Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban Sains

Kita punya wahana dengan daya jelajah terjauh

Hingga saat ini, manusia sudah memiliki begitu banyak teknologi yang dapat membuka peluang kita untuk menjelajah alam semesta lebih jauh lagi. Beberapa teknologi seperti Voyager 1 dan 2, Stasiun Luar Angkasa, Teleskop Hubble, dan wahana luar angkasa lainnya telah mencapai sebuah titik di mana mereka bisa mengajarkan kita tentang banyak hal mengenai jagat raya.

Akan tetapi, harus diakui bahwa hanya secuil saja yang masih bisa didapatkan. Dengan luas nyaris tanpa batas, rasanya mustahil bagi manusia untuk mengeksplorasi semesta secara maksimal. Peradaban kita pun masih sangat muda jika dibandingkan dengan usia alam semesta yang sudah mencapai nyaris 14 miliar tahun.

Menarik untuk diketahui sejauh mana manusia dapat bepergian di alam semesta. Penasaran dengan jawabannya, kan? Well, langsung saja simak beberapa ulasan sains di bawah ini.

1. Hingga detik ini, manusia hanya sanggup mencapai Bulan

Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban Sainspotret Bulan yang diambil dari teleskop luar angkasa (dok. NASA)

Ambisi dan keinginan manusia untuk menjelajah luar angkasa sudah ada sejak zaman dulu. Baru pada 12 April 1961 seorang kosmonaut Uni Soviet bernama Yuri Alekseyevich Gagarin berhasil melakukan perjalanan ke luar angkasa untuk pertama kalinya. Kala itu, ia menggunakan wahana Vostok 1 dan berhasil melakukan perjalanan di orbit Bumi selama 108 menit, seperti dilansir NASA.

Lalu, pada 20 Juli 1969, manusia kembali menancapkan prestasi dengan mendarat di Bulan untuk pertama kalinya. Setelah itu, beberapa kali NASA berhasil mengirimkan astronaut untuk kembali ke Bulan. Sejauh ini memang hanya Bulan yang menjadi tujuan terjauh yang bisa di lakukan manusia secara langsung. Entah kapan, yang jelas Mars menjadi tujuan kita selanjutnya.

2. Voyager 1 dan 2 menjadi wahana buatan manusia dengan daya jelajah terjauh

Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban SainsVoyager 1 telah menjadi wahana dengan daya jelajah terjauh. (dok. NASA/JPL-Caltech)

Voyager 1 dan 2 adalah wahana tanpa awak yang diluncurkan NASA pada 5 September 1977 dan 20 Agustus 1977. Saat ini, wahana tersebut masih beroperasi dan lebih dari 44 tahun mereka sudah mengirimkan begitu banyak data penting bagi manusia. Yup, Voyager 1 berada pada jarak 22 miliar kilometer. Sementara, Voyager 2 sudah mencapai 17 miliar kilometer dari Bumi.

Dengan kata lain, baik Voyager 1 atau 2 sudah mencapai ruang antarbintang. Itu artinya, mereka sudah berada di zona terluar dari Tata Surya dan ini menjadi jarak terjauh yang bisa dicapai oleh wahana buatan manusia. Kedua wahana tersebut dibekali dengan baterai plutonium bertenaga nuklir yang bisa aktif selama beberapa puluh tahun. Kemungkinan, daya baterai Voyager 1 dan 2 akan habis pada 2035 mendatang.

Baca Juga: 5 Hal Paling Unik yang Bisa Dipelajari dari Alam Semesta, Apa Saja?

3. Misteri lubang cacing

Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban Sainsvisualisasi dari wormhole (commons.wikimedia.org/Panzi)

Apa hubungannya antara wormhole atau lubang cacing dengan eksplorasi manusia di alam semesta? Ilmuwan pernah dan sedang mempelajari hal ini sebagai bagian dari hukum fisika. Ditulis dalam laman Space, teori lubang cacing pertama kali digagas pada 1916 oleh fisikawan asal Austria bernama Ludwigg Flamm.

Kala itu, Flamm menyadari bahwa melalui teori relativitas Einstein, sebuah gagasan baru tentang perpindahan ruang dan waktu secara cepat bisa dilakukan. Ibarat kita menekuk kertas dan menembusnya dengan pensil, seperti itulah keadaan dimensi ruang dan waktu dalam bayangan Flamm. Jika ini benar, maka manusia bisa menjelajahi alam semesta sejauh mungkin. Sayangnya, hingga saat ini, lubang cacing hanya sebatas pada teori.

4. Manusia sangat sulit untuk mengeksplorasi alam semesta

Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban Sainsilustrasi hamparan bintang di alam semesta (unsplash.com/Andy Holmes)

Terlepas dari segala macam ambisi dan teori yang dimiliki manusia, ada baiknya kita bersikap realistis. Apa maksudnya? Begini, mungkin dibutuhkan ratusan ribu atau jutaan tahun lagi untuk peradaban manusia menjadi luar biasa maju. Jika sudah seperti ini, kita tentu lebih mudah untuk menjelajahi alam semesta dengan teknologi yang ada. Saat ini, eksplorasi jauh ke luar tata surya masih menjadi sebuah kemustahilan.

Seperti diberitakan dalam IFL Science, manusia mungkin masih bisa menjelajahi tata surya dengan wahana canggih di waktu yang akan datang. Namun, ada berbagai tantangan yang bakal dihadapi, seperti radiasi kosmis, bahan bakar, kecepatan yang terbatas, dan rencana cadangan jika segala sesuatunya tidak berjalan lancar di luar sana. Menjelajahi tata surya juga butuh waktu belasan hingga puluhan tahun lamanya.

Satu lagi, singkirkan anggapan bahwa wahana kita itu layaknya kapal besar Star Trek atau Star Wars. Tidak, hal seperti itu hanya ada dalam film dan mustahil mengaplikasikannya di dunia nyata saat ini. Yang bisa dilakukan manusia saat ini--melalui badan antariksa--hanya fokus melakukan eksplorasi ke Mars, sebuah planet yang paling logis untuk dikunjungi manusia di masa depan.

5. Bagaimana dengan kecepatan cahaya?

Sejauh Mana Manusia Dapat Menjelajah Alam Semesta? Ini 5 Jawaban Sainsilustrasi kecepatan cahaya (dok. Williams Engineering Canada/Natalie Bruckner)

Kita tahu bahwa cahaya bergerak dengan kecepatan 300 ribu kilometer per detik atau setara dengan 1 miliar kilometer per jam. Sementara, wahana atau roket luar angkasa tercepat buatan manusia hanya mencapai 28 ribu kilometer per jam, dilansir NASA. Manusia punya batasan untuk menerima tekanan pada saat ia bergerak. Makin cepat bergerak, maka makin besar pula tekanan gravitasi (G-force) yang ditanggung.

Semua hukum dan teori dalam sains sepakat menyatakan bahwa tidak ada objek yang kecepatannya bisa melebihi cahaya. Dengan kata lain, hanya cahaya yang bergerak dengan kecepatan tertinggi di alam semesta.

Semua objek yang berada dalam kondisi kecepatan tinggi pasti akan hancur atau lenyap, begitu juga manusia. Lalu, jangan lupakan jarak alam semesta yang mencapai miliaran tahun cahaya.

Nah, jika cahaya saja membutuhkan waktu ribuan, jutaan, hingga miliaran tahun untuk berkelana di alam semesta, apalagi roket buatan manusia yang memiliki kecepatan jauh di bawah itu. Well, sejatinya manusia memang belum bisa menjelajah alam semesta. Mungkin ambisi ini bisa dilakukan jika peradaban kita benar-benar maju layaknya di film-film fiksi ilmiah.

Membayangkan berkeliling jagat raya merupakan imajinasi ilmiah yang mungkin sudah dipikirkan oleh banyak orang. Namun, kita juga harus realistis bahwa hal tersebut masih mustahil untuk dilakukan dan manusia hanya bisa fokus ke Mars terlebih dahulu. 

Baca Juga: Menakjubkan, 5 Penampakan Objek Hasil Tabrakan Galaksi di Alam Semesta

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya