Banyak efek psikologis yang kita rasakan tiap hari namun tidak pernah kita sadari. Bukan karena apa-apa, tetapi memang karena pengalaman tersebut dialami oleh alam bawah sadar kita.
Berikut ini adalah beberapa contoh fenomena psikologis yang harusnya pernah kamu rasakan, tetapi tidak kamu mengerti. Kamu tidak sendirian, kok!
Ketika kamu ditawari banyak makanan, pasti kamu berpikir bahwa makanmu akan lebih banyak. Nyatanya tidak demikian. Menu makanan yang banyak membuatmu mencoba-coba terus hingga rasa di lidah menjadi tidak karuan.
Ini mengurangi selera dan malah membuatmu enggan makan. Karena itulah makanan di pernikahan yang berupa buffet sering kali tidak habis. Nah, kebayang kan, betapa untungnya bisnis makanan all you can eat? Semakin banyak variasi makanan yang kamu ambil, semakin kamu cepat kehilangan selera melanjutkan makan.
Bahasa tubuh sering menjadi pengamatan seseorang. Salah satu yang paling umum dipakai adalah kontak mata. Umum diketahui, mereka yang tidak bisa berbicara dengan kontak mata mengindikasikan kebohongan.
Namun lebih dari itu, studi dari Jepang ternyata menunjukkan berbicara sambil berkontak mata malahan bisa menimbulkan “kemacetan otak.” Kondisi ini akan semakin parah ketika obrolan itu menggunakan frasa baru.
Studi kecil di 2011 mengumpulkan 20 partisipan, yang mana masing-masing partisipan mendapatkan sengatan listrik. Setelah disengat para partisipan disuruh menyilangkan tangan.
Mereka pun mengatakan dengan menyilangkan tangan, rasa sakit tersebut berkurang. Hipotesisnya menyilangkan tangan menipu otak menjadi tidak peka terhadap rasa sakit.
Banyak orang yang susah membedakan kiri dan kanan. Hasil dari pengamatan menunjukkan masalah susah membedakan arah ini akan semakin parah ketika sedang dihadapkan situasi yang sangat menekan.
Sebagai contoh, kamu terburu-buru mengejar kereta dan menunjukkan arah sopir ojekmu. Begitu terburu-burunya sampai kamu mengatakan belok kiri yang seharusnya belok kanan. Akhirnya malah salah jalan.
Beberapa anak percaya pesta ulang tahun membuat mereka semakin tua dan tanpa pesta ulang tahun, mereka bisa tetap awet muda. Ini mengindikasikan bagaimana ada pemaknaan tertentu dari sudut pandang anak-anak. Salah satu kesimpulannya adalah semakin muda anak tersebut, semakin gampang pula mereka salah mengartikan selebrasi tersebut.
Peneliti percaya otak memiliki rasa takut terhadap racun. Salah satu contoh nyatanya adalah mabuk darat. Otak manusia tidak dirancang untuk beradaptasi dengan alat transportasi yang bergerak dan ketika bergerak dalam kecepatan tinggi, otak tidak mampu memprosesnya.
Proses yang tidak baik itu mengirimkan sinyal ke tubuh bahwa ia sedang mencerna sesuatu yang buruk. Ini menyebabkan rasa mual. Masih menjadi misteri mengapa hanya sebagian orang saja yang mengalami hal ini.
Masih ingat dengan postingan masalah warna suatu gaun? Ada pihak yang mengatakan warna gaun itu hitam dan biru. Ada satu lagi yang mengatakan putih dan emas. Yang mana pun jawabannya, itu benar.
Permasalahan utama terjadi pada otak. Otak memproses warna lewat cahaya yang ia peroleh. Mendapatkan sumber cahaya yang berbeda, maka otak pun mengartikannya sebagai warna yang berbeda.
Pada 2018 ada sebuah percobaan yang mengarahkan para partisipannya mengenakan helm yang dialiri listrik dan terkoneksi dengan otak. Pada kenyataannya helm tersebut tidak pernah seperti yang dideskripsikan. Tidak ada aliran listrik di dalamnya.
Para partisipan, yang merupakan penonton musik yang tengah mabuk, dikenakan helm tersebut sambil ditutup mata dan telinganya. Hasilnya mereka mengalami pengalaman yang digambarkan sebagai menakjubkan. Wow, sugesti benar-benar berpengaruh ya.
Alam bawah sadarmu memang sering menipu. Kamu bisa saja melakukan sesuatu yang tidak kamu pikirkan karena alam bawah sadarmu tersebut. Tetapi menarik bukan mengetahuinya?