Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah Plastik

Bisa atasi banjir juga gak ya?

Limbah plastik merupakan salah satu masalah serius dalam lingkungan bahkan bersifat racun. Plastik konvensional terbuat dari petroleum yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan serta menimbulkan polusi udara dan air dalam proses ekstraksinya.

Plastik saat ini telah menjadi bahan baku utama dalam kebanyakan peralatan makan seperti cangkir, sedotan, dan food container. Salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengganti material plastik dengan bahan lain yang dapat terurai dan tidak mencemari lingkungan.

Seperti beberapa benda berikut, pada umumnya benda-benda berikut dibuat dari plastik, akan tetapi produsennya menggantikan material plastik dengan bahan lain yang ramah lingkungan bahkan aman dikonsumsi. Berikut ulasannya.

1. Peralatan makan dari dedak gandum

Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah PlastikInstagram/biotrem_eu

Biotrem adalah perusahaan yang memproduksi peralatan makan biodegradable berbahan dasar dedak gandum. Biotrem ditemukan oleh Jerzy Wysocki dan saat ini telah memiliki hak panten international. Misi dari pembuatan biotrem adalah mengurangi limbah plastik dimulai dengan pembuatan alat makan biodegradable sebagai alternatif pengganti plastik dan kertas.

Karena menggunakan bahan dasar alami maka peralatan makan produksi biotrem dapat terdekomposisi dengan sendirinya dalam kurun waktu 30 hari. Jauh lebih cepat dibanding kertas yang butuh minimal 6 bulan dan plastik yang memakan hingga ratusan tahun untuk terdekomposisi.

Dalam proses produksinya, biotrem juga tidak banyak menggunakan air, mineral, maupun bahan kimia. Selain itu, dari 1 ton dedak gandum, mereka bisa memproduksi kurang lebih 10.000 unit piring maupun mangkok dan semuanya aman untuk dimakan.
Walaupun terbuat dari bahan alami, tapi produk biotrem tetap memiliki sifat yang kuat, keras, dan juga tahan panas. Saat ini biotrem telah memproduksi piring dan mangkok berbagai ukuran, garpu, serta pisau.

2. Cangkir dan sedotan dari rumput laut

Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah PlastikInstagram/loliware

Loliware memproduksi cangkir dan sedotan bioplastik untuk menyajikan minuman dan kue pada berbagai acara serta memiliki rasa yang sedap.

Loliware didirikan pada tahun 2015 oleh Chelsea Briganti dan Leigh Ann Tucker setelah mengetahui fakta bahwa tiap tahun ada sekitar 33 miliar unit cangkir plastik berakhir di tempat penampungan sampah.

Produk loliware terbuat dari rumput laut, 100% alami, non-GMO, dapat terurai dengan sendirinya serta telah tersertifikasi edible bioplastic. Loliware juga dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang terus bertambah.

3. Ooho!

Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah PlastikInstagram/Oohowater

Menurut Clean Air Council, 50% dari limbah plastik berasal dari botol air minum. Hal tersebut mendorong Rodrigo García, Guillaume Couche dan Pierre Paslier menciptakan Ooho!, dengan tujuan mengurangi limbah plastik yang berasal dari botol bekas.

Untuk membuat Ooho!, air dibekukan terlebih dahulu kemudian dienkapsulasi untuk memudahkan proses dan mencegah air tercampur dengan material membran. Membran yang digunakan untuk membungkus Ooho! terbuat dari kalsium klorida dan alga hijau. Ooho! memiliki sifat mudah terurai dan aman dikonsumsi.

4. Plastik dari makanan

Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah PlastikEmbrapa.br

Sejumlah peneliti dari Brazil mengembangkan plastik yang terbuat dari buah-buahan, sayuran, dan bumbu. Penelitian ini dilakukan di Nanotechnology Laboratory of The Brazilian Corporation of Agricultural Research (embrapa).

Plastik ini bisa terdekomposisi dengan sendirinya dalam waktu 3 bulan bahkan aman jika termakan. Selain itu, penemuan ini juga dirasa dapat menjadi solusi untuk mengatasi limbah makanan karena makanan yang tidak dikonsumsi ini diolah menjadi plastik biodegradable. Walaupun terbuat dari bahan makanan, tapi plastik ini memiliki sifat yang sama dengan plastik konvensional yaitu lentur dan kedap udara serta air.

5. Plastik kresek dari ketela

Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah PlastikInstagram/avanieco

Avani, perusahaan asal Indonesia ini berhasil mengembangkan plastik dari ketela atau cassava yang diberi nama Bio-Cassava Bag. Bio-Cassava Bag ini sama sekali tidak mengandung material plastik dan 100% bio-based. Plastik ini dapat terdekomposisi dengan sendirinya dalam hitungan bulan dan tidak akan mencemari lingkungan.

Semoga ke depannya makin banyak produsen dan juga konsumen yang peduli lingkungan. Produsen berlomba-lomba mengembangkan alternatif pengganti plastik dan para konsumen juga bisa menggunakan plastik secara efisien.

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya