Cara Menanam Oyong, Mulai Pembibitan hingga Panen

Siapkan lahan yang cukup untuk pertumbuhan oyong

Oyong, atau juga disebut dengan tanaman gambas, luffa, atau loofah, adalah tanaman merambat yang menghasilkan labu berbentuk lonjong seperti mentimun. Labu ini memiliki daging buah yang empuk dan lembut ketika masih muda, dan berserat tinggi ketika sudah tua.

Oyong muda biasanya diolah menjadi sayuran, campuran sop, atau tumisan, seperti halnya labu siam. Sementara buah oyong yang tua dan dibiarkan mengering, dapat dijadikan spons organik yang bisa digunakan sebagai spons pencuci piring, spons mandi, atau spons pembersih kaca.

Memiliki pemanfaatan yang menarik, oyong memang layak untuk dipertimbangkan sebagai tanaman di pekarangan rumah. Nah, jika kamu sedang ingin memulainya, yuk simak panduan cara menanam oyong berikut ini.

Baca Juga: Cara Menanam Bunga Asoka dari Biji dan Stek, Mudah Diterapkan!

Cara menanam oyong

Cara Menanam Oyong, Mulai Pembibitan hingga Panenilustrasi tanaman oyong (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Oyong adalah tanaman tropis yang menyukai lingkungan hangat untuk pertumbuhannya. Ia membutuhkan banyak sinar matahari, penyiraman, dan tanah subur yang dikeringkan dengan baik.

Untuk menanam oyong, kamu bisa memulainya dari biji dan langsung menyemainya di lahan kebun di musim hangat. Inilah tahapan-tahapannya yang bisa kamu terapkan:

  1. Siapkan biji oyong yang sudah tua dan kering, yakni berwarna cokelat kehitaman.
  2. Kikir kulit benih atau rendam dalam air selama 24 jam untuk mempermudah perkecambahan.
  3. Lakukan pengolahan tanah, meliputi penggemburan, pembersihan gulma, penambahan pupuk organik, dan pembuatan bedengan.
  4. Tanam bibit di atas tanah dengan jarak tanam sekitar 20 hingga 30 cm. Kemudian tutupi tipis dengan tanah.
  5. Lakukan penyiraman pada tanah dan tambahkan mulsa untuk menjaga kelembapannya.
  6. Benih oyong sangat lambat bertunas. Ini membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 14 hari atau lebih lambat, tergantung kualitas biji dan suhu tanah.
  7. Oyong adalah tanaman merambat yang tumbuh cepat dan kuat. Pasanglah teralis yang kokoh untuk perambatan tanaman. Usahakan membuat perambatan secara vertikal untuk menghindari tanaman kontak dengan tanah, karena dapat membuatnya busuk dan mudah terkena penyakit.
  8. Lakukan pemupukan 2 hingga 3 kali selama musim tanam dengan pupuk kaya nitrogen.
  9. Setelah 3 bulan, oyong biasanya sudah berbuah. Jika kamu ingin menggunakannya sebagai makanan, panen oyong yang masih muda. Sedangkan jika ingin menggunakannya sebagai spons, tunggu sekitar 5 hingga 6 bulan untuk membuatnya mengering dan mengembangkan serat pada dagingnya.

Setelah penanaman, oyong biasanya tidak memerlukan perawatan ekstra. Hanya saja, kamu perlu memperhatikan teknik penyiraman yang benar, yakni menyiramnya pada pangkal batang, bukan dari atas tanaman. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran penyakit. Semoga panduan cara menanam oyong di atas mudah diterapkan, ya!

Baca Juga: Cara Menanam Buah Pala, Panduan Lengkap untuk Pemula

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya