirnya mati.

Namun, ada sebuah hipotesis dari beberapa kalangan ilmuwan yang menyatakan bahwa suatu saat, kelahiran bintang dan planet tidak akan terjadi lagi. Ini adalah salah satu proses kehancuran alam semesta.

Dalam jurnal sains yang diterbitkan oleh Science Mag, jika batas waktu alam semesta sudah maksimal, maka tak ada lagi kelahiran bintang dan planet yang baru. Sebagian besar akan meledak habis menjadi supernova.

Sisanya akan menjadi katai putih yang terus mendingin dalam waktu yang lama. Akhirnya, katai putih akan menjadi katai hitam dan akan sangat sulit bagi bintang baru untuk kembali muncul di alam semesta.

Baca Juga: Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

3. Tak ada lagi energi panas di alam semesta

Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwanilustrasi kehancuran planet yang dingin (artstation.com)

Dalam laman BBC Earth dijelaskan mengenai proses akan kematian atau akhir dari alam semesta. Setelah kemunculan banyak katai hitam di alam semesta, ditambah dengan kondisi di mana tak ada lagi kelahiran bintang, sejatinya alam semesta sudah mulai kehilangan kehidupannya secara perlahan. Tak ada lagi panas yang mampu menopang kehidupan layaknya Matahari bagi tata surya.

Dalam tahap ini, alam semesta akan sangat dingin dan bintang yang masih hidup mungkin tersisa sangat sedikit. Planet seperti Bumi yang awalnya menopang kehidupan, lambat laun akan mati dan menjadi planet beku akibat tak ada lagi panas yang dihasilkan dari Matahari. Jika sudah seperti ini, hampir semua planet akan membeku dan menjadi es, sebelum akhirnya hancur karena tak ada lagi energi yang tersisa.

4. Gravitasi akan runtuh

Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwanilustrasi gravitasi pada tiap objek di alam semesta (universetoday.com)

Entah hal ini bisa terjadi di masa depan atau tidak, beberapa ilmuwan meyakini bahwa kekuatan gravitasi bisa saja runtuh atau hilang. Padahal, sekilas hipotesis ini justru bertentangan dengan teori relativitas yang menyatakan bahwa hukum fisika akan berlaku di mana saja. Nah, jika merujuk pada teori dari Einstein tersebut, seharusnya gravitasi tak akan hilang selama massa itu ada.

Lalu, apa yang dimaksud dengan keruntuhan gravitasi? Dalam laman Live Science, ilmuwan bernama Kevin Pimbblet dari Universitas Hull di Inggris menjelaskan bahwa gravitasi akan berkumpul pada satu titik di pusat alam semesta. Nah, tarikan dari gravitasi tersebut akan mengakibatkan semua objek di alam semesta runtuh dan termampatkan menjadi satu di pusat gravitasi tersebut.

Stephen Hawking adalah ilmuwan yang pertama kali mencetuskan hipotesis ini berdasarkan kajian lubang hitam. Menurutnya, suatu saat, seluruh lubang hitam akan lenyap akibat radiasi yang dikeluarkan oleh lubang hitam itu sendiri. Hipotesis ini masih diperdebatkan. Namun, dengan adanya The Theory of Everything, rasanya sulit untuk menyangkal gagasan Stephen Hawking tersebut.

5. Dalam proses terakhir, alam semesta akan lenyap dan mungkin akan lahir alam semesta yang baru

Bikin Penasaran, 5 Proses Kiamat Alam Semesta menurut Ilmuwanilustrasi Big Bang pembentuk alam semesta (beyondmainstream.org)

Big Bang atau Ledakan Dahsyat masih diyakini oleh banyak ilmuwan sebagai proses awal pembentukan alam semesta. Namun, ada sebuah misteri Big Bang yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Hal itu adalah apakah ledakan tersebut hanya terjadi sekali? Nyatanya, ada banyak kalangan akademisi yang percaya bahwa Ledakan Dahsyat bisa terjadi berkali-kali sebagai siklus kehidupan alam semesta.

Lalu, dari mana ilmuwan tahu bahwa ada indikasi kejadian Big Bang yang berulang kali? Ilmuwan percaya bahwa jawabannya ada di jejak-jejak energi gelap. Dalam National Academy of Science dijelaskan bahwa akhir alam semesta mungkin bergantung pada energi gelap dan materi gelap, di mana keduanya masih menjadi misteri terbesar di alam semesta.

Apakah materi dan energi gelap tersebut merupakan jejak-jejak siklus Big Bang di masa lalu? Well, sayangnya, tidak ada satu ilmuwan pun yang bisa mengonfirmasi secara lugas akan hal tersebut. Beberapa ilmuwan hanya meyakini bahwa suatu saat alam semesta akan lenyap dan mungkin akan digantikan oleh alam semesta yang baru melalui Big Bang selanjutnya.

Nah, itu tadi beberapa proses mengenai kiamat alam semesta yang digagas oleh para ilmuwan. Hanya satu yang pasti, tidak ada seorang pun di dunia ini yang tahu kapan kiamat alam semesta akan terjadi. So, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu, ya!

Baca Juga: Penjelasan Ilmiah jika Matahari Terbit di Barat, Tanda Kiamat?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya